Sanji ingin lebih lama menggendong, namun Hemmy segera mengambil bayi perempuan manisnya. Hendak ditidurkan oleh pria itu.
Sanji masih tidak menyangka pada diri sendiri mengapa ia mau ikut ke apartemen Hemmy.
Tawaran pria itu juga mengusiknya. Ingin tahu lebih lanjut apa yang akan dijelaskan.
Rasa suka pada Hemmy ternyata belum bisa dihilangkan, walau mereka sudah dua tahun tidak berjumpa. Ia sendiri tak menyangka.
Sebenarnya memori-memori masa lalu yang membawa kenangan buruk kematian buah hatinya, ingin Sanji lepaskan semua.
Namun malam ini, ia berjumpa lagi dengan ayah dari mendiang bayinya. Maka akan mustahil dikubur cerita lamanya.
Malam terakhir tidur dengan Hemmy, secara sengaja tak minum pil kontrasepsi. Dirinya ingin hamil agar bisa melakukan pemberontakan.
Ya, saking muak dengan aturan orangtuanya yang mengekang, Sanji frustrasi. Tidak kuat menjadi bahan obsesi ayah dan ibunya.
Setelah resmi mengandung, ia pun memberi tahu orangtuanya. Mereka sangat murka dan langsung mengasingkannya ke luar negeri.
Sanji kira dirinya sudah aman. Akan hidup bebas dengan bayinya, namun tak begitu.
Setelah sang buah hati meninggal, ia harus kembali terpenjara dalam kehidupan palsu sempurna dikarang oleh orangtuanya.
Sudah setahun dijalani. Sama sekali tidak membahagiakan. Terlalu menjadi beban.
Entah sampai kapan akan kuat.
"Sorry, menunggu lama, Soul agak rewel."
Lamunan Sanji langsung buyar mendengar suara berat Hemmy Weltz. Ia mencari sosok pria itu untuk dipandang kedua matanya.
Hemmy berjalan ke arahnya sambil masih menggendong bayi perempuan pria itu.
Mata Sanji tak bisa mengedip, sangat terpikat kembali dengan putri manis Hemmy itu.
"Bisa menidurkan anak?"
Sanji mendengar pertanyaan diajukan oleh Hemmy untuknya. Ia mengangguk segera sambil bangun dari kursi yang duduki.
Berjalan ke tempat Hemmy Weltz. Pria itu pun kian mendekat juga ke arah dirinya.
Saat jangkauan mereka pada satu sama lain hanya seperkian sentimeter, Hemmy pun menyerahkan putri kecil pria itu kepadanya.
Diambil alih segera olehnya.
Sensasi aneh kembali menghantam hatinya, persis saat tadi membawa sosok mungil Soul ke dalam pelukan hangatnya.
Apa arti sesungguhnya?
Sanji kebingungan dengan reaksi dirinya atas bayi perempuan manis Hemmy ini yang terasa berbeda saja.
"Bisa bantu aku menidurkan Soul?"
"Iya, aku akan tidurkan."
Hemmy berencana tersenyum dan luncurkan sedikit godaan, namun semua rencana yang telah disusun, tak mampu diterapkan.
Malah memasang ekspresi tegang, ketika Sanji mulai menunjukkan sifat keibuan yang pasti secara naluriah akan keluar.
Wanita itu dengan lembut menggendong Soul sambil memberikan susu formula. Dan juga terdengar senandung kecil dari Sanji.
Hemmy percaya ada ikatan batin kuat antara Sanji dan Soul, walaupun baru pertama kali bertemu langsung hari ini.
Namun, jauh sebelum sang putri lahir, buah hati kesayangannya itu sudah berada selama sembilan bulan dalam kandungan Sanji.

KAMU SEDANG MEMBACA
Buah Hati Rahasia
Romance[Follow dulu untuk bisa membaca part yang lengkap] Hemmy Weltz (33th) sudah bertekad kuat akan membalas dendam pada orangtua Sanji Dermawan (28th), karena darah dagingnya dibuang oleh mereka tanpa belas kasih. Kedua politikus sok suci itu akan dihan...