Chapter 18

673 32 4
                                    

Kini Jovans , Dipa , Pasya dan Marcel sedang berada di basecamp tempat biasa mereka berkumpul .

"Sya gua jadi nga tega liat keadaan Gemal"

"Gua juga nga tega , dia Sampek minum banyak anjir"

"Gemal kenapa ?" Tanya Dipa dan Marcel bersamaan

"Dia minum banyak tadi , dan itu karena dia ....
..dia ketemu Fano" jawab Pasya

Uhuk uhuk

Perkataan Pasya membuat Dipa tersedak minuman yang baru saja ia teguk .

"Eh sayang Pelan pelan minum nya" ucap Jovans sambil memijit tengkuk Dipa

"Bentar bentar , Gemal ketemu Fano ? , kapan ? , Dimana ? Fano sendirian di sana atau sama orang lain ?" Dipa langsung memberikan rentetan pertanyaan

"Anjir nanya nya satu satu Dipa , gimana gua mau jawab coba" keluh Pasya

"Ya gua kan reflek nanya, soalnya gua pingin ketemu Fano juga" ucap Dipa lirih

"Gemal ketemu Fano di kantor Daddy nya tadi sore , Gemal nga cerita Fano sama siapa" jawab Jovans

"Jadi Fano beneran udah balik ?" Kali ini Marcel yang bertanya

"Iya , soalnya Gemal nga mungkin bohong . Dia ampek minum 5 gelas 1 botol karena kepikiran habis Ketemu Fano" jawab Pasya

"Doain aja yang terbaik buat mereka . Gua berharap mereka bisa balik kek dulu lagi" ucap Dipa

"Iya sama gua juga , gua pingin kita ber enam bisa kumpul lagi" sahut Marcel

_____________________________________

Dirumah Fano

Fano sedari pulang dari kantor Daddy Gemal langsung mengunci diri di kamar . Ia menangis dan terus memanggil nama Gemal , bohong jika Fano tidak merindukan Gemal . Selama 3 tahun ini Fano sangat merindukan Gemal , tapi ia tidak memperlihatkan nya di depan Mahen serta ke dua orang tuanya . Fano berpura pura bahwa ia baik baik saja karena terpisah dari Gemal

"Hiks...Gem , Fano kangen meluk Gemal hiks...."

"Tapi Fano nga bisa hiks..."

Ketika Gemal memeluk nya , sebenarnya Fano juga sangat ingin membalas pelukan Gemal akan tetapi ia teringat apa yang dilakukan Gemal 3 tahun yang lalu .

Tok tok

"Fano ini kakak , buka pintu nya Fano !"

Fano cepat cepat menghapus air mata nya dan pergi membuka kan pintu .

"Kakak boleh masuk ?"

Fano mengangguk dan mempersilahkan Mahen untuk masuk . Mahen duduk dikasur dan meletakkan nampan berisi makanan dan minuman di meja samping tempat tidur kemudian ia meminta Fano duduk disampingnya.

"Sini duduk di sebelah kakak"

Fano menurut ia duduk di samping sang kakak

"Fano kamu nangis ?" Tanya Mahen ketika melihat  mata Fano sembab seperti habis menangis

"Engga kak"

"Nga usah bohong Fano , mata kamu sembab gitu . Kamu habis nangis kan"

Karena Fano tak menjawab Mahen kemudian memeluk sang adik . Saat itulah Fano kembali menangis di pelukan sang kakak.

Mahen sepertinya tahu alasan Fano menangis , ia akan bertanya setelah Fano tenang .

Beberapa saat kemudian Fano sudah berhenti menangis dan mulai tenang . Mahen kemudian melepas pelukannya dan menatap mata Fano .

Always Love you [Gemini Fourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang