Javier menepati janjinya pada Jeno , dia mengantar Valerie ke ruang inapnya sepulang sekolah.
Awalnya gadis itu tidak mau , namun Javier bilang jika Jeno sempat kritis .
Jadinya gadis itu dengan panik menyetujui ajakan JavierNyatanya Valerie ditipu , pria itu baik-baik saja .
Bahkan saat mereka masuk kedalam kamar inap Jeno , pria itu sedang makan jeruk.Valerie menatap Javier lirih , enggan ditinggal ketika tiba-tiba Javier beralasan ada urusan . Namun Javier bilang ada yang harus Jeno katakan.
Jadinya Javier pulang dan meninggalkan Valerie yang terdiam kaku di depan pintu.
Jeno tersenyum , wajahnya sedikit pucat.
"Sini" suruh Jeno lembut , menepuk sisi kasurnya.
Valerie mengigit bibirnya , berjalan menghampiri Jeno dengan langkah pelan.
Meski ia jengkel pada pria itu , melihat Jeno yang di infus membuat Valerie luluh juga.
Menyebalkan sekali.
Dari dekat begini , Jeno bisa melihat jika mata Valerie bengkak.
Jeno meringis.
"Sini duduk" Jeno menuntun Valerie untuk duduk di sampingnya, namun Valerie menolak.
Valerie sudah memutuskan dengan bulat , dia akan menjauhi Jeno seperti yang pria itu inginkan.
"Val" lirih Jeno , dia sedih karna Valerie tidak mau dekat dengannya.
"Mau ngomong apa?" Valerie membuang pandangannya ke arah lain , enggan melihat wajah Jeno yang selalu membuatnya luluh.
Jeno menggenggam tangan Valerie , memainkan jarinya dengan lembut.
"Gak mau duduk disini?" Tanya Jeno pelan.
"Gak! Gue berdiri aja" jawab Valerie ketus , menahan diri untuk tidak memeluk Jeno.
Jeno terdiam , nampak sekali jika Valerie marah atau kecewa padanya
"aduh kepala gue sakit Val" ringis nya tiba-tiba.
Kepala Jeno memang ada sedikit jahitan , Valerie sontak menatapnya khawatir.
"Yang mana yang sakit? Biar gue panggil dokter" panik Valerie .
Jeno terkekeh , menarik tangan Valerie dan menjatuhkan di atas tubuhnya.
"Jen!" Pekik Valerie kesal ketika lengan Jeno melingkar di tubuhnya.
Jeno tersenyum , mengecup bibir Valerie sekilas
"Gue sakit , gak usah teriak-teriak"
Valerie terdiam , membeku karna Jeno mencium bibirnya.
Padalhan mereka dulu sudah sering melakukannya , namun kali ini Valerie kaget.
"Ish apaan sih! Minggir , nanti pacar lo marah sama gue" kesal Valerie
Jeno mengernyit , "siapa pacar gue?"
"Fiona , lo kan ngasih kado ke dia , ke gue enggak" sindir Valerie.
Jeno menghela nafas , ia harus meluruskan kesalahpahaman ini sebelum Valerie kabur darinya
"Gue gak ngasih dia kado"
Valerie memberengut , "bohong! Tuh dia pamer terus kalo abis dibeliin kalung sama lo"
Bahkan tadi disekolah Gadis itu sengaja berbicara kencang-kencang jika Jeno memberinya kado sambil menatapnya dengan seringai menyebalkan , benar-benar membuat Valerie kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman
RomanceTeman bukan sembarang teman. Harap bijak , 21+. Note: Cerita ini sudah tamat , tapi kalian masih bisa meninggalkan jejak vote dan komen agar aku semangat buat bikin cerita selanjutnya ❤️ Terimakasih ❤️