4

271 48 15
                                    

Jeongyeon berjalan menuju ruangan spesial di ujung rumahnya. Tersembunyi, sejauh ini hanya Tzuyu dan Jihyo yang tau.

Ctek!

Lampu menyala, terpampang foto-foto Mina yang ia kumpulkan dari berbagai fansite. Merchandise Mina, album MIMOSA, semua berbau Mina.

"Astaga, apa aku psyco??" Jeongyein menertawai dirinya.

Ia kembali berjalan menyusuri semua koleksinya.

"Tidak, aku bukan psyco. Aku cuma fans bergelimang harta saja. Hehe ..."

"Kau psyco hyung." Ledek Tzuyu yang tiba-tiba muncul di belakang Jeongyeon.

"Ckk, enak saja!!"

"Hyung, aku dapat info kalau si Chaeyoung itu sering mengirimi hadiah untuk biasmu." Jelas Tzuyu yang masuk melihat-lihat koleksi Jeongyeon. Dia juga punya koleksi Momo, tapi tak sebanyak Jeongyeon.

Dahi Jeongyeon mengkerut,"Benarkah? Mina tak pernah membicarakannya ..."

"Untuk apa dia bicarakan dengan hyung?? Ckk ... Hyung takut Mina pacaran dengan Chaeyoung???"

Jeongyeon terdiam,"Siapa yang rela biasnya pacaran? Aku termasuk fanboy garis itu!" Ketus Jeongyeon.

"Ckk, parah." Ledek Tzuyu.

"Memang kau tidak ngaca ? Saat Momo di gosipkan dengan boy grup, kau tantrum di lantai!? Bikin malu jajaran bodyguard saja." Ejek balik Jeongyeon.

Ya, Tzuyu adalah bodyguard Jeongyeon. Tapi sudah merangkap jadi asisten dan adik!

"Ah! Jangan diingat!!!" Tzuyu merengek jijik.

Jeongyeon kembali melihat-lihat koleksinya.

"Cantik sekali!!!" Jeongyeon tak henti mengaggumi Mina. Dia bersyukur bisa dekat dengan Mina.

Tzuyu tersenyum lebar, "Nah hyung, cecpat jujur dan jadian sama Mina biar aku bisa deketin Momo juga!" Tzuyu mengide.

Plak!

Bibir Tzuyu menjadi korban gamparan Jeongyeon.

.

"Mina!" Panggil Chaeyoung. Mereka sedang berada di acara penghargaan. Kebetulan masih ada waktu sekitar 2 jaman lagi.

"Oh, Chaeng. Kau disini?" Tanya Mina. Ia baru selesai gladi karena akan tampil nanti.

"Ya, aku akan jadi salah satu pembaca nominasi." Jawab Chaeyoung.

"Ah iya ..." Mina canggung tak tahu harus membuka pembicaraan apa.

"Mina, kau tak nyaman denganku ya?" Tanya Chaeyoung lesu.

"Mian, buian begitu."

"Kalau begitu ayo makan mapam denganku sehabis acara?? Bagaimana? Kalau kau menolak aku akan sakit hati."

Tentu ajakan itu membuat Mina semakin tidak enak dengan Chaeyoung.

"Ba...baiklah."

.

Tersebar foto Mina dan Chaeyoung makan malam romantis berdua. Tentu itu membuat Jeongyeon panas.

Ia bersandar di kursi penumpang. Terlihat seperti orang patah hati dimata Tzuyu.

"Kan sudha ku bilang hyung ... Sekarang si aktor sedikit tampan itu sudah mencuri start! Kau kalah." Tzuyu tak henti meledek Jeongyeon.

"Itu makan malam biasa!!" Suara Jeongyeon sedikit meninggi. Lalu dia keluar dari mobil menuju mini market.

"Ckk, sampai kapan nyamar jadi kasir ..." Ucap Tzuyu sendirian lalu pergi dari sana.

Jeongyeon melakukan tugasnya sebagai kasir dengan sedikit mengantuk.

"Aa!!" Ia terkejut ketika merasakan sensasi dingin di pipinya.

"Jangan tidur!"

Ternyata Mina datang dan menempelkan kaleng kopi ke pipi Jeongyeon.

"Oh Mina?"

"Kenapa? Kau kurang tidur siang ya?" Goda Mina.

"Ti...tidak , kau kesini dengan siapa?? Ini pukul 1 malam. Apa kau masih lapar setelah berkencan??" Mina tersenyum tipis mendengar pertanyaan akhir Jeongyeon.

"Dengan Nayeon unni. Memang tak boleh aku kesini??" Tantang Mina balik.

"Ya boleh ... Hanya saja kau kn habis makan malam berdua pasti harusnya kau kenyang." Entah apa yang dibicarakan Jeongyeon. Begitu berantakan kesana kemari. Itu akibat kecemburuannya.

Mina menyadari itu, "Makan malamnya tidak nikmat. Lebih enak makan ramyeon seduhanmu. Ayo seduhkan aku ramyeon!" Pinta Mina.

"Ckk, apa tak masalah makan ramyeon tengan malam begini??" Jeongyeon ragu namun berjalan menuju stasiun ramen untuk membuatkan ramen Mina.

Mina tersenyum dan jalan mengikuti Jeongyeon.












Ramyeon date ye ciee kiw cukurukuj empuk jeruw

Tbc

You Are My BiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang