10. nginap

1.5K 247 82
                                    


Berita kemarin sudah sampai di telinga orang tua Gentar, dan Gentar menjadikan kabar itu sebagai hadiah anniversary untuk orang tuanya. Keduanya tampak senang dengan kabar tersebut. Buktinya sekarang saja [Name] jadi dimanja-manja sama bundanya Gentar. Udah kayak anak sendiri gitu. Padahal anak aslinya itu Gentar.

Untung Gentar nggak kepanasan. Pria itu malah senang karena kelihatannya orang tua dia menyukai [Name] atau bagaimana. Toh kalo orang tuanya fokus ke istrinya yang sedang mengandung, dia jadi bisa mabar dengan saudaranya yang lain. Bahkan sampai malam pun, Gentar masih sibuk mabar dengan FrostFire dan Sori. Padahal [Name] sudah ada di kamar karena mual duluan. Sedangkan yang lainnya masih di luar sambil ngobrol santai.

[Name] sih tak terlalu peduli Gentar mabar dengan saudaranya, toh sekali-kali kan? Mereka kini sudah jarang bertemu. Pasti ada saja rasa rindu antar saudara. Lagipula [Name] tidak benar-benar sendiri kok di kamar Gentar.

Iya, kamar Gentar. Karena mereka menginap di rumah orang tua Gentar, jadi mereka tidur di kamar lama Gentar. Kamar Gentar rapi kok. Kan sama bunda tercinta diberesin, hehehe.

Awalnya [Name] sendirian di kamar Gentar, tapi tak lama pintu kamar diketuk oleh salah satu ipar perempuannya; istri Glacier. Wanita itu datang dengan membawa Lucy di gendongannya. Ia datang ke kamar Gentar karena tidak begitu suka dengan keramaian yang ada di bawah. Namun juga kurang suka sendirian di dalam kamar. Jadi, ia putuskan untuk pergi menemui [Name].

Sebenarnya kalau dibilang akrab sih ya enggak. [Name] akrabnya sama istri Supra karena memang istri Supra kena racun wibu nya [Name]. Cuma [Name] iya-iya aja kalau ada yang mau ngajak dia ngobrol atau apalah itu. Alias dia welcome aja. Syaratnya cuma satu kalo mau temenan sama [Name], yaitu tahan dengan semua kewibuannya.

"Halo,"

"... Halo juga??"

Aneh.

"Saya boleh di sini sebentar? Kebetulan Lucy juga merasa sumpel di kamar Glacier. Mungkin dia bosen."

"... Sumpel? Ah, maksudmu sumpek, ya? Boleh kok. Aku juga nggak ngapa-ngapain di sini. Santai aja."

Setelahnya, wanita itu langsung menurunkan gadis kecilnya dan duduk di kursi putar Gentar. [Name] yang memperhatikan setiap gerak-geriknya pun jadi berpikir begitu melihat istri Glacier dengan anaknya yang nomor empat. Ini orang dikasih makan apa sampe kuat melahirkan 4 anak sekaligus? Begitu pikirnya.

Akan tetapi, kalau dipikir lebih dalam lagi, orang tua Gentar saja bisa melahirkan 6 anak sekaligus. Hanya saja setelah itu langsung KB. Hem. Apa perlu [Name] konsul ke istri Glacier? Kan beliau ini sepuh di antara para istri keluarga ini. Kalau yang paling sepuh sih jelas bunda nya si kembar enam.

Iya deh, [Name] mau konsul aja. Dia melirik ke arah wajah istri Glacier, lalu membuka pembicaraan, "Eh, cewek cakep, mau nanya boleh gak?"

Begitu.

[Name] tidak pernah hafal dengan nama ipar nya saking banyaknya. Paling yang [Name] hafal hanya Supra, Sopan, Sori doang. Kadang dia masih suka lupa sama namanya FrostFire atau Glacier. Karena lumayan aneh dan unik menurutnya.

Beberapa saat [Name] memanggil, istri Glacier nampak kebingungan. Dia menoleh ke arah sana sini untuk mencaritahu siapa yang dimaksud oleh [Name] sebelum akhirnya menunjuk dirinya sendiri, "Saya?"

"Iya, kamu. Emang aku ngomong sama siapa lagi kalo bukan sama kamu astaga..."

"Kan ada Lucy...."

Ya nggak salah sih.

Oke, fokus [Name].

"Yakali aku ngobrol sama anak kecil, Kak. Oke, aku mau tudep aja deh. Kakak selama hamil tuh ngekonsumsi apa aja?"

Yang ditanyai kembali diam sejenak. Dia tampak kebingungan ingin menjawab apa, tapi tak lama dia menatap [Name] dan membuat bibirnya membentuk huruf 'O' seakan dia sudah tahu ingin menjawab bagaimana.

"Sebenarnya saya sendiri kurang tau. Karena selalu Ciel yang ngatur makanannya selama hamil. Cuma dulu saya sering ngejus sama olahraga pagi."

"Gitu? Nggak ada cara lain ya?" bagaimana ya, tapi Gentar dan [Name] itu berbeda dengan Glacier dan istrinya. Kelihatannya istri Glacier tipe yang iya-iya saja jika disuruh minum jus dan olahraga. Hanya saja kalau [Name] ... sudah nggak suka jus, nggak suka olahraga juga lagi. Kan bagi [Name] ini berat ges.

"Hahaha, maaf ya, saya kurang tahu."

Jujur saja, [Name] masih merasa aneh mendengar cara bicara istri Glacier. Namun, setidaknya tidak separah dulu. [Name] dengar dari orang-orang, kalau dulu cara bicara istri Glacier tuh lebih parah daripada ini.

"Kenapa tiba-tiba tanya seperti itu? Kamu lagi mengandung ada masalah?"

"―ah, nggak. Cuma karena ini pertama kali, jadi kepo aja. Plus takut sedikit."

Mendengar ucapan [Name], istri Glacier terkekeh kecil, "Nggak perlu takut. Melahirkan gak semenakutkan itu kok. Walau mungkin taruhannya memang nyawa, tapi selama kita percaya dan berani pasti semuanya bakal baik-baik aja."

"... Memangnya dulu Kakak gimana setelah melahirkan kalo boleh tau?"

"... Nggak gimana-gimana, kok. Cuma nggak sadarkan diri satu bulan."

Koma dikit gak ngaruh.

―――

Oke, mari kita lihat ke jejeran suami-suami yang sedang mabar, termasuk Glacier. Pria itu dipaksa mabar oleh Sori setelah pulang dari masjid. Astagfirullah, Sori. Akhirnya mabar berenam deh mereka.

Selama mabar juga mereka sambil ngobrol tuh, ntah ngobrolin anak atau apa. Kayak,

"Sup, Astra numpahin sirup noh, gak lo beresin?"

"Aman, ada emaknya."

"Kak Ciel juga noh, Kristal ketiduran di lantai tuh. Kecapean habis lari-lari bareng Sopan."

"Nggak apa, nanti diangkat pas udah lama tidur. Kalau diangkat sekarang, dia malah bangun. Mending kamu liat Aidan sekarang, Sor. Bajunya basah semua tuh habis nyebur di kolam ikan."

"Itu mah gampang! Nanti aja ganti baju pas mau tidur."

"Kenapa tuh? Kok gantinya pas mau tidur?"

"Soalnya pasti Adit bakal nyebur lagi ke kolam ikan. Daripada rugi baju yakan? Hehehe."

"WOY HAHAHAHA."

Begitu kira-kira.

Gentar sendiri jadi bingung mau omongin apa, Sopan juga diam saja karena hilal memiliki anaknya belum datang. Tidak seperti Gentar yang sudah ada hilal. Padahal yang nikah duluan tuh ya Sopan. Sopan sendiri tak begitu peduli soal anak, yang penting sekarang hubungan mereka baik-baik saja dulu.

"... Oh ya, ngomongin anak. Lo jadinya gimana Gentar? Anak lo cewek atau cowok?"

"Belum tau, tapi kayaknya cewek."

"Yakin banget??"

"Feeling gue gak pernah meleset sih. Toh gue udah punya nama buat cewek cowok."

"Apaan tuh?"

"Kalo cowok, gue namain Aldil. Kalo cewek gue namain Aldila."

FrostFire yang mendengar ucapan Gentar jadi sedikit ragu dengan arti namanya, "Kenapa mau namain gitu? Emang artinya apa."

"Nggak ada artinya sih, itu lebih ke singkatan. Dua-duanya sama kepanjangannya."

"Emang kepanjangan Aldil sama Aldila apa?"

"ALhamdulillah DIa LAhir."

"KOCAK BANGET ANJING WKWKWKWK GUE GAK BISA GAK KETAWA." Setelah disebutkan kepanjangannya, salah satu dari mereka langsung ada yang pecah tawanya.

_________

Jiakh, malming tapi kemaleman. Apa kabar guys? 👀

Iyap, namanya Aldila, alias alhamdulillah dia lahir 👍👍‼️🔛🔝

Btw besok mau up ga niee? Sisa 3 chapter lagi terus gentar tamat loch 😻😍🤭 mungkin habis itu kita lanjut ke bbb ori atau take a rest dulu lagie

dadaaah!









wibu; b. gentar [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang