Tiga

7.5K 54 0
                                    

Valerie makan disuapi oleh Jeno setelah mereka berdua bergulat dengan panas hingga membuat Valerie lemas.


"Kok lo ada disini sih bukannya di sekolah?" Tanya Valerie setelah menelan makanannya.

Jeno menatap Valerie dengan wajah tertekuk , "Gara-gara siapa" sungutnya sebal.

Valerie terkekeh mendengarnya , "kan gue becanda , yakali gue keluar pake Bathrobe"

Dia tidak habis fikir jika Jeno menganggapnya serius , bahkan katanya Jeno sampai membatalkan pesanannya seketika saat itu juga.

Bahkan Jeno datang dengan membawa makanan , pria itu membelinya sendiri ketimbang menyuruh orang lain.

Jeno menatap Valerie malas , dia tidak suka gadis itu bercanda seperti tadi.

"Awas aja lo becanda begitu lagi , bener-bener gue tidurin saat itu juga" ancam Jeno.

Valerie tertawa kecil mendengarnya, dia tau Jeno hanya mengancam saja .
Terbukti dengan selama ini Jeno tidak sampai ke tahap itu.


"Gue serius , gue udah nahan diri dari lama jadi jangan mancing-mancing"

Tawa Valerie terhenti seketika , dia menelan ludah saat matanya otomatis menatap benjolan di selangkangan Jeno yang menyembul.

"Liat , Dia selalu tegang kalo sama lo" bisik Jeno yang membuat Valerie bergidik ngeri.

Jeno terkekeh , kembali menyuapi Valerie lagi .

"Jangan macem macem yah , lo udah janji" Ucap Valerie ngeri.

Jeno tak menyahut membuat Valerie harap harap cemas dan memukul lengan kekar pria itu.

"Iya iyaaa , asal lo nurut" Ujar Jeno pada akhirnya.

Sebenarnya Jeno juga tidak tau sampai kapan bisa menahan diri .

Valerie , gadis itu bagaikan nikotin.

Membuatnya mabuk dan menjadi kecanduan.

Jeno ingin lagi , lagi dan lagi.

Dia pikir dulu hanya akan mencobanya saja karna penasaran , namun setelah di jalani malah semakin ketagihan.

Jeno jadi bingung sendiri , haruskah berhenti sebelum semakin parah atau jalani saja semuanya.


"Abis makan nonton bioskop yuk" Ajak Valerie.

Jeno menatap Valerie yang masih mengunyah makanannya.

"Mau nonton apa?"

"Kayanya ada film horor baru , mau nonton itu"

"Lo kan penakut" Jeno tak tau kenapa Valerie suka sekali nonton Film horor , padalhan gadis itu penakut.

"Ish! Gue pengen nonton ituu" rengek Valerie.

Jeno mengelus rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang , matanya menatap Valerie teduh.

"Iya iya princess"

Valerie tersenyum lebar kala pria itu menyetujui permintaannya .

"Inget ga usah pake baju terbuka"

"Gimana mau pake baju terbuka , cupang lo tuh banyak banget di badan gue" sebal Valerie yang membuat Jeno tertawa mendengarnya.

"Bagus , lain kali gue cupang seluruh badan lo" ucap Jeno puas.

Valerie merengut mendengarnya namun tetap makan sampai suapan terakhir

"Lo kok bisa disini sih ? Emang di kelas lagi ga belajar?" Tanya Valerie masih penasaran.

Jeno mendengus , membersihkan sisa bekas makanan Valerie tadi setelah memberi gadis itu minum.

"Bolos" jawabnya singkat , Jeno beranjak dari duduknya untuk membawa piring kotor tersebut kedapur.

Valerie terperangah mendengarnya , "Goblok! Bolos mulu lo kerjaannya"

Jeno yang sudah berdiri di ambang pintu menoleh , "Soalnya lo nakal , jadi harus gue kasih hukuman"

Bibir Valerie mengerucut, ia segera memakai kaos Jeno kembali yang sudah terkapar tak jauh dari posisinya dan berdiri dari posisi duduknya di atas kasur.

"Gue pulang dulu , mau ganti baju"

"Jangan lama-lama" pesan Jeno .

Valerie hanya mengangguk dan kembali kerumahnya , untung rumah mereka bersebelahan.

🐋🐋🐋



"Jangan kemana-mana , gue ke toilet dulu" ucap Jeno ketika mereka masih menunggu jam film di tayangkan.

Valerie mengangguk patuh dan duduk di kursi tunggu dengan nyaman sambil memakan pop corn.

Belum masuk ruangan tapi popcorn nya sudah tinggal setengah saja , Valerie menyeruput cola nya .

Mereka datang terlalu cepat , film belum di putar jadi mereka harus menunggu dulu.

"Permisi , boleh duduk disini?" Tanya seseorang, Valerie mendongak menatap sosok pria jangkung yang berdiri di depannya menunggu jawaban Valerie.

"Ah , iya" Jawab Valerie menggeser duduknya , ia menatap sekitar dan ternyata memang tempat duduk sudah penuh.

Pria itu tersenyum dan segera duduk disampingnya , "mau nonton apa?" Tanyanya basa-basi.

"Ini" Valerie menunjukkan tiketnya , "Penasaran banget"

Pria itu tersenyum sumringah , "gue juga nonton itu" ucapnya menunjukkan tiketnya senang.


"Oh ya?" Respon Valerie , sebenarnya dia bingung juga harus bagaimana . Pria itu seperti sok kenal sok dekat sekali padanya

"Nonton sendiri aja?" Tanya Pria itu .

"Dia sama gue , mau apa lo?" Bukan Valerie yang menjawab , namun Jeno yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan mereka.

Pria itu terlihat kaget , mungkin dia mengira Jeno adalah pacar Valerie karna melihat wajah tak sukanya.

"Eh , gue kirain sendiri . Sorry yah gak tau" Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan canggung.

Valerie mengangguk , ia tersenyum tak enak melihat Ekspresi kesal Jeno.

Jeno menatap Pria itu dingin , "bisa pergi?" Usirnya dingin.

Pria itu menatap Valerie sejenak sebelum bergegas pergi dari sana.

Jeno mendengus , segera duduk di samping Valerie dan menjatuhkan kepalanya di bahu gadis itu.

"Gue tinggal dikit udah gatel lo sama cowo cowo" ucap Jeno ketus.

Valerie memutar bola matanya , "Dia yang deketin gue duluan"

Jeno terdiam , tangannya terulur menggenggam tangan Valerie dan memainkan jari jarinya yang lentik.

Entah kenapa ada rasa tidak suka saat melihat Valerie di dekati pria lain , sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan.

"Gak usah tebar-tebar pesona , sok kecantikan banget lo" Ketus Jeno lagi , seperti merajuk entah dengan alasan apa.

"Emang gue cantik, seksi lagi"

Jeno tidak bisa membantahnya, kenyataannya memang gadis itu cantik dan punya badan bagus.

Jadinya Jeno mengigit jari Valerie kesal lantaran tidak bisa membantah , membuat gadis itu ter pekik.


"Sakit!!!!"

"Rasain lo" sebal Jeno namun detik berikutnya mengecupi jari itu dengan lembut.

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang