Chapter 42(menuju end)

794 29 6
                                    

"Fanoo!!"

Bruk

"Akhh shh"

Fano terjatuh ke lantai , ia meringis saat merasakan sakit pada perutnya . Sakit karena pukulan dan tendangan Vero serta anak buahnya , di tambah kini ia terjatuh ke lantai dengan keras .

Bugh
Bugh

Gemal dengan sekuat tenaga mencoba melepaskan diri dari dua anak buah Vero , setelah bebas Gemal langsung memukul mereka sampai tersungkur ke lantai .

Gemal kemudian berlari menghampiri Fano . Ia meletakkan kepala Fano untuk berbaring di pahanya.

"Sayang , aku ada di sini kamu jangan takut ya" Gemal mengusap pipi Fano , ia juga menggenggam telapak tangan Fano .

"Gem a...anak kita ba...baik baik aja kan" ucap Fano dengan terbata karena sakit di perutnya semakin menjadi . Gemal mengangguk dengan wajah yang berlinang air mata , ia tak tega melihat kondisi Fano .

Gemal semakin panik saat melihat darah mengalir di kaki Fano .

"Gem Lo mending buruan bawa Fano ke rumah sakit sebelum terlambat , biar gua yang urus situasi di sini" Ucap Kenzie

Gemal mengangguk kemudian langsung menggendong Fano ala bridal style , ia berjalan dengan cepat menuju mobilnya . Setelah itu Gemal menurunkan Fano di kursi samping pengemudi .

Setelah memasangkan Fano sabuk pengaman Gemal langsung berlari kemudian masuk ke kursi pengemudi , ia langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit .

Sementara itu Vero berusaha mati matian untuk bangkit , ia meringis kesakitan karena kaki dan bahunya di tembak oleh Kenzie .

"Sialan Lo Kenzie , kenapa Lo nembak gua ha ? Harusnya Lo biarin gua buat bunuh Fano !! Kalo aja Lo ngga nembak gua , sekarang Fano sama anaknya udah mati !!" Bentak Vero

"Lo udah gila Vero!!" Balas Kenzie

"Iya gua udah gila karena Gemal , dan Lo kenapa malah nyegah gua buat nembak perut Fano ha ? Apa karena Lo suka sama Fano iya ? Gua udah cinta mati sama Gemal kalo dia ngga bisa gua milikin maka orang lain juga engga!!"

"Lo denger ini baik baik , gua selamatin Fano bukan karena gua suka sama dia tapi karena gua masih punya hati dan tau caranya balas budi . Gua bodoh selama ini karena udah benci sama orang sebaik Gemal dan malah nganggep lo seorang pengkhianat yang egois sebagai teman terbaik gua" Kenzie menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ucapannya

"Lo nyuruh anak buah Lo buat hajar gua habis habisan kan , dan di saat itu Gemal malah nolongin gua . Dia nyuruh semua anak buahnya buat nolongin gua walau dia tau yang di hajar itu gua rivalnya, dan dia dateng sendiri ke sini'

"Lo semua masih mau mihak sama dia atau gua ? Kalo kalian masih di pihak Vero ucap kan selamat tinggal ke keluarga kalian" Kenzie menatap tajam seluruh anak buah Vero

"Kalo kalian ada di pihak gua , bawa Vero ke tempat yang gua suruh" anak buah Vero saling pandang kemudian mereka mengangguk , mereka lalu menahan Vero

"SIALAN LO KENZIE , GUA CEWE BEGO LO MAU NYIKSA CEWE HA ? DAN YANG GUA LAKUIN ITU NGGA SEBERAPA , DULU SEBELUM KITA KETEMU APA YANG LO LAKUIN LEBIH PARAH" Vero berteriak seraya menatap tajam Kenzie

"Gua tau Lo cewe , gua sebenarnya juga ngga mau nyakitin seorang cewe tapi ya mau gimana lagi Lo harus dapat hukuman karena udah ngehianatin gua"

"Bawa dia pergi"

_________________________________

Sedangkan kini Gemal berusaha untuk tetap tenang dan tidak panik . Tangan kanannya ia gunakan untuk menyetir sedangkan tangan kirinya menggenggam telapak tangan Fano .

Always Love you [Gemini Fourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang