39

61 5 0
                                    

"Hanguang-jun!"

Lan wangji yang mendengar dirinya di panggil segera menghentikan langkahnya.

"Hanguang-jun, anda akan turun gunung?"

Lan wangji hanya mengangguk "mn".

Yujie bertanya lagi, "hanya seorang diri? Tak bersama senior Wei?"

"Mn. Wei Ying harus istirahat karena kelelahan".

Mendengar sang ibu kelelahan tentu Lan Yujie turut khawatir. "Senior Wei sedang tidak enak badan!"

"Hanya kelelahan. Limei, kau bisa menjaga Wei Ying selama aku tak ada"

Yujie membuat gerakan hormat, "siap! Dengan senang hati. Hihihi"

Lan wangji tersenyum melihat tingkah kekanakan Lan Yujie. Di usap nya surai hitam kelam milik Lan Yujie lembut. "Kalau begitu, ku percayakan Wei Ying -ku pada mu".

"Aku, Yujie akan menjaga senior Wei dengan segenap jiwa dan raga. Rela berkorban nyawa demi nya ".

Percakapan singkat itu berakhir dengan perpisahan Lan wangji dan Yujie.

Yujie bergegas pergi menuju dapur untuk membuatkan sesuatu agar Wei wuxian senang.

Selepas menyiapkan sebuah kudapan, Yujie menuju jinshi tempat tinggal kedua orangtuanya.

"Senior Wei~ saya membawa kudapan untuk anda"

Wei wuxian yang sebelumnya murung kini kembali ceria setelah mendengar suara gadis kecil yang ia rindukan itu.

"Mie er~" Wei wuxian berlari dan memeluk Yujie "taukah kau, betapa bosannya aku di kurung di sini. Hump! Lan Zhan sangat jahat".

"Senior, Hanguang-jun khawatir jika kesehatan anda menurun lagi. Tetap di Gusu mungkin adalah pilihan terbaik".

"Mungkin kau benar-tapi tetap saja~" rengek Wei wuxian.

"Sudah sudah, bagaimana kalau saya temani anda mengobrol "

Keduanya duduk berhadapan. Wei wuxian sangat menyukai kudapan yang di bawa oleh Yujie. Piring yang semula penuh itu kini tinggal tersisa beberapa buah kudapan saja. Yujie hanya memandang sang ibu yang begitu lahap sudah cukup membuat ia kenyang.

"Uhuk..uhuk". Karena saking enaknya kudapan itu Wei wuxian tak tanggung tanggung memasukkan banyak kedalam mulutnya hingga membuat ia tersedak.

Yujie segera menuangkan air untuk Wei wuxian"tolong pelan pelan saja senior, saya tidak akan mengambil kudapan anda. Jika kurang saya akan mengambilnya lagi di dapur ".

Wei wuxian hanya bisa menunjukkan cengiran khasnya. "Hehehe maaf ya, habisnya kudapan ini enak sekali sih"

"Anda tunggulah disini sebentar saya akan bawakan lagi beberapa kudapan dan-" Yujie mendekat mulutnya agar bisa berbisik pada Wei wuxian"-sekendi arak senyuman kaisar ".

Kedua mata besar Wei wuxian menyala saat mendengar kata 'arak', jiwa maniak arak nya meronta.

Yujie segera bangkit dari duduknya dan mengedipkan sebelah matanya.

Setibanya di dapur, Yujie segera menata beberapa kudapan dan sekendi arak sesuai janjinya. Saat akan mengambil piring baru tiba-tiba pergerakannya terhenti.

Ia merasakan sesuatu yang kuat mendekat ke daerah reluh awan. Walau masih sedikit jauh tapi energi kuat itu sedang bergerak mendekat.

Piring yang tengah ia pegang jatuh kelantai dan pecah. Yujie begitu mengenali energi spiritual ini. Ini...milik Wang Chunying!

____________________

Wei wuxian menunggu dengan bosan di dalam jingshi. Ini sudah lewat 20 menit tapi Yujie belum juga datang padahal ia sudah begitu ingin menyicipi arak senyuman kaisar. Indra perasa miliknya sudah menjerat. Pasalnya setelah di diagnosis kelelahan oleh tabib tempo hari Lan Zhan melarang nya untuk minum minuman favoritnya.

MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang