CHAPTER 4 - MEMULAI...

28 8 0
                                    

Tepat jam 2 siang, Naomi baru saja sampai rumah diantar ojek online. Disaat yang bersamaan, Alfa keluar ditemani Jessika. Kebetulan.
"Hai, Naomi!," sapa Alfa.
Naomi bersalaman ke Alfa,
"Hallo, Kak Al!,"
"Sekolah kamu hari pertama gimana? Aman?,"
"Aman dong, Kak. Malahan gampang dapet kenalan temen baru disana."
"Sip kalo gitu," singkat Alfa sambil mengacungkan 2 jempol ke Naomi,
"Oiya, Kakak balik dulu ya. Ada perlu."

"Iya, Kak.."

Alfa mengusap kening Jessika,
"Aku balik ya, sayang. Next ke sini lagi, aku sempetin."

Jessika mengiyakan, melihat Alfa masuk ke dalam mobil bmw hitam. Tak lama setelah itu, Alfa meninggalkan rumah, Naomi mengajak Jessika masuk,
"Ayo, kak...,"

Di dalam rumah, Jessika berjalan membawakan tas milik Naomi,
"Tadi, Kak Al tau darimana kalo kita pindah kesini?,"

"Kemaren sempet aku kasih lokasi rumah ini, kalo gak di kasih tau suka ngotot anaknya emang."

"Ohhh. Sosweet banget sih, Kak. Jauh-jauh dari jakarta ke sini cuman buat nyamperin kakak," ujar Naomi, mencubit pinggul Jessika, meledek.

Jessika tersenyum salah tingkah,
"Apaan sih, biasa aja kali."

"Cieee... salting nih ceritanya," ledek Naomi, mencubit lengan Jessika dan berlari ke lantai 2, lebih tepatnya kamar Naomi sendiri.

Jessika gak mau kalah,
"Ohhh. Gini mainnya. Okee."

Jessika mengejar Naomi, tak menyadari ternyata kondisi Naomi sudah pulih setelah cukup lama Jessika tidak melihat Naomi seceria sekarang.

🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️

Jessika bersih-bersih, membereskan semua perkakas dapur dengan sigap setelah membuat masakan menu capcai. Baru saja ingat sesuatu, HP. Dimana hp nya? Padahal dia yakin tadi siang meletakkan hp di meja dapur. Tapi, sekarang kok gak ada?

Panik. Mencari ke sudut ruangan dapur tapi tidak ketemu. Mulai bingung,
"Naomiii.....,"

Naomi turun dari lantai 2 menghampiri Jessika,
"Apa, kak?"

"Kamu tau hp kakak, gak?"

Naomi menggelengkan kepala, tidak mengetahui hp si kakak.

"Padahal tadi aku naroh hp nya di sini loh, kok sekarang gak ada!,"

Ccpyaarrrrr!!!!!

Terdengar suara barang pecah di ruang tengah. Segera menghampiri, ternyata vas bunga di meja ruang tengah pecah. Ada HP Jessika yang tergeletak di tumpukan pecahan vas bunga,
"Lah?, itu hp kakak!,"

Dengan sigap, Jessika mengambil hp,
"Kok bisa ada di sini?,"

"Kakak lupa mungkin, kan hari ini kakak agak sibuk tuh jadi sampek lupa naruk hp.", ujar Naomi berjalan kembali ke kamar.

Jessika hanya terdiam. Dia yakin kalau hp nya ada di dapur, bukan di ruang tengah. Ditambah pecahan vas bunga membuat Jessika sedikit berfikir ke kejadian masa lalu, teror. Namun, Jessika juga berfikir mungkin ini hanya kebetulan atau apa. Menghiraukan dan kembali ke dapur mengambil sapu dan pengki, membersihkan pecahan vas bunga.

🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️

Naomi tidak bisa tidur, dia hanya menggoyangkan tubuh sesekali melihat jam di layar hp nya. Waktu menunjukkan jam 10 malam, tidak ada suara Pak Cahya di luar kamar. Kebiasaan Pak Cahya sepulang kerja atau mau tidur selalu me kamar Naomi, mengucapkan selamat malam dan mencium keningnya. Kali ini tidak.

Agar bisa fokus, Naomi terlentang menghadap langit-langit kamar. Memejamkan mata, terbuka. Berulang kali.

Menghela nafas panjang, memejamkan mata sambil mencoba menenangkan diri.

"Clpukkk.... plukkkk...."

Terasa tetesan air jatuh di wajah Naomi, saat di cek bukan air biasa melainkan bau anyir yang ternyata darah segar.

Mata masih terpejam, berharap semua baik-baik saja dan hanya halusinasi Naomi saja. Nafas Naomi terengah-engah.

Tetesan itu semakin banyak, mau berdiri melarikan diri pun tidak sanggup. Perlahan membuka kedua matanya, dan ...........

Tepat di hadapannya, sosok wanita berrambut putih dengan muka pucat membuka mulutnya lebar-lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tepat di hadapannya, sosok wanita berrambut putih dengan muka pucat membuka mulutnya lebar-lebar.

Naomi sangat ketakutan,
"Aaagghhhhh!!!!!,"

Teriakan Naomi diiringi tangisan, ketakutan menghindar dari sosok itu hingga dia terjatuh ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teriakan Naomi diiringi tangisan, ketakutan menghindar dari sosok itu hingga dia terjatuh ke lantai.

Sosok itu kemudian berdiri, Naomi berlari membuka pintu. Terkunci.

Usaha membuka pintu masih belum berhasil, hantu itu berjalan ke arahnya. Mengerikan. Naomi melihat sangat jelas sosok bertubuh sangat kurus disertai banyak darah di bajunya,
"Kakakkk!!!!, buka pintunya, kak!!!,"

"Haaagghhhhh!!!," teriak sosok itu ke Naomi. Suara keras meng-ngeram di telinga Naomi.

Cekrakkk.... (pintu terbuka)

Sosok itu hilang, Jessika datang membuka pintu. Melihat Naomi berkeringat ketakutan membuatnya kebingungan. Naomi masih menangis histeris, memeluk Jessika,
"Kakkkk!!!!,"

Tidak mengerti kenapa sang adik sampai mengeluarkan nafas panjang,
"Kamu kenapa,Naomi?"

Naomi hanya menggelengkan kepala, tangannya menunjuk ke arah lemari. Ya, terakhir sosok itu mendekat ke arah Naomi dari depan lemari.

Jessika mencari apa yang dimaksud Naomi,
"Bilang sama kakak, ada apa?,"

Semakin erat memeluk Jessika,
"Ada..., ada wanita tua, kak."

Dibuat bingung dengan jawaban Naomi, disekitarnya tidak ada orang lain selain mereka berdua, apalagi wanita tua yang Naomi maksud. Mungkin ini sebuah mimpi yang ke bawa sampai kenyataan, hingga membuat adiknya terbangun histeris seperti sekarang, pikir Jessika.

"Udah, udah. Tenang, ya. Kita ke bawah dulu. Minum. Kakak temenin." Ajak Jessika sambil membantu Naomi berdiri, memegang pundak sang adik. Perlahan berjalan ke lantai bawah.

Di fikiran Jessika hanya cemas rasa trauma Naomi kambuh lagi setelah cukup lama sudah sembuh. Dia tidak mau itu terjadi lagi.

🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️

PENGHUNI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang