Sepulang sekolah, Angkasa, Bara, Dion dan Felix kini menuju apartemen Elvano yang tidak jauh dari sekolahnya, hanya butuh 10 menit untuk sampai di sana. Sebenarnya Angkasa dan Monica ingin berangkat bersama tapi, Dian menolak karena ada Dion. Mau tidak mau Angkasa hanya menuruti keinginan dari kekasihnya itu yang memilih menggunakan taxi.
Angkasa mengetuk pintu apartemen dengan pelan tapi tidak mendapat respon yang membuatnya merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya dan menghubungi Elvano.
"Halo, gue udah di depan nih," ucapnya. Dan tak lama kemudian Elvano membuka pintu aprtemen.
"Gilaaaaaaa lo habis ngapain, wah Sa, kita pulang aja. Wah gue gabisa nih ngeliat adegan gak senonoh kayak gini," ucap Dion heboh saat melihat Elvano keluar dengan hanya menggunakan handuk dan bertelanjang dada.
Sontak Elvano langsung membekap mulut Dion takut membuat tetangga kamarnya terganggu akibat suara cempreng dari sahabatnya itu. "Anjing lo, jangan mikir macem-macem. Gue habis mandi bego!!" Kesal Elvano menarik lengan Dion untuk masuk ke dalam apartemen. Sedangkan yang lainnya hanya terkekeh sambil mengikuti Dion yang di seret oleh Elvano.
Karena mendengar suara gaduh dari luar Viona langsung bangun. Ia melirik ponselnya yang berdering menampilkan nama Monica. Lantas Viona langsung menjawab panggilan itu.
"Halo, kenapa Mon?"
"Masuk aja, tapi langsung ke kamar gue ya. Soalnya ada temenya El."
tuuutt....
Viona memutuskan panggilannya dan langsung memakan buah yang sudah Elvano siapkan sebelum mandi tadi. Gadis itu tersenyum saat kedua sahabatnya masuk ke kamarnya.
"Ya ampun, muka lo pucet banget. Udah periksa kan, kata dokter apa?" tanya Dian khawatir.
Viona hanya tersenyum tipis dan mengisyaratkan Dian dan Monica untuk makan buah bersamanya. "Cuma kecapean aja sih." Jawab Viona.
"Lo tau nggak Vi, kemarin si bucin ini ngajak gue jalan-jalan terus gue di jadiin nyamuk sama mereka," Dian mengadu pada Viona. Mendengar hal itu Viona hanya menggeleng pelan dan tersenyum.
"Kan ada Dion, eh gue baru sadar nama kalian Couple," ucap Viona membuat Dian kesal. Lagi-lagi sahabatnya ini membahas pria playboy itu yang membuatnya moodnya tiba-tiba rusak.
"Haii ladiesss." Sapa Dion membuat mereka bertiga menoleh ke arah pintu, yang di sana sudah ada Elvano dan teman-temannya yang lain.
Dian hanya menghela napas lalu membelakangi Dion dan berpura-pura tidak memperdulikannya. Elvano mendekat ke Viona dan di ikuti oleh ke empat sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Teen Fiction"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...