22

29.7K 2.5K 36
                                    

...
Tandai typo ya guys
Vote dan komen
Selamat Membaca
...
.
.

"Ona mau tinggal di Jelman" ucap Raona pelan.

Raja yang mendengarnya pun menaruh hpnya, Ranggita yang mengelus kepala Ramazo pun berhenti dan menatap putrinya dengan tatapan intimidasi bukan lagi tatapan lembut, Ramazo juga bangkit dari acara rebahannya serta mematikan tv, ia seperti salah mendengar?

"Adek tadi ngomong apa? Abang gak dengar"

"Emm.. Ona mau tinggal di Jelman"

"Di cana ada Opa dan Oma" lanjut Raona meremas jari mungilnya.

"Gak" jawab Raja.

"Boleh ya Pa" bangkit dari rebahannya lalu bergelayut di lengan bapaknya serta menggoyangkannya.

"Mama~ Abang~ boleh ya~" rengek Raona dengan aegyonya.

"Kamu gak seneng di sini?" tanya Raja.

Raona yang mendengar itu menggelengkan kepalanya. "Gak gitu Pah"

"Ona cuma--"

"Cuma apa?! Bosan sama Papa Mama dan Abang" potong Raja dan mendapat gelengan dari Raona.

"Ona pengen ke Jelman, Abang aja kemalin boleh" cicit Raona.

"Ona kenapa mau ke Jerman?" tanya Gita lembut.

"Mau ngelacain tinggal di jelman Mah" jawab Raona.

"Boleh ya?" sambung Raona.

"Yaudah boleh sayang" ujar Gita lembut.

"Benelan boleh?" pekik Raona senang, Ranggita menjawab dengan mengangguk kepala.

Raja dan Ramazo yang mendengar itu sontak menatap Ranggita tak percaya, Ranggita yang merasa ditatap pun menatap balik mereka menaikan salah satu alisnya seolah bertanya kenapa?

"Gak" jawab Raja dan Ramazo kompak.

"Kenapa?" tanya Raona lesu.

"Adek gak betah ya main sama Abang?" sendu Ramazo.

"Gak gitu Abang~" rengek Raona.

"Ona di cana cuma cebental kok" melas Raona, apa ia akan gagal dlm misi kali ini? Kalau gagal berarti mati dong? pikir Raona.

"Heum Abang izinin" ujar Ramazo pasrah meskipun dlm hati ia tak rela berpisah dengan kembarannya.

Dua izin sudah di dapat tinggal satu lagi yaitu dari bapaknya. Raona pun berpindah dari duduk di sofa menjadi duduk di pangkuan bapaknya ia pun memeluk leher bapaknya serta mengecup pipi bapaknya.

Cup
Cup

Dua pipi Raja dikecup oleh buntalan genitnya, melihat wajah buntalan genit yang seperti menahan pup mungkin? "Kamu mau pup?" tanya Raja yang penasaran dengan mimik wajah buntalan genitnya.

Raona yang memasang wajah semelas mungkin, terkejut terjungkal akan pertanyaan dari bapaknya ini mulutnya menganga lebar, ia ini sedang serius loh bukan mendrama. "Papa Ona celiuc ini" memasang wajah garang namun terlihat lucu di mata Raja.

"Papa juga serius muka kamu kayak nahan pup tau" balas Raja enteng.

"Papa Ona lagi gak nahan pup atau pun mau pup" tekan Raona kesal melipat tangan di dada.

"Ona mau ke Jelman Papa" lanjut Raona ke pembicaraan awal.

"Papa gak izinin!" tegas Raja.

"Plic Papa~ cuma cebental" rengek Raona dengan aegyonya.

"Huh! Satu minggu aja" kata Raja yang mulai luluh.

"Ona kan mau tinggal bukan libulan Papa~" gemas Raona mengembungkan pipinya, nah loh bertambah bulat pipi Raona ini.

Raja menahan gemes untuk tidak menggigit pipi bulat itu. "Satu bulan" tawar Raja.

"Kurang itu Pah~ 10 tahun ya?~" rengek Raona. Sontak Raja, Ranggita dan Ramazo pun terkejut 10 tahun? itu kan lama sekali pikir mereka.

"Kelamaan! Kamu ngapain di sana 10 tahun hm?" tanya Raja dengan ketus, ngapain coba 10 tahun di Jerman.. Mau dagang ikan cupang? tanya Raja dlm hati.

"Itu udah pas Papa~ " mungkin lebih? 15 tahun? lanjut Roana dlm hati.

Raja pun menghela nafas serta meraup wajahnya ia frustasi menghadapi buntalan genitnya. "5 tahun atau tidak sama sekali" tegas Raja.

Raona menimang-nimang keputusannya, lebih baik iyain aja kalau udah nyampe Jerman baru bisa bebas pikir Raona. "Oke deal" jawab Raona.

Cup

Raona pun mengecup pipi bapaknya tak lupa mengucapkan terima kasih. "Makacih Papa~ Cayang Papa banyak-banyak" memeluk bapaknya.

Raja yang diperlukan seperti itu ingin melompat-lompat sangking senangnya tapi ia harus menjaga image agar terlihat cool, ntar buntalan genitnya ilfil lagi. Raja pun membalas pelukan buntalan genitnya.

"Uh kita gak diajak nih" sahut Ramazo dengan wajah melasnya.

"Iya Mama juga gak diajak Zo" sendu Ranggita ia pura-pura mengusap ujung matanya, seperti habis menangis.

Raona yang mendengarnya pun menyembulkan wajahnya melihat ibu dan Abangnya. "Mama.. Abang.. Cini!" Ranggita serta Ramazo menghampiri mereka.

Raja pun merentang tangannya supaya mereka bisa masuk ke dekapannya, Ranggita dan Ramazo menubruk mereka terjadilah adegan berpelukan bersama. Raja bahagia ia mengecup kepala istrinya, putranya dan yang terakhir buntalan genitnya sedikit kesusahan karena tubuh buntalan genit yang pendek dan tenggelam di antara istrinya dan putranya.

Raona yang merasa kepanasan serta badan yang pegal pun mengakhiri pelukan itu. "Udah ih! Ona kegencet ini.. Nanti Ona tambah pendek gimana?" sewot Raona.

Setelah acara pelukan selesai keadaan menjadi hening. "Papa! Mama! Abang! gimana kalau sebelum Ona pelgi kita poto baleng"

"Sepeltinya kita belum punya poto kelualga" lanjut Raona dengan mengetuk-ngetuk dagunya.

"Bener juga dek, kita belum punya foto keluarga" sahut Ramazo.

"Boleh nanti atur tempatnya"

"Gimana kalau potonya di taman belakang aja.. Cekalian kita piknik" saran Raona.

"Nanti pakai kamelanya Abang Aco" sambung Raona.

"Boleh" ucap Raja, Ranggita dan Ramazo bersamaan

...
Taman belakang, 03.30 P.M

"Mama siapin camilan dulu ya" ujar Ranggita beranjak ke dapur mempersiapkan camilan untuk piknik.

"Abang ambil kamera dulu" kata Ramazo melangkah ke atas.

"Telus Ona ngapain?" monolog Raona.

Raja yang mendengar pertanyaan buntalan genit pun menggendongnya ke arah rak dekat dapur mencari karpet untuk piknik. "Kamu ikut Papa"

Raja dan Raona menggelar karpet lipat "Buntalan genit pegang yang ujung"

"Siap Papa"

"Kanan kanan" intruksi Raja pada Raona.

Tinggi Raja membuat Raona kesusahan memegang karpet, apalagi kaki pendeknya sangat susah menyamai langkah cepat bapaknya ini.

Raja yang melihat buntalan genitnya kesusahan memiliki ide jahil. Raona yang melihat bapaknya sedang mentap dengan bibir tersenyum pun curiga, jangan-jangan bapaknya ini ketempelan mbak kun yang kemarin lagi.

...

Twins Antagonis PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang