Satu

12.8K 59 2
                                    

Jari lentik Valerie mengetuk mengiringi alunan musik yang dimainkan sang DJ.

Kepalanya ikut bergerak mengikuti irama , sedangkan sebelah tangannya yang lain memegang gelas minumannya .

"Eh lo liat ga disana ada cowo ganteng banget , dari tadi ngeliat ke arah sini" Dea menyikut lengan Valerie , gerakan matanya menyuruh Valerie untuk melihat sosok pria yang berdiri tak jauh dari mereka duduk.

Kepala Valerie sontak menoleh , menatap sosok pria yang Dea bicarakan.

Pria itu tersenyum simpul , mengangkat sedikit tangannya seolah menyapa saat mata mereka bertemu.

Wajahnya seperti blasteran , Valerie ikut tersenyum manis melihatnya.

"Iya ganteng njir" Valerie menyetujui itu.

Dea tersenyum centil , ia merapikan sedikit rambutnya .

"Gue oke gak ?" Tanyanya pada Valerie , mata gadis itu kini berpindah untuk melihat penampilan Dea malam itu yang nampak seksi dengan dress nya.

"So hottt" Puji Valerie mengacungkan ibu jarinya.

Dea tersenyum makin lebar , ia menegak habis minumannya lalu turun dari kursinya .

"Mo kemana?" Tanya Valerie ketika gadis itu sedikit merapikan dressnya.

"Cari Gadun baru" begitulah katanya sebelum pergi.

Valerie berdecih dan memperhatikan Dea yang mulai tebar pesona , gadis itu benar-benar menghampiri pria tadi dan mulai mengobrol bersama.

Aish! Sial , ada cowo tampan saja Valerie langsung di tinggal . Bibirnya mengerucut sebal.

Valerie membenarkan posisi duduknya , hendak kembali meneguk minumannya sebelum suara rendah yang sangat familiar itu terdengar ketus di belakangnya.

"Bangsat! Siapa yang ngizinin lo ada disini" geraman itu terdengar menakutkan di telinga Valerie.

Ia menoleh dan mendapati Jeno tengah menatapnya sangar , pria itu merampas gelasnya dan meminum minumannya hingga habis.

"Sama siapa lo?!" Tanya Jeno marah , rahangnya semakin mengeras kala melihat pakaian yang Valerie kenakan.

Shit! Pantas saja sedari tadi banyak pria yang menatap Valerie lapar .

Gadis itu mengenakan pakaian  yang mengundang nafsu banyak orang , Jeno menggeram marah dan melepaskan jaket yang di pakai dengan kesal.

"Lo kenapa pake baju begini sih? Mau jadi lonte?" Cecar Jeno dengan banyak pertanyaan, padalhan pertanyaan sebelumnya saja belum Valerie jawab.

Valerie menatap pakaianny , menurutnya tidak ada yang aneh . Malah banyak yang memakai pakaian yang lebih parah darinya .

"Yakali gue pake gamis ke klub malem" jawab Valerie pada akhirnya.

Pakaiannya sudah sangat oke , dia bahkan baru membelinya dua hari yang lalu.

Rahang Jeno semakin mengeras mendengar itu , ia memakaikan jaketnya pada Valerie dengan paksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahang Jeno semakin mengeras mendengar itu , ia memakaikan jaketnya pada Valerie dengan paksa.

"Pake!" Geram Jeno marah.

Valerie meronta, "gak mau Jen , ihh apaan sih lo ga asik banget"

Jeno tak perduli , dia menarik tangan Valerie paksa dan memakaikan jaketnya pada gadis itu meski Valerie bilang tidak mau.

Setelah memakai jaketnya , barulah wajah Jeno sedikit melembut .
Ia menatap Valerie yang sedang mengerucutkan bibirnya.

Terlihat menggemaskan , Jeno jadi gemas sampai mencium bibir itu dengan gemas.

Valerie melotot, dia mendorong dada Jeno sebelum pria itu mengecup bibirnya bertubi-tubi.

"Ihh Jen! Gue masih ngambek yah" Kesal Valerie.

Jeno terkekeh , menarik Valerie agar turun dari duduknya dan menuntun gadis itu untuk duduk bersama teman-temannya yang lain.

"Lo sama siapa kesini?" Tanya Jeno lagi , belum puas karna belum di jawab .

"Sama Dea"

"Terus Dea nya mana?" Jeno tidak melihat keberadaan gadis itu , jadi dia menduga duga jika Valerie berbohong.

Valerie mengedarkan pandangannya , tidak menemukan temannya itu di manapun.

"Tadi dia ada disana" Valerie menunjuk tempat dimana Dea berdiri tadi bersama cowo incarannya.

Tapi gadis itu sudah tidak ada disana.

Jeno mengeratkan genggaman , "Sial! Gue bikin perhitungan besok sama Dea karna ninggalin lo sendirian" geramnya.

Tidak bisa Jeno bayangkan jika Valerie lebih lama sendirian disana , bisa-bisa Valerie di goda pria pria mesum.

"Aish! Jangan gitu kenapa sih" Larang Valerie.

Jeno tak menyahut , hingga mereka tiba di sebuah meja yang di huni oleh ketiga temannya yang lain .

Valerie tentu saja mengenali mereka , karna satu sekolah dan mereka adalah teman-teman Jeno.

"Duduk sini" Jeno menepuk pahanya saat Valerie hendak duduk di sampingnya.

Valerie kebingungan , namun tangan Jeno menarik pinggangnya lebih dulu lalu mendudukkannya di pangkuan pria itu.

"Gue bisa duduk sendiri kali" protes Valerie , dia malu karna teman teman Jeno menatap mereka aneh.

Namun Jeno tidak perduli , dia memeluk tubuh Valerie erat dan menyandarkan kepalanya di punggung gadia itu dengan nyaman.

Javier yang melihat itu bergidik , dia meneguk minumannya .

"Kalian kenapa ga pacaran aja sih?" Tanyanya heran karna setiap hari selalu melihat kemesraan mereka.

Jeno menyembulkan kepalanya dari balik bahu Valerie , "Kita kan sahabatan" jawabnya namun mencuri satu kecupan di pipi Valerie dengan mesra.


Haikal melempar kepala Jeno dengan kulit kacang ketika mendengar ucapan itu , "Sahabat tapi peluk-pelukan , cium-ciuman" Semprotnya.

Jeno terkekeh , memeluk Valerie semakin erat.

"iri aja lo" sewot Valerie.

Reyhan menggelengkan kepalanya, "udah ah , mau kesana dulu kayanya ada cewe cakep" Dia berdiri dari duduknya menuju lantai dansa.

Javier yang melihat itu sontak mengikuti Rehan , mana mau dia ketinggalan masalah cewe Cantik.

"Lo ga ikutan?" Tanya Valerie pada Jeno yang sedang memainkan jari jarinya.

"Ngapain , lo lebih cantik"  jawab Jeno enteng namun bisa membuat pipi Valerie merona.

Haikal menyipitkan matanya kesal kepada dua sejoli ini , "Bangsat , disini kaya nyamuk mending gue cabut juga" omelnya.

Pria itu berdiri dengan cepat dan menyusul ketiga temannya , meninggalkan Jeno yang terkekeh geli melihatnya.

"Temen lo kenapa sih?" Tanya Valerie keheranan.

Jeno mengangkat bahunya acuh , hidungnya mengendus leher gadis itu seduktif.

"Jen geliii" Valerie menggeliat saat hidung Jeno mengendus endus lehernya .

Jeno mengigit telinga Valerie main-main , "inget gue masih marah karna lo pake baju begini tanpa izin dari gue"

Mampus lah Valerie malam ini .

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang