dua belas

1.4K 32 1
                                    

" Masuk!! "Seru aldi heboh ketika bola berwarna putih itu masuk kedalam lubang meja biliard

" Ga usah sok lo bambang baru satu yang masuk" Ucap iqbal merasa aldi sangat berlebihan

" Anjay , ga tau temen lagi seneng aja lo bal"

" Zi sini main " Ajak iqbal tak menghiraukan aldi yang menggerutu tak jelas, ziano bangkit dari duduknya, mengambil alih tongkat yang sedari tadi dimainkan untuk mendorong bola

"One" Ucap ziano berancang ancang

"Two"

"Three" Ziano mendorong tongkatnya disalah satu sisi bola yang ditata membentuk segitiga, membuat bola bola itu berpencar dan masuk kedalam lubang meja hingga hanya tersisa beberapa bola

" Mata lo kering "Ucap Michael yang melihat aldi sama sekali tak berkedip

" Mulai besok gue les sama lo deh kap" Ucap aldi yang membuat tawa mereka pecah

Tok... tok.... tok...

" Buka aja nggak dikunci" Teriak iqbal  karna terdengar suara ketukan yang sedikit nyaring, pintu itu terbuka menampakan sesosok manusia gemuk bernama Jeno

" Geng burgeon ada didepan" Ucapan Jeno terlihat panik, saat ini  mereka berada di tingkat paling atas markas, ziano berjalan menuju jendela untuk melihat dang memastikan apa yang dikatakan Jeno itu benar

" Turun " Titah ziano sambil membuka pintu dan berjalan menuruni tangga untuk keluar dari markas

" Nadira mana" Tanya iqbal pada Michael sambil berjalan cepat menuruni tangga, michael hanya mengedikan bahunya tanda bahwa dirinya tak tau

            Terlihat geng luxurious keluar dari gedung markas hingga bertatapan langsung dengan  geng burgeon

" Mau lo apa" Tanya ziano dengan tampilan sangar ala ala bad boy

" Lo udah buat kembaran gue koma, gue diem, dan sekarang lo mau apa lagi" Lanjut ziano, tatapannya fokus terhadap vano, tangannya mengepal kuat ingin membogem wajah vano yang terlihat sangat menyebalkan

Vano tersenyum " Gue minta damai, dan gue yakin lo bakal mau, karna setiap perlombaan yang gue buat lo selalu menang, dan iming iming yang gue tawarin, lo selalu cuma minta damai " Ucapnya panjang lebar lalu mengulurkan tangannya kedepan

Bugh!!

" Setelah ngehabisin kembaran gue lo minta damai?! " Tanya ziano setelah memeberi satu bogeman mentah tepat diwajah kiri Vano

" Santai bro, niat gue baik, oke buat masalah diano gue minta maaf" Vano mengusap sudut bibirnya yang berdarah

" Gue nggak sengaja" Ucap Vano kurang ajar, ia tersenyum licik menatap ziano yang sudah mendidih kata rasa marah yang sudah berkumpul di kepalanya

" Bajingan kaya lo emang harus dikasih pelajaran" Ucap ziano lalu menghantam Vano dengan tangan besinya, hingga kedua geng itu bentrok saling memberi pukulan, menyalurkan rasa kesal yang dirasakan kaptennya

                          🙂🙂🙂


Bau sengir darah serta keadaan markas beserta anggota nya yang tepar tak berdaya membuat nadira yang baru saja datang terpekik kaget. Ziano yang bersandar ditembok gerbang hanya melirik nadira lalu bangkit diikuti yang lain

" Ada apa zi" Tanya nadira meminta penjelasan

" Lo telat" Jawab ziano dengan jari telunjuknya yang mendorong dahi nadira secara kasar lalu masuk kedalam markas dengan langkah yang  sedikit pincang, nadira menatap punggung ziano yang mulai menghilang dibalik tembok

" Gue nggak suka lo yang sekarang zi" Monolog nadira, matanya mulai berkaca kaca dengan wajahnya yang menunduk

" Gue pengen lo yang dulu, yang lemah lembut sama gue" Lanjut nadira, tangannya naik menghapus air matanya yang mulai jatuh membasahi pipi

                             🙂🙂🙂

Wihhhhhh akhirnya bisa up lagi

Hampir setengah tahun aq ngilang ya guyss

Dan sekarang aq udah balik lagi, buat melanjutkan kisah ziano sama nadira nihhh

Diliat liat pembaca pada ngilang, atau ngumpet ya, pokoknya harus pada mbalik lagii

Oh iya jangan lupa vote and komen ya temen temen

graziano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang