"Jangan kebanyakan sambelnya" omel Jeno ketika melihat Valerie tak berhenti menambah cabe kedalam mangkok baksonya.
"Gak pedes ga enak" Sahut Valerie sembari mencicipi baksonya yang kini sudah pas sesuai seleranya.
Jeno memutar bola matanya , menatap Valerie yang kini melahap baksonya dengan lahap.
"Nanti lo sakit perut kaya waktu itu" Jeno meraih selembar tisu , menyeka keringat yang mulai mengalir di pelipis Valerie dengan lembut.
"Udah kaya pasutri aja lo berdua" Decak Reyhan melihat kelakuan Jeno.
"Iya , calon istri gue nih" Kekeh Jeno main-main namun sukses membuat Valerie tersedak.
Jeno buru-buru mengambil es jeruknya dan menyuruh Valerie untuk segera minum .
"Sabar , baru dibilang calon istri aja udah salah tingkah" sindir Jeno tertawa.
Valerie menatapnya sebal , "bacot lo" Sungutnya.
Haikal menopang dagunya , menatap Valerie yang wajahnya sudah memerah.
"Bentar , ada kuah bakso" tangannya terulur menyentuh sudut bibir Valerie dan mengusap setitik kuah bakso yang ada disana.
Jeno menepis tangan Haikal kuat , membuat pria itu meringis . Sedangkan Valerie terkesiap kaget dibuatnya.
"Macem-macem tangan lo" Omel Jeno tak terima .
Haikal meringis , mengusap tangannya yang tadi kena tepis .
"Anjrot , maksud gue kan baek!" Protesnya terhadap sikap posesif Jeno yang berlebihan.
Jeno tak terima , hanya dia yang boleh menyentuh Valerie.
"Niat baek lo tuh modus" tudingnya sengit.
"Dasar posesif!" Maki Haikal.
"Sahabatan aja begini , gimana kalo lo jadi pacarnya Val" Kekeh Javier sembari menyuap batagornya kedalam mulut.
Valerie menoleh menatap Jeno yang terlihat memasang wajah malas , "Bodyguard gue nih, mahal gue bayarnya" kekehnya bercanda.
Jeno memeluk Valerie mesra , menatap gadis itu yang wajahnya memerah karna kepedesan.
"Bodyguard mana yang bisa meluk lo gini hem" Valerie menggeliat geli saat tangan pria itu mengelus perut ratanya.
Dea yang melihat itu hanya bisa terperangah , "Sinting! Konsep sahabatan kalian tuh gimana sih?!"
Kalo dilihat-lihat makin kesini makin kesana , bahkan keduanya tidak malu mengumbar kemesraan walaupun jika ditanya selalu bilang sahabatan.
Jeno terkekeh , menyandarkan kepalanya pada bahu Valerie.
"Jangan dimakan kuahnya , pedes banget itu kayanya" Larang Jeno ketika Valerie menyeruput kuah baksonya.
"Pedes dikit kok"
"Ngeyel , nanti sakit perut" omel Jeno , tangannya masih setia mengelus perut Valerie dari luar seragam.
"Lo ngapain sih anjir dari tadi ngelus perut Valerie , emang dia bunting" heran Reyhan.
Valerie mengerjapkan matanya mendengar ucapan Reyhan , sedangkan Jeno terkekeh.
"Bunting apaan , gue jebol aja belom"
"Hukk! Hukkk!"
Mereka tersendak mendengar jawaban enteng Jeno , bahkan wajah Valerie sudah memerah karenanya.
🐋🐋🐋
Valerie Meringis merasakan perutnya yang sakit , mungkin karna makan pedas tadi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman
RomanceTeman bukan sembarang teman. Harap bijak , 21+. Note: Cerita ini sudah tamat , tapi kalian masih bisa meninggalkan jejak vote dan komen agar aku semangat buat bikin cerita selanjutnya ❤️ Terimakasih ❤️