32

64 7 0
                                    

Di daerah Qhisan. Bangunan terbengkalai bekas sekte Wen.

Kini tempat yang agung itu sudah berubah menjadi puing puing bangunan terbengkalai.

Lan wangji dan Wei wuxian dituntun oleh kompas hantu untuk ke daerah barat dimana tempat puing puing bangunan Wen berada.

Wei wuxian merasa seperti di bawa kembali oleh arus. Semua ingatan mengerikan dimana penyerangan besar kala itu terjadi. Dan lebih parahnya lagi hal itu ikut menewaskan sang sijie tersayangnya, Jiang Yanli.

Lan wangji yang tau akan hal itu segera merangkul pinggang Wei wuxian. Iris emasnya bertemu dengan iris jelangga milik Wei wuxian. Wei wuxian yang mengerti akan kekhawatiran sang pasangan tersenyum memperlihatkan cengiran khasnya. "Aku baik baik saja, Lan Zhan". Lan wangji pun hanya bisa membalas tersenyum kecil "Mn".

Tempat itu begitu sunyi. Tak ada kehidupan di sana. Ada banyak tengkorak dari mayat manusia. Sisa sisa bendera dari berbagai klan juga berceceran.

"Jika kita mengendalikan energi gelap disini kita bisa meratakan 'mereka' bukan kah itu akan membantu Lan Zhan?" Celoteh Wei wuxian.

Lan wangji, "tidak Wei ying. Tubuhmu sedang tidak baik, jika di gunakan untuk mengendalikan energi gelap akan berbahaya".

Wei wuxian mencebikkan bibirnya karena ketidak setujuan kekasihnya.

"Hei Lan Zhan, kenapa aku merasa jika akhir akhir ini kau sangat sensitif saat aku akan gunakan energi gelap? Bukankah itu sudah hal biasa bagi ku" tanya Wei wuxian penasaran.

Lan wangji menatap lekat sosok di depannya. Mata emasnya menyiratkan banyak hal, namun mulutnya tetap bungkam.

"Lebih baik kita lanjutkan pencarian" putus Lan wangji sepihak.

Hal itu justru semakin membuat Wei wuxian di makan penasaran. "Hei! Lan Zhan, kau belum menjawab ku, tahu~" protesnya.

___________

Keduanya terus berjalan mengitari daerah itu hingga matahari mulai tenggelam.

"Lan Zhan, aku lelah~ mari istirahat sesaat ". Rengek Wei wuxian.

Tak dipungkiri memang sejak tadi pun keduanya tak mendapat petunjuk apapun soal segel yang mereka cari. Tempat ini memang di selubungi energi gelap yang pekat namun segel itu tak kunjung di temukan.

Lan wangji menjari tempat yang sekiranya bisa mereka gunakan untuk istirahat.

Setelah menemukan tempat yang bagus, Lan wangji mencari kayu bakar agar keduanya bisa menghangatkan diri-khem walau sebenarnya mereka bisa menghangatkan diri dengan hal lain.

Lan wangji membuat alas duduk untuk dirinya dan Wei wuxian. Dirasa sudah cukup ia pergi untuk memanggil Wei wuxian.

"Wei ying" panggil Lan wangji.

Wei wuxian yang sedari tadi tengah asik mendumal kini menoleh pada sang empu. Ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Lan wangji. "Lan Zhan, darimana saja kau pergi?" Tanyanya.

Lan wangji, "aku menyiapkan tempat untuk kita istirahat".

Wei wuxian tiba-tiba tersenyum menggoda. Ia bergelanyut manja di lengan kekar Lan wangji. Suaranya berbisik tepat di sisi telinga Lan wangji. "Aw~ sepertinya Lan er Gege sudah tidak sabar ya untuk menjamah tubuhku yang indah ini".

Sedangkan Lan wangji yang mendapat serangan seperti itu telinganya sudah berubah sangat merah. Ia menggeram tertahan, "Wei ying".

Wei wuxian semakin gencar menggoda. "Fufufu, Lan Zhan kau tenang saja, aku tak akan keberatan jika melakukannya di sini pun tak masalah. Bukankah kita juga sudah sering melakukannya di manapun, 'setiap hari' ".

MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang