30

78 9 0
                                    

Angin bertiup kencang. Gemersik dedaunan memenuhi hutan siang itu. Dari arah barat terlihat dua orang yang tengah berjalan kaki. Ralat hanya satu yang berjalan sedangkan satunya menunggangi seekor keledai.

Mereka adalah Wei wuxian dan Lan wangji.

Keduanya baru saja tiba di daerah perbatasan Qishan.

Di perbatasan ada sebuah desa. Desa he ping. Desa yang hidup dengan damai setelah lepas dari pemerintahan sekte Qishan wen.

Keduanya telah sampai di depan gerbang desa, namun anehnya tak ada satupun orang yang lewat. Tidak. Bahkan tidak ada orang sama sekali di desa.

"He? Kemana semua orang pergi", Wei wuxian celingukan melihat sekeliling.

Jalanan yang biasanya di hiasi para pedagang yang tengah berdagang tapi kini bahkan sangat sepi. Rumah rumah di tutup rapat, entah ada orang atau tidak.

Lan wangji dan Wei wuxian berpencar mengecek satu persatu tempat.

Setelah memutari desa keduanya kembali bertemu. "Apa kau menemukan sesuatu, Lan Zhan?" Tanya Wei wuxian. Lan wangji menggeleng.

"Aneh. Sangat aneh, seakan tempat ini seperti desa mati". Wei wuxian memijat pelipisnya.

"Ada apa?" Tanya Lan wangji.

Wei wuxian menggeleng. "...Hanya saja aku merasakan energi gelap yang cukup pekat. Ini membuat ku pusing".

Wei wuxian mengeluarkan sesuatu dari kelepaknya. Sebuah benda berbentuk bulat pipih dengan ornamen rumit yang terukir di dalamnya. Mirip seperti kompas.

Ia mulai mengaliri kompas itu dengan energi spiritual.

Kompas mulai merespon dengan berputar cepat. Setelah berputar putar cukup lama akhirnya jarum kompas itu berhenti. Itu menunjuk ke arah barat.

"... sepertinya kita akan menemukan sesuatu yang menyenangkan".

___________________

Di sisi lain, kelompok Yujie sudah sampai di daerah hutan Qinghe. Ternyata hutan itu di selubung i sebuah penghalang yang berlapis-lapis.

"YANG BENAR SAJA!!". Teriakan frustasi itu memenuhi hutan.

Yujie melempar pedangnya frustasi. Xu Feng menghela nafas panjang. Ia memungut pedang yang baru saja di lempar Yujie. "Aku lelah~ aku lapar~" keluh Yujie.

Nie Wutian juga kelelahan, ia menyandarkan tubuhnya pada pohon.

"Hei, Wutian! Kenapa sebelumnya kau tidak bilang jika penghalang hutan ini berlapis-lapis, sih! " Yujie protes berat " kalau tahu begini kan kita bisa persiapan dulu. Setidaknya bawa banyak makanan kek, huh!".

Nie Wutian yang di salahkan begitu jelas tak terima. "Jangan salahkan aku. Aku juga baru pertama kali kesini langsung, mana ku tahu kalau hutan ini di segel berlapis-lapis" ucapnya membela diri.

Yujie tidak mau disalahkan. Ia membuang muka.

Xu Feng juga tak kalah kelelahan nya dengan Yujie dan Wutian. Namun ia memilih diam daripada ikut dalam perdebatan tak berarti keduanya.

Kruuuu~

Suara keroncongan itu berasal dari Yujie. Ia belum makan apa-apa sejak pagi, kecuali beberapa kudapan di sekte Nie tadi. "Aku ingin sup akar teratai buatan ayah" gumam Yujie.

Xu Feng menoleh mendengar gumaman Yujie. "Apa kau sangat lapar?". Yujie mengangguk tanpa menoleh pada Xu Feng.

Dari kantung penyimpanan Xu Feng, ia mengeluarkan sesuatu. Itu sebuah roti yang di bungkus Xu Feng saat di kota tadi. "Makanlah ini dulu".

MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang