Chapter 8

972 37 1
                                    

Hari demi hari berlalu

2 Minggu setelah kejadian malam itu Gemal dan Fano menjadi lebih dekat.

Huekkk....Huekkk

Fano kini sedang berada di kamar mandi , ia sedang memuntahkan semua isi perutnya . Anehnya yang keluar hanya cairan bening saja . Sejak bangun tidur tadi perut Fano seperti di campur aduk , ia juga merasa pusing . Setelah memutahkan semuanya Fano terduduk lemas di lantai kamar mandi .

"Fanoo" Mahen melihat adiknya terduduk lemas di lantai kamar mandi dan membantu nya untuk duduk di kasur kamar Fano . Sebelumnya Mahen masuk ke kamar sang adik karena mendengar suara orang muntah dan benar saja ternyata Fano sedang muntah di kamar mandi .

"Fano sakit? Wajah kamu pucet gini , mending jangan masuk sekolah dulu ya".

"Engga kak jangan hari ini hari terakhir pembelajaran , setelah itu akan ada ujian kenaikan kelas . Kalo Fano nga masuk nanti tertinggal pelajaran".

"Tapi--"

"Fano nga papa kak , ini mungkin cuma masuk angin biasa".

"Hufft , ya sudah tapi nanti kalau disekolah badan kamu makin lemes pulang ya".

"Iya kak".

Kini Papa , Mama , Mahen dan Fano sedang berada di meja makan . Sejak tadi hanya Fano yang belum makan , ia hanya menatap makanan didepannya tanpa nafsu .

"Fano , kok nga dimakan makanannya?" Tanya sang mama.

"Fano , kamu sakit wajah kamu pucat gitu?" Kini giliran sang papa yang bertanya.

"Engga kok pah , ini Fano baru mau makan".

"Hmphh"

Baru satu suap yang masuk , Fano menutup mulutnya sambil berlari ke arah westafel kemudian memutahkan kembali isi perutnya .

Huekkk.....huekkk

Mahen pun menghampiri adiknya sambil memijat tengkuk nya .

"Kamu yakin nga mau cuti aja Fano , wajah kamu semakin pucat loh ini" tanya Mahen setelah Fano berhenti memutahkan isi perutnya.

"Nga kak Fano masuk sekolah saja"

"Hmm kamu ini keras kepala ya , baiklah tapi ingat jika nanti sakit kamu tambah parah izin pulang ya"

"Iya kak"

"Ya ampun Fano ini wajah kamu tambah pucat loh , terus tadi Fano juga muntah muntah kan . Kita kerumah sakit saja ya , jangan masuk sekolah dulu mama khawatir nanti Fano kenapa Napa" khawatir mama Fano .

"Nga ma , Fano nga papa ini cuma masuk angin biasa. Fano janji nanti kalo masih sakit Fano izin pulang" ucap Fano menyakinkan sang mama.

"Tapi--"

"Emmm ma ,  Fano berangkat duluan ya takut terlambat nanti" pamit Fano , kemudian mencium tangan papa dan mamanya dan pergi keluar.

"Mahen anter Fano dulu".

___________________________________

Fano kini sudah berada di kelas , wajahnya juga sudah tak se pucat tadi .

"Fano , Lo nga papa kan?". Marcel yang sedari tadi diam kini bertanya setelah melihat Fano .

"Iya Fano nga papa kok mungkin cuma kecapean". Jawab Fano.

"Ya udah , tapi kalo ada apa apa bilang ke gua ya"

"Iya Marcel"

Tak lama guru masuk dan memulai pembelajaran .

Always Love you [Gemini Fourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang