~02~

2.2K 259 50
                                    

2007

"Harry" Harmione memanggil temannya, dirinya menatap seorang anak yang dari tadi murung.

"Yah mione?" Harry menatap bingung

"Ingin berjalan-jalan keluar?" Harry menatap Harmione bingung, tumben sekali wanita yang pernah menjadi Prefect mengajaknya melanggar jam malam.
"Aku hanya resah melihatmu murung terus Harry" gotcha, jawabannya langsung terjawab.

Akhirnya setelah lama berpikir Harry pun mengangguk menyetujui ajakan dari sahabatnya itu.

Mereka berdua pergi ke arah Loch Shiel danau besar yang berada di Hogwarts, tempat ini adalah salah satu tempat bersembunyi terbaik yang ada di Hogwarts di tambah pemandangan langit yang indah sungguh menambah kesan indah di danau ini.

Harry menarik nafasnya, menikmati cuaca sejuk malam ini, hatinya juga cukup menghangat saat berada disini dirinya memandang tabjuk pemandangan bintang yang terpantul ke bawah danau.

"Kau Happy?" Harmione menatap ke arah pria bermata emerald itu.

Harry mengangguk, mereka lalu mendudukkan dirinya di pinggir danau.

Mereka berdua terdiam, terkalut dengan pikirannya masing-masing menurut mereka berhayal di samping danau adalah tempat yang paling tepat untuk berpikir, tempatnya yang nyaman dan sepi membuat mereka tenang.

"Harry ada apa?" Kali ini gadis cantik itu memulai percakapan, suasana di danau juga makin sepi saat ini.

"Humm kenapa?" Harry kembali bertanya, dirinya kenapa?

"Semenjak seminggu yang lalu, kau terlihat murung"

Harry tampak berpikir, apa yang menyebabkannya seperti ini?

Draco? Bahkan pemuda berambut platina itu sudah tidak pernah mengganggunya sejak perang Hogwarts dan Voldemort telah usai.

"Sial, kenapa malah memikirkan Draco?!" Harry bergumam apa-apaan pikirannya itu.

"Huh, Malfoy?" Oke jangan lupakan bahwa tempat ini cukup sepi, suara kecil Harry pun dapat terdengar oleh Harmione bahkan suara tangisan anak kecil yang entah dari mana juga dapat mereka dengar.

Ehh, suara tangisan anak kecil?

"Harmione kau dengar itu?" Harry dengan cepat mengganti topiknya, sedangkan harmione yang ikut tersadar juga mengalihkan perhatiannya.

Mereka berdua mencari sumber suara tangisan itu berasal.

"Apa itu hanya hantu yang iseng mengganggu kita?" Harry mengerutkan alisnya dengan perkataan Harmione, bisa saja sebenarnya.

"Entahlah, mungkin itu tandanya kita harus kembali ke asrama" Harry duluan berdiri, dirinya sebenarnya sudah sedikit merinding.

Tidak- bukannya Harry penakut, dirinya hanya agak takut kalau itu suara salah satu korban dari perang- ah sudah lah kalian semua juga tau kan maksudnya.

Mereka berdua berjalan, cahaya minim menerangi mereka dan hanya mantra Lumos yang menjadi penerang dari jalannya mereka.

"Hikss, huhuhu" Suara tangisan itu sedikit membesar, membuat mereka tersadar dari arah bawah pohon seorang anak kecil menangis.

"Harry look" Harmione menunjuk ke arah anak kecil itu, sedangkan Harry mengerutkan dahinya, oh ayo lah meskipun dirinya sudah memakai kacamata pandangannya masih sedikit kabur dikarenakan cahaya yang gelap.

"Apa disana?" Harry bertanya.

Harmione hanya meraih tangan Harry, dirinya membawa mereka berdua kearah anak kecil yang sedang menangis itu.

Another Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang