Sudah sore, Jessika janjian dengan dukun yang sempat ia hubungi kemarin malam. Rumah sang dukun tak jauh dari rumahnya. Sesampainya di rumah si dukun, yang akrab di panggil Ki Romo. Jessika menceritakan semua kejadian janggal dan memperlihatkan video berisikan seluruh isi ruangan di rumahnya. Ki Romo melihat video itu dengan seksama. Setelah video berakhir, Ki Romo berkata,
"Wanita tua yang kamu maksud itu adalah sosok nenek, yang ingin membalaskan dendamnya."Ki Romo menyiapkan sesajen di hadapannya, menyalakan dupa dan wewangian, membacakan sebuah mantra yang cukup panjang.
Jessika hanya bisa menyimak Ki Romo memejamkan mata, fokus membaca mantranya.
Tak lama Ki Romo membuka mata perlahan,
"Dia sudah tau kalau kamu mau menghalangi niat buruknya.""Dia?, sosok nenek yang Ki Romo maksud?,"
"Iya. Ada orang yang sangat marah dan dendam atas kepergian nenek itu, kedua rasa itu memicu arwah nenek gentayangan untuk membunuh dan menebas semua orang yang menghalangi niat balas dendamnya. Terutama Bapakmu."
Penjelasan Ki Romo masih belum bisa dicerna Jessika,
"Kenapa harus Papa?,""Biar kamu tau jawaban atas pertanyaanmu, sekarang kamu duduk sila, kedua tangan diatas lutut dan pejamkan matamu." Jelas Ki Romo mendekati Jessika,
"Dan saya akan memberitahu kamu, alasan kenapa sosok nenek itu datang untuk balas dendam melalui Retrokognisi, yaitu melihat masa lalu."Jessika mengikuti arahan Ki Romo. Setelah itu, Ki Romo mengusap erat kedua alis dan mata Jessika, membuat Jessika sedikit terdorong ke belakang.
Dan berhasil.....
🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️
Di tahun 1996
Alfa hidup bahagia bersama keluarga barunya. Ya, keluarga Bu Mega.
Rumah Bu Mega tak kalah mewah, fasilitas cukup lengkap pada masanya. Apapun kemauan Alfa pasti dikabulkan, karena Bu Mega dan suami ingin mempunyai anak tercapai meski bukan sedarah.
Sesekali Alfa ingat sang nenek, di halaman rumah ia duduk termenung memegang bola sepak. Membayangkan bagaimana jadinya jika nenek masih hidup, pasti kebahagiaannya akan bertambah.
Bu Mega menghampiri Alfa, mendekat dan duduk disampingnya,
"Sayang?, kok diem gitu, kenapa?,""Alfa kangen nenek."
Masih memaklumi, karena kehilangan sosok yang sangat dicintai tidaklah mudah. Apalagi kehilangan 3 orang diusia kecil seperti Alfa.
Memeluk erat,
"Alfa, kan Alfa udah hidup baru sama Mama dan Papa. Jadi, Alfa juga harus buka lembaran baru."Alfa menggelengkan kepala.
"Alfa buktiin ke ibu, bapak, sama nenek kalo Alfa di dunia gak lemah, tapi kuat. Jadi orang sukses."
Mengelus rambut Alfa, menenangkan,
"Mama Papa pasti nemenin kamu sampai kamu gede nanti, Sayang."Alfa hanya terdiam lesu, mendengar pesan Bu Mega.
🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️
Berganti tahun, 2006.
Sudah beranjak dewasa, Alfa masih saja menyimpan foto keluarga Pak Cahya. Ia meletakkan figura kecil itu di dalam rak lemari kamarnya, sesekali didalam pikirannya ingin kembali ke desa dan membalaskan dendam.
Hari berganti hari, dimana ia memutuskan untuk ke Jakarta, melanjutkan SMA di sana. Bu Mega dan suami menyetujui, mendaftarkan Alfa di SMA favorit, di terima.
Seiring berjalannya waktu, Alfa kenal dengan Jessika, wanita cantik yang duduk di kelas 10, adik kelasnya. Perkenalan berlanjut hingga proses pendekatan.
Di taman sekolah, awal Alfa memberanikan diri untuk berkenalan dengan Jessika. Keduanya saling suka. Hingga beberapa minggu setelah pendekatan, Jessika mengajak Alfa ke rumahnya.
Jessika memang tidak sekolah Paud ataupun TK, saat itu dia langsung menginjak di kelas 1 SD karena dari segi kemampuan, Jessika diatas rata-rata anak seusianya, pada saat itu. Disisi lain, Alfa telat sekolah 1 tahun karena proses mengurus surat pindah saat itu sulit.
Alfa dibuat kaget mengetahui saat bertamu di rumah Jessika, terdapat foto terpampang besar di ruang tamu. Dia mengenali wajah pria tua di hadapannya itu, tidak salah lagi, itu adalah pria yang menewaskan neneknya 10 tahun yang lalu.
"Oiya, itu di foto siapa kamu?"
"Ohhh, itu mama aku, Bu Marta. Adek aku masih kecil namanya Naomi. Dan pria sendiri itu papa aku, Pak Cahya."
Silsilah sesuai dengan figura foto yang Alfa simpan, hanya ada tambahan adik Jessika. Kenapa Alfa tau kalau pria itu bernama Pak Cahya? Karena dibalik figura tersimpan namanya, Cahya Ardiwinoto.
Dari situ, Alfa terus mengulik tanpa membuat Jessika curiga. Mulai dari asal muasal keluarga Jessika hingga alasan kenapa dia pindah ke Jakarta. Menurut Jessika, ia tidak tahu dan tidak ingat rumah lamanya. Karena dia pindah ke Jakarta diusia 2 tahun.
Cukup lama pendekatan mereka, hingga tahun 2019 mereka memutuskan untuk pacaran, karena sudah memantapkan diri.
Sejak saat itu, dendam Alfa kepada keluarga Pak Cahya muncul. Kini semakin membara karena mengetahui keluarga pembunuh itu hidup bahagia, tidak sepadan sama penderitaannya di masa lalu.
Ia mempelajari ilmu hitam untuk memanggil arwah neneknya dengan tujuan balas dendam. Karena difikirannya juga tahu kalau si nenek belum bahagia selama pembunuh itu berkeliaran hidup bahagia.
🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️
Beberapa hari yang lalu, Alfa menemui Mbak Asih di depan pintu. Mengajak Mbak Asih bekerja sama untuk membalaskan dendam, namun Mbak Asih menolak keras. Obrolan panjang mengenai negoisasi kerja sama terputus dengan kedatangan Jessika dari lantai 2.
🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️
Tersadar........
Setelah mengetahui beberapa kisah masa lalu, Jessika spontan,
"Papa??!!,"Berdiri dan mengajak Ki Romo masuk ke dalam mobil dan menuju rumah. Dia tahu, sekarang pasti Pak Cahya dalam keadaan bahaya. Ki Romo terus membaca mantra sambil melihat kondisi jalan di hadapannya.
🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️🧟♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGHUNI RAHASIA
Mystery / ThrillerJessika memutuskan untuk pindah rumah setelah kepergian sang ibu yang membuat Naomi (adik jessika) trauma. Atas ajakan Pak Cahya (Ayah Jessika dan Naomi) untuk pindah ke Bandung, rumah yang cukup besar untuk dihuni 3 orang. Seiring berjalannya waktu...