09

44.8K 3.1K 20
                                    

...
Tandai typo ya guys
Vote dan komen
Selamat Membaca
...
.
.

Sama halnya dengan Ramazo, Raja terkejut akan suara mungil yang didengarnya ia melepas ikat pinggangnya ke lantai. Tak! (suara ikat pinggang yang terjatuh).

"Mana yang sakit?" khawatir Ramazo memegang kedua bahu adiknya.

Bukan menjawab Raona justru berbalik dan melototi bapaknya yang masih terdiam, ia menginjak kakinya namun sepertinya sang empu tidak merasa kesakitan. "Kok gak cakit cih" kesalnya. (Ona masih cedel gak bisa huruf s, r, f dan z ya)

"Buntalan genit" kagetnya setelah dari tadi terdiam. Bapak telat kagetnya cibir Raona dalam hati.

"Ciapa?" pura-pura tidak tahu.

"Yang ngadon kamu" santai Raja

"Heum..Bapak saya?" tanya Raona

"Iya eh bukan"

"Hah?! gimana?"

"Suaminya Mama kamu"

"Mama Gitakan?"

"Hm.. Kamu tau nama istri saya?"

"Tau.. Kan Ona udah main sama Mama"

"Dimana kamu ketemu istri saya?"

"Di alam cana, pas Ona tidul"

"Bapak k--"

"Saya bukan bapak kamu" potong Raja.

"Ona gak mudeng" geleng Raona.

"Kamu bisa bahasa jawa?"

"Bica Ona kan pintal"

"Belajar dari mana? Kamu kan baru bangun" curiga Raja

"Belajal sama Mama" bohong Roana.

"Ba--"

"Saya bukan bapak kamu" potong Raja.

"Terus Ona panggil apa?" geram Ona

"Terserah" cih kek cewek batin Roana kesal.

"Tuan jangan sakiti adek saya" Ramazo maju menutupi tubuh mungil adiknya.

"Tuan?" panggil Raona memiringkan kepala agar terlihat karena tertutup tubuh tinggi abangnya.

"Bukan"

"Ayah?"

"Bukan"

"Daddy?"

"Bukan"

"Cugal Daddy?"

"Bukan..Siapa yang ngajarin" menatap tajam Raona, seketika membuat nyali Raona menciut.

"Uhmm gak ada" geleng Raona menatap lantai.

Twins Antagonis PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang