Keesokan harinya rombongan Gusu tiba di gerbang luar. Kedatangan mereka disambut oleh para murid yang berjaga.
Lan wangji beranjak lebih dulu untuk menemui belahan jiwa-nya. Walau baru satu hari ia tak melihat Wei Ying -nya itu terasa seperti sepuluh tahun lamanya. Ia bergegas ke jingshi tapi di dalam kosong dan tidak ada orang, ia pindah ke taman kelinci miliknya, tetapi juga tidak ada siapapun. Lalu dimanakah Wei Ying-nya? Lan wangji bertanya pada seorang murid, murid itu memberitahunya jika Wei wuxian ada di dapur, ia bergegas pergi menuju dapur.
Benar saja, terlihat Wei wuxian tengah asik di depan kuali, entah sedang berkutat membuat apa.
Lan wangji berjalan tanpa suara lalu melingkarkan tangannya di perut besar Wei wuxian. Wei wuxian mengeluarkan suara 'ah!' terkejut, ia bahkan hampir menjatuhkan sendok di tangannya. Ia dapat mencium bau cendana khas Lan wangji, "Lan Zhan! Kau membuatku kehilangan setengah umurku" keluhnya.
Lan wangji mencium pipi Wei wuxian dan meminta maaf. Ia bertanya apa yang sedang di lakukan Wei wuxian di dapur sendirian. "Kau sedang membuat apa?".
Wei wuxian dengan bangga menunjukkan pangsit hasil buatannya. "Aku sedang belajar membuat pangsit " ia sesekali mengeluh betapa sulitnya ia berusaha dan gagal berulang kali, "tahukah kau, ini adalah percobaan ke-empat ku, rasanya sudah lumayan. Cobalah".
Wei wuxian mengambil mangkuk dan menuangkan pangsit dan kuah yang masih panas ke sana. Ia meniup beberapa kali sebelum menyodorkan pangsit itu kedepan mulut Lan wangji, ia membuat gerakan 'aa' agar Lan wangji membuka mulutnya. Lan wangji yang merasa lucu melihat ini tidak bisa menahan senyum di wajahnya, ia membuka mulut dan memakan pangsit buatan orang tercintanya itu.
"Bagaimana?", tanya Wei wuxian menunggu reaksi Lan wangji.
Lan wangji tersenyum dan mengangguk. "Sangat enak"
Wei wuxian berdecak kagum pada dirinya sendiri. Ia membanggakan dirinya "aku bangun sangat pagi untuk membuat ini sebagai sarapan spesial untuk suamiku" setelah mengatakan itu ia mencium bibir Lan wangji singkat.
Lan wangji merasa tidak puas lalu menggapai tengkuk Wei wuxian agar mereka sekali lagi menjalin kedua bibir mereka. Keduanya tenggelam dalam ciuman dalam penuh gairah itu, Wei wuxian memukul dada bidang Lan wangji, ia kehabisan nafas. Lan wangji melepas tautan keduanya. Wei wuxian terengah-engah, ada sedikit saliva di sudut bibirnya, Lan wangji menyekanya lalu menangkup pipi Wei wuxian penuh sayang. "Aku merindukanmu" ucapnya lirih.
Wei wuxian terkekeh. "Bukankah kita hanya berpisah satu hari saja, begitu merindukan ku? Bagaimana jika kita berpisah selamanya?"
Lan wangji mengerutkan keningnya dalam.
"Jangan katakan hal buruk seperti itu. Kita tidak akan pernah berpisah lagi, tidak akan pernah. " Ucapanya dengan wajah serius.
Wei wuxian segera mengalihkan pembicaraan yang canggung ini. "baik, baik. Mari, kita sarapan di jingshi. Kau pasti lelah kan, mari" Wei wuxian menyeret Lan wangji untuk kembali ke jingshi bersamanya.
Setibanya di jingshi, keduanya segera menyantap sarapan pagi spesial buatan Wei wuxian. Setalah sarapan Wei wuxian berceloteh ria dan Lan wangji hanya mendengarkan tanpa bosan.
Wei wuxian tiba-tiba mendapatkan sebuah pemikiran, "hei, Lan Zhan. Lan Zhan, berikan tanganmu".
Lan wangji hanya menurut dan mengulurkan tangannya. Wei wuxian mengarahkannya pada perutnya. "Alirkan energi spiritual mu" pinta nya lagi.
Lan wangji merasa aneh tapi tetap melakukannya. Ia mengalirkan energi spiritual nya pada perut Wei wuxian. Sedang Wei wuxian diam dan merasakan energi itu mengalir dan masuk menuju janinnya. Sengatan lagi lagi menghujam nya, Wei wuxian hampir memekik kesakitan namun ia menahannya karena tak ingin Lan wangji khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)
FanficINFORMASI penting!! cerita ini lanjutan dari kisah sebelumnya di akun lama saya ( Galuhnariswariutami1) karena satu dan lain hal cerita tidak akan lanjut di akun lama melainkan lanjut di sini. saran saja baca dulu part sebelumnya di akun lama. melan...