10

1 0 0
                                    

_"Wajib bagi orang yang berakal untuk senantiasa menetapi (mencari) keselamatan dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus (mencari-cari aib orang lain), hendaklah ia senantiasa sibuk memperbaiki aibnya sendiri. Karena sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan aibnya sendiri dan melupakan aib orang lain, maka hatinya akan menjadi tenteram dan tidak akan merasa lelah. Maka setiap kali dia melihat aib yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa ringan tatkala melihat aib yang serupa ada pada saudaranya"_

[[Kalam al-Imam Abu Hatim ibnu Hibban]].

🌹💕

┈•┈••✾•◆❀🌷❀◆•✾••┈•┈
*Wirid Hari Selasa*
*اَللهم يا كافي البلاء اكفنا البلاء قبل نزوله من السماء، ياالله ٧×*
Dibaca sebanyak 3×
_Allahumma ya kafiyal bala ikfinal bala qabla nuzulihi minas sama, ya Allah 7×_

*Fadhilah*
Agar Allah jaga dari segala bala hingga selasa yg akan datang, aamiin.
┈•┈••✾•◆❀🌷❀◆•✾••┈•┈

🌹💕

┈•┈••✾•◆❀🌷❀◆•✾••┈•┈
*Wirid Hari Selasa*
*حَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الْوَكِيْل*

_hasbunalloh wa ni'mal wakiil_

*Fadhilah*
InsyaAllah mendapat kelapangan dalam menghadapi segala sesuatu sebab pasrah dan ridlo terhadap ketentuan Alloh, aamiin.
┈•┈••✾•◆❀🌷❀◆•✾••┈•┈

🌹💕

𝗦𝗘𝗟𝗘𝗞𝗧𝗜𝗙 𝗗𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗜𝗟𝗜𝗛 𝗧𝗘𝗠𝗔𝗡.

Orang-orang yang saling berteman atas dasar takwa, mereka ini saling berwasiat dan saling tolong menolong dalam setiap hal yang diridhai oleh Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dalam ketaatan karena Allah. Mereka tidak akan saling menipu dan mengkhianati. Mereka disatukan dalam kecintaan kepada Allah. Masing-masing mencintai temannya karena mengharap ridha Allah. Mereka saling mencintai semata-mata karena Allah, bukan karena hal-hal yang sifatnya duniawi.

Salah satu bukti seseorang mencintai temannya karena Allah adalah apabila temannya berbuat maksiat, maka akan menegurnya dan melarangnya.

Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan 'Abd bin Humaid dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
_"Siapakah teman-teman kita yang terbaik?"_

Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

مَنْ ذَكَّرَكُمْ بِاللّٰهِ رُؤْيَتُهُ، وَزَادَكُمْ فِيْ عِلْمِكُمْ مَنْطِقُهُ، وَذَكَّرَكُمْ بِالآخِرَةِ عَمَلُهُ

Maknanya: _"Teman yang paling baik adalah teman yang dengan melihatnya, mengingatkan kalian kepada Allah, ucapannya menambahkan ilmu bagi kalian, dan perbuatannya mengingatkan kalian akan akhirat."_

Dari golongan seperti itulah, kita memilih seorang sahabat. Fakta menunjukan bahwa bergaul dengan orang-orang yang taat akan mendorong dan memotivasi kita untuk terus menambah ketaatan, dan berteman dengan para pelaku dosa seringkali menjerumuskan seseorang ke dalam dosa dan maksiat. Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda:

المَرْءُ عَلَی دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ (رواه أحمد في مسنده)

Maknanya: _"Seseorang akan mengikuti perilaku orang yang sering bergaul dengannya, maka hendaknya setiap dari kalian memperhatikan dengan siapa bergaul"_
(HR. Ahmad dalam Musnad-nya).

Orang-orang Arab biasa mengatakan:

الصَّاحِبُ سَاحِبٌ

_"Seorang teman itu dapat menuntun ke jalan yang benar atau menjerumuskan ke jurang kemungkaran."_

ILMU-ILMU ISLAMI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang