tiga belas

1.3K 32 1
                                    

" Hubungan kita nggak ada sangkut pautnya sama geng kan? " Tanya nadira, saat ini nadira tengah berada dicafe dikarenakan, setelah kejadian tadi di markas, ia mutuskan untuk bertemu dengan rafi _ pacarnya, terlihat wajah rafi yang juga terluka, mungkin efek bentrok dengan gengnya tadi

" Jangan mikir yang aneh aneh nad, geng sama hubungan kita itu beda, kita juga harus pinter nempatinya, gue beneran sayang sama lo" Ucap rafi, ia menggenggam tangan nadira untuk meyakinkan

" Jangan bohong" Ucap nadira sedikit lebih lirih, wajahnya menunduk tak mau menatap rafi

" Iya, jangan nangis nanti cantiknya ilang" Ucap rafi membuat nadira sedikit terkekeh sambil mengusap pipinya yang basah

" Beli es krim yuk, gara gara lo nangis gulanya jadi ikut ngalir , tuh wajahnya sepet" Lanjut rafi tersenyum, nadira memukul pelan lengan rafi lalu mengangguk mengiyakan ajakan rafi

" Oke, mari tuan putri " Ucap rafi berdiri sambil mengulurkan tangannya dengan badan yang sedikit membungkuk

" Gue bukan princess " Nadira mengeplak tangan rafi yang tadi terulur lalu berjalan terlebih dahulu meninggal kan rafi yang masih menahan tawa

" Tungguin gue nad!!! " Teriak rafi berlari kecil menyusul nadira yang sudah keluar kafe

🙂🙂🙂

Ziano mendengus kesal, berniat mencari nadira dengan GPS yang telah tersambung dengan hapenya, ia ingin nadira mengobati luka yang ia dapat tadi, ziano mengendarai motornya dengan luka dibalik helm full face nya mengarah ke sebuah toko es krim yang lumayan besar, ia mendapati nadira yang sedang bermesraan dengan rafi _ musuhnya, tanpa disadari ziano mamukul sebal tanki depan motornya

" Anjing!! " Umpat ziano

🙂🙂🙂

" Habis dari mana" Tanya ziano yang menyadari nadira masuk kedalam markas

" Gue kesini mau ngobatin luka lo " Ucap nadira menunjukkan kotak P3K ditangannya

" Nggak usah" Ziano berlalu pergi keluar markas berniat untuk pulang

" Tapi luka lo.... "

" Udah sembuh" Sela ziano cepat tak mau mendengarkan nadira

" Tapi zi" Nadira menarik tangan ziano untuk kembali masuk

" Gue bilang nggak usah ya nggak usah! " Ucap ziano dengan nada tinggi, ziano menghempas kasar tangan nadira yang menggenggam tangannya

" Pulang" Ucap ziano sedikit lebih lembut

" Gue anter" Nadira hanya menurut tak ingin ziano marah lagi

Nadira mengekor dibelakang ziano dengan kotak P3k yang masih berada ditangannya, ia menaiki motor ziano tanpa helm yang ia pakai, saat ini ziano sungguh sangat sangat cuek, tak biasanya ziano membiarkan nadira menaiki motor tanpa helm yang ia pakai, di sepanjang jalan nadira hanya diam tak berniat untuk bicara jika ziano tak memulai, hingga dua puluh lima menit perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah bangunan indah dengan taman didepannya

" Turun" Printah ziano , nadira hanya menurut

" Masuk dulu bunda pasti kangen sama lo" Ucap nadira mencoba mencari topik

" Lain kali"ziano sengaja tak ingin menatap nadira yang berada disamping motor dan dirinya

" Lo boleh marah sama gue tapi nggak sama bunda, kasian bunda nanyain lo" Nadira mencoba untuk membujuk ziano, memang sudah dua hari ini bunda nadira selalu menanyakan ziano yang dulu sangat suka main kerumahnya, sebelum akhirnya nadira meninggalkan ziano yang masih diam tak bersuara untuk masuk kedalam rumah keluarga leonard

Nadira berjalan memasuki rumahnya, membuka pintu pelan dan mendapati sang bunda yang sedang bersantai

" Bunda nadira pulang" Teriak nadira setelah memasuki rumah lalu duduk diatas sofa yang berada diruang tamu

" Anak bunda udah pulang" Ucap dita_ bunda nadira yang disambut dengan nadira yang menyalami tangan dita

" Dari mana? " Tanya dita dengan senyum yang selalu terlukis dibibirnya

" Markas" Jawab nadira singkat, moodnya sedang turun tak tau kenapa

" Nadira mau naik dulu ya bund" Panit nadira, ia ingin mandi untuk sekedar membersihkan badan dan juga pikirannya, dita mengangguk mengelus pelan pundak nadira seakan tau bahwa anak semata wayangnya sedang tidak baik baik saja

Suara rintikan shower berbunyi bersamaan dengan basahnya badan nadira, meratani badannya dengan sabun aromatik lalu membalasnya lagi, mengguyur lama lalu berhenti sejenak untuk mengambil nafas, setelah satu jam akhirnya nadira keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya sebatas dada dan paha

Nadira mengambil handphone lalu menyetel salah satu lalu yang kini sedang tren ditik tok, bibirnya ikut menyanyi pinggulnya pun ia goyangkan ke kiri dan ke kanan dengan lihay bersamaan dengan memakai baju yang telah ia siapkan, lalu membanting tubuhnya diatas kasur queen size nya dan menyekrol sebuah vidio untuk menghilangkan rasa jenuh yang sedang ia rasakan

🙂🙂🙂

Up lagi dong....

Siapa yang nungguin sesi romantis ziano sama nadira hayooo

Eitss... Sabar dulu yang bestie, masih banyak konflik yang mbuat kalian greget wkwk

Pokoknya kalian harus stay disini

Jangan lupa vote and komen yaaaaa

graziano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang