2

384 59 29
                                    

"Selamat datang!" Sambut Jeongyeon sembari meregangkan ototnya.

Sudah jam 3 pagi, sebentar lagi shiftnya selesai.

"Tolong rokok itu 1 bungkus." Ucap si pria yang baru masuk.

Sekelibat Jeongyeon melihat wajah pria itu. Ah, ternyata itu adalah Chaeyoung, seorang aktor yang sedang naik daun.

"Kau mengenalku? Rahasiakan ini ya." Ucap Chaeyoung di balik topinya.

"Tentu tenang saja." Jeongyeon memberikan sebungkus rokok.

Tringg!

Seseorang lagi masuk ke dalam mini market. Dengan cepat Chaeyoung membayar dan pergi dari sana.

Jeongyeon pun kembali pada tugasnya.

Drrt!

Ia mengeluarkan hp dari sakunya, ternyata itu pesan dari Mina.

"Jeong, beberapa hari ini aku akan sibuk. Sampai jumpa beberapa hari lagi ne ... Semangat kerjanya."

Jeongyeon tersenyumdan kembali memasukan hp ke dalam aku setelah membalas pesan Mina.

"Pasti dari dia ..." Fokus Jeongyeon teralihkan pada sosok Tzuyu yang sudah berdiri di depan kasir itu. Y, tadi yang masuk itu Tzuyu.

"Kenapa kau kesini??" Tanya Jeongyeon.

"Bosan berada di rumah besar itu tapi pemiliknya tidak ada. Sudah lah hyung, sudahi permainanamu. Bagaimana kalau Mina tahu kalau dia itu biasmu?" Buru-buru Jeongyeon menutup mulut Tzuyu yang terus berceloteh.

"Ssut, jangan bahas itu disini!"

"Kenapa? Tidak ada orang hyung. Ini jam 3 pagi!"

"Ck, sudah pergi sana!" Omel Jeongyeon.

"Aku tunggu dimobil seperti biasa!" Tzuyu membalikan tubuh sembari melambai pamit pada Jeongyeon.

Jeongyeon bersandar menunduk pada meja kasir. Pikirannya berputar saat pertama mengenal Mina.

Jeongyeon baru kembali dari mengenyam pendidikannya di Inggris. Sang appa memintanya segera pulang mengurus perusahaan. Sebagai anak lelaki bungsu dan satu-satunya, ia pun menurut. Semua demi eomma dan juga nunanya, Jihyo yang tak tertarik mengurus perusahaan karena memiliki perusahaannya sendiri.

Beberapa bulan dia belajar di perusahaan hingga suatu hari dia merasa bosan.

Tzuyu pun mengatakan pada Jeongyeon mengenai sebuah girlband MIMOSA yang terkenal karena dia sangat menyukai salah satu personil mereka.

Jeongyeon yang tak menggubris pun akhirnya tertarik dengan 1 member, yaitu Mina.

Semenjak itu dia mengoleksi semua album dan merhandise MIMOSA. Ia juga tak pernah absen dari konser dan fan meeting MIMOSA.

Hingga suatu hari, ia mengirimkan truk kopi untuk mensupport comeback MIMOSA.

"Kau yakin hyung? Gawat kalau ketahuan!! Appamu bisa marah dan aku juga akan kena!" Ucap Tzuyu kesal.

"Tenang, semua sudah teratasi. Kau tenang saja!" Jeongyeon tersenyum. Ia meremas bahu Tzuyu dan beralih mengantar kopi ke ruang tunggu MIMOSA.

Dari situlah awal Jeongyeon bisa mendekati Mina.

.

Dengan wajah lesu, Jeongyeon memasuki ruang kantornya. Ya, tiap pagi dia harus kembali ke kantor untuk bekerja.

Wajahnya yang lesu seketika menegang melihat appanya sudah duduk didalam menunggunya.

"Abeoji." Sapa Jeongyeon.

"Aku tak suka karyawanku terambat. Bahkan tak segan memberi peringatan. Tapi lihat lah, putraku malah datang terlambat dan lesu begini." Ucap Seungho tajam.

"Maafkan aku abeoji." Jeongyeon menunduk takut pada sang appa.

Seungho berjalan mendekat dan menepuk pelan bahu Jeongyeon.

"Perbaiki penampilanmu. Kita ada rapat besar nanti siang."

"Baik abeoji." Jeongyeon menunduk.

Seungho bukannya jahat dan galak namun memang dia sangat tegas, apalagi dengan Jeongyeon sang pewaris perusahaan.

Tak lama Seungho keluar, Tzuyu masuk bersama Jihyo yang kebetulan memang mau bertemu sang adik.

"Jeongyeon!" Teriak Jihyo membuat telinga Tzuyu mendengung. Sementara Jeongyeon yang ketiduran pun langsung sigap bangkit berdiri.

"Nuna!"

Jihyo tertawa, "Kenapa tidur? Dasar, ini aku bawakan sarapan. Kasian adikku, demi mendapatkan adik ipar untukku." Goda Jihyo, ia tahu kelakuan adiknya.

"Nuna apa ada untukku??" Tanya Tzuyu.

"Ck, ada, ini ... Kalian kurus sekali, tidak seksi." Ledek Jihyo melihat adiknya dan Tzuyu yang sudah dianggap adiknya itu.

"Benarkah? Astaga, aku harus gym lagi. Sejak ide gila hyung aku jarang mengurus tubuhku. Bagaimana kalau Momo tidak suka. Hix ..." Jihyo berdecak malas mendengar ucapan Tzuyu.

Jeongyeon hanya tersenyum sembari melihat pesan masuk dari Mina.











.

Karena spontan jadi bisa sehari gweh up lebih dari 1 atau gak up samsek ye besties. Sama paling gak byk chapternya. Support gweh ya.

Tbc

You Are My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang