empat belas

3K 43 12
                                    

Jeno hanya dirawat selama dua hari dirumah sakit , orang tua Jeno sengaja tidak diberi tahu.

Jeno bilang nanti orang tuanya khawatir , lagi pula dia tidak parah jadi tidak mau membuat orang tuanya khawatir.

Valerie lah orang yang repot mengurus Jeno , pria itu bahkan jadi lebih manja dan tidak ingin lepas darinya.

Seperti sekarang , Valerie tengah membuat sup ayam untuk mereka berdua dirumah pria itu.

Jeno bilang dia ingin di buati itu untuk makan malam.

Namun yang membuat Valerie jengkel adalah karna Jeno tidak meninggalkannya  , ia memeluk gadis itu  erat dari belakang.

Seolah benar-benar tidak mau lepas lagi , hal itu membuat Valerie kesal karna pergerakannya jadi terbatas.


"Jen nanti nih kuah sop tumpah juga lama-lama" kesal Valerie , enak kalo cuma peluk.

Ini tangan Jeno aja udah nakal kemana-mana.

Jeno mengecup pipi Valerie , "gak mau ditinggal" ucapnya merengek seperti anak kecil.


Valerie menghela nafas , "makan dulu , biar lo bisa minum obat" suruhnya.

"Gue udah sehat" ucap Jeno , bibirnya mengecupi leher Valerie yang terekspos karna gadis itu mengikatnya asal.

Valerie melengguh kala Jeno menghisap lehernya , meninggalkan jejak kemerahan disana.

"Jen , udahhhh" desah Valerie tertahan.

Dia pusing karna lehernya sudah banyak bekas gigitan Jeno .

Jeno tak mendengarkan , tangan meremas remas dada Valerie yang tidak memakai bra.

Dapat Jeno rasakan jika puting gadis itu yang mengeras , membuatnya tersenyum miring.

"Nakal , ga pake beha" geram Jeno menjilati telinga Valerie yang membuat Valerie menggeliat.

Valerie melengguh , menahan tangan Jeno yang menarik nipelnya dari balik baju dengan gemas.

Jeno menelan ludahnya , menggesek kejantanannya yang sudah mengeras pada pantat Valerie yang membuat gadis itu kaget.

Gadis itu harus tau jika Jeno sudah di ujung tanduk.

"Val" lirih Jeno , menggesek penisnya yang semakin besar.

Valerie gemetar dibuatnya , Jeno mengigit bahunya gemas.

"Lo udah 17 tahun kan Val?" Tanya Jeno , Valerie mengangguk mengiyakan.

"Bagus , itu artinya udah legal" geram Jeno segera membopong Tubuh Valerie di pundaknya.

"Hah? Legal apa Jen???" Valerie meronta.

Jeno tersenyum kecil , mematikan kompor dan berjalan menjauh dari dapur.


"Diam , kita bisa jatoh" Jeno meremas bokong Valerie gemas dan menaiki anak tangga.

Valerie terpekik saat Jeno menghempaskan tubuhnya di atas kasur.
Matanya membelalak saat melihat Jeno membuka kaosnya tak sabar.

Menampilkan otot perutnya yang menggoda iman.

"Jen" Lirih Valerie kala Jeno tersenyum mesum , merangkak dan menindih tubuhnya.

"Jan sadar anjing!" Belum sempat Valerie protes lenih lanjut Jeno mencium bibirnya penuh nafsu , matanya berkilat penuh gairah.


"Boleh?" Tanya Jeno lirih, ia menunggu jawaban Valerie cemas ketika tautan mereka terlepas.

Valerie melingkarkan tangannya di leher Jeno sebelum mengangguk malu.

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang