43

64 6 0
                                    

Flashback....
———————————
Tahun ke-31, bulan Maret.

GusuLan, rumah obat. Terlihat kepala tabib tengah memeriksa denyut nadi Wei wuxian. Ini sudah berkali-kali kepala tabib mengeceknya tapi ia terus merasa ragu. "Ini... bagaimana ini bisa terjadi" gumamnya tak percaya.

"Sebenarnya penyakit apa yang aku derita?". Wei wuxian menyangga kepalanya dengan tangan, merasa bosan. Sejak kemarin ia merasa mual dan tak nafsu makan, Lan wangji menyarankan untuk memeriksa pada kepala tabib, sayang Lan wangji ada urusan mendadak pagi ini dan harus meninggalkannya sendirian. Mau tak mau ia harus tetap memeriksa dirinya agar Lan wangji tak khawatir. "Apa aku keracunan?".

Kepala tabib hanya bisa menghela nafas panjang. "Wei gongze, Anda tidak keracunan. Hanya saja..." Lagi dan lagi kepala tabib menghela nafas.

"Hanya apa?". Wei wuxian tak suka dibuat penasaran. Dalam hati ia meratap, kenapa begitu dramatis. Katakan saja, ba!

Kepala tabib akhirnya menyerah dan mengatakan, "Hanya saja–anda tidak keracunan tapi sedang mengandung"

"Oh, mengandung—!". Wei wuxian segera duduk dengan tegak. Ia mengorek telinganya "tadi kau bilang apa? Siapa yang mengandung?"

"Anda, Wei Gongze. Selamat " ucap kepala tabib.

Wei wuxian melambaikan tangannya "tunggu tunggu, aku tak butuh selamat mu. Katakan padaku, kau pasti salah mendiagnosis ". Wei wuxian mencubit pelipisnya" ini tidak mungkin kan? Aku laki laki, bagaimana bisa–".

Kepala tabib hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Saya juga pertama kali mendapati hal ini, selama saya hidup inilah kali pertama saya melihat fenomena dimana seorang laki-laki bisa mengandung. Namun, terlepas dari apapun itu ini mungkin sudah takdir. Sekali lagi, selamat atas kehamilan Anda, wangji pasti senang". Kepala tabib juga menyarankan agar Wei wuxian banyak istirahat dan tak bergerak berlebihan yang dapat membahayakan janin nya.

Selama perjalanan kembali ke jingshi, pikiran Wei wuxian sudah melayang jauh. Ia masih tak percaya pada apa yang barusan terjadi. Setelah tiba ia duduk di ranjang memandang perutnya. "Apa ini sungguhan" gumamnya lirih. Ia menyentuh perutnya yang rata dengan gemetar.

"Wei Ying". Lan wangji datang dengan tergesa-gesa, dapat dilihat jika ia cukup berkeringat. Lan wangji berlutut di depan Wei wuxian, "bagaimana? Apa yang dikatakan kepala tabib pada mu?" Tanyanya beruntun.

Wei wuxian tersenyum manis, ia menyentuh wajah Lan wangji lembut. "Dia bilang aku baik baik saja".

Lan wangji mengerutkan alisnya, "benarkah?" Tanyanya tak percaya. "Lalu kenapa wajahmu terlihat memikirkan sesuatu?".

Wei wuxian bingung harus mengatakan apa, haruskah dia mengatakan apa yang di katakan kepala tabib pada nya tadi. Apa Lan wangji akan percaya padanya? Setelah diam lama akhirnya Wei wuxian memutuskan mengatakan apa adanya pada Lan wangji. "Lan Zhan, sebenarnya kepala tabib mengatakan hal lain tentang tubuhku".

Wei wuxian menarik lembut tangan Lan wangji menuju ke arah perut ratanya. "Dia bilang aku sedang mengandung. Ada bayi di dalam sini" ucapnya sambil menumpuk punggung tangan Lan wangji.

Lan wangji terdiam di tempat. Apa tadi dia salah dengar?

"Lan Zhan? Lan Zhan!" Wei wuxian menggoyahkan tangannya di depan wajah Lan wangji.

Lan wangji segera kembali dari lamunannya. Ia tersenyum manis kearah Wei wuxian. "Bukankah ini berita bagus. Kita akan punya seorang bayi yang mirip denganmu".

Wei wuxian memiringkan kepalanya. "Kenapa mirip dengan ku. Akan lebih baik jika dia mirip dengan mu, dia akan jadi anak yang penurut dan manis. Jika dia seperti aku, bisa bisa dia membuat paman mu tersedak setiap hari" tuturnya.

MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang