*KAJIAN TASAWUF*
_KITAB NASHAIHUL IBAD (31)_
_Karya Syaikh Nawawi Al Bantani_* MERENUNGKAN DAN MENTADABBURI CIPTAAN ALLAH *
بسم الله الرحمن الرحيم
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَیوَالْمَقَالَةُ الثَّامِنَةُ عَشَرَةً
Makalah ke 18
(مَنْ تَرَكَ الذُّنُوْبَ رَقَّ قَلْبُهُ) فَيَقْبَلُ النَّصِيْحَةَ وَيَخْشَعُ لَهَا
Barang siapa meninggalkan dosa-dosa maka hatinya akan lembut, dia akan menerima nasehat dan tunduk kepadanya
(وَمَنْ تَرَكَ الْحَرَامَ) فِي الْمَطْعُوْمِ وَالْمَلْبُوْسِ وَغَيْرِهِمَا (وَأَكَلَ الْحَلَالَ صَفَتْ فِكْرَتُهُ) عَلَی مَصْنُوْعَاتِ اللهِ تَعَالَی الدَّالة عَلَی إِحْيَاءِ اللهِ تَعَالَی الْخَلْقَ بَعْدَ الْمَوْتِ وَعَلَی وَحْدَتِهِ تَعَالَی وَقُدْرَتِهِ وَعِلْمِهِ
Dan barang siapa meninggalkan perkara haram di dalam makanan, pakaian dan selain dari keduanya, dan memakan yang halal maka jernih pikirannya terhadap ciptaan-ciptaan Allah yang menunjukkan bahwa Allah ta'ala menghidupkan ciptaan sesudah kematian, dan menunjukkan ke esaan Nya ta'ala, kuasa Nya dan ilmu Nya.
وَذَلِكَ بِأَنْ تَأَمَّلَ بِفِكْرِهِ وَتَدَبُّرِ بِعَقْلِهِ أَنَّ اللهَ تَعَالَی خَلَقَهُ مِنْ نُطْفَةٍ فِي الرَّحْمِ فَجَعَلَهَا عَلَقَةً ثُمَّ مُضْغَةً ثُمَّ خَلَقَ مِنْهَا لَحْمًا وَعَظْمًا وَعُرُوْقًا وَأَعْصَابًا وَشَقَّ لَهَا سَمْعًا وَبَصَرًا وَأَعْضَاءً
Dan yang demikian itu dengan cara merenung menggunakan pikirannya dan mentadabburi menggunakan akalnya sesungguhnya Allah ta'ala telah menciptakannya dari air mani di dalam rahim, lalu menjadikannya segumpal darah, kemudian menjadi sepotong daging kecil, kemudian menciptakan darinya daging, tulang, keringat, urat-urat syaraf, dan menciptakan baginya pendengaran, penglihatan dan anggota-anggota badan.
ثُمَّ سَهَّلَ الْخُرُوْجَ لِلْجَنِيْنِ مِنْ بَطْنِ أُمِّهِ وَأَلْهَمَهُ ارْتِضَاعَ الثَّدْيِ
Kemudian Allah mudahkan janin keluar dari perut ibunya dan memberinya ilham sehingga bisa menyusu.
وَجَعَلَهُ فِيْ أَوَّلِ الْأَمْرِ بِلَا أَسْنَانٍ ثُمَّ أَثْبَتَ لَهُ الْأَسْنَانَ ثُمَّ أَسْقَطَهَا وَأَزَالَهَا عِنْدَ سَبْعِ سِنِيْنَ ثُمَّ أَعَادَهَا مَرَّةً أُخْرَی
Dan Allah menjadikannya pada permulaan tanpa gigi, kemudian Allah menciptakan gigi-gigi, kemudian Allah menanggalkannya dan menghilangkannya pada usia 7 tahun, kemudian Allah mengembalikannya tumbuh kembali
وَجَعَلَ اللهُ أَحْوَالَ الْعَبْدِ مُتَغَيِّرَةً مِنْ صغر إِلَی كِبْرٍ وَمِنْ شَبَابٍ إِلَی هَرَمٍ وَمِنِِْ صِحَّةٍ إِلَی سَقْمٍ وَجَعَلَ الْعَبْدَ كُلَّ يَوْمٍ يَنَامُ وَيَسْتَيْقَظُ
Dan Allah menjadikan keadaan-keadaan seorang hamba berubah dari kecil menjadi dewasa, dari muda menjadi tua renta, dari sehat menjadi sakit dan menjadikan seorang hamba setiap hari tertidur dan terbangun.
وَكَذَلِكَ شُعُوْرُهُ وَأَظْفَارُهُ كُلَّمَا سَقَطَ مِنْهَا رَجَعَ إِلَی مَا كَانَ
Dan seperti yang demikian yaitu rambut-rambutnya dan kuku-kukunya, setiap kali terpotong maka dia kembali seperti semula.
وَكَذَلِكَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ يَتَنَاوَابَانِ كُلَّمَا ذَهَبَ أَحَدُهُمَا جَاءَ الآخَرُ
Dan seperti yang demikian, yaitu malam dan siang silih berganti, setiap kali pergi salah satu dari keduanya, maka datang yang lain.
وَكَذَلِكَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالسِّحَابُ وَالْمَطَرُ كُلُّهَا تَجِئُ وَتَذْهَبُ
Dan seperti yang demikian, yaitu matahari, bulan, bintang-bintang, awan dan hujan, semuanya datang dan pergi.
وَكَذَلِكَ الْقَمَرُ يَنْمَحِقُ كُلَّ شَهْرٍ ثُمَّ يَتَكَامَلُ ثُمَّ يَنْمَحِقُ
Sama seperti yang demikian, yaitu bulan, dia lenyap setiap bulan, kemudian muncul sempurna, kemudian lenyap lagi
وَكَذَلِكَ الْكُسُوْفُ لِلشَّمْسِ وَالْقَمَرِ حَيْثُ يَذْهَبُ الضُّوْءُ مِنْهَا ثُمَّ يَعُوْدُ
Dan sama seperti yang demikian, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan, sekiranya cahaya pergi darinya kemudian dia kembali
وَكَذَلِكَ الْأَرْضُ تَكُوْنُ يَابِسَةً ثُمَّ يُنْبِتُ اللهُ فِيْهَا النَّبَاتَ ثُمَّ يَذْهَبَ مِنْهَا فَتَعُوْدُ يَابِسَةً ثُمَّ تَنْبُتُ مَرَّةً بَعْدَ أُخْرَى،
Dan sama seperti yang demikian, yaitu bumi ketika kering, kemudian Allah menumbuhkan di dalamnya tumbuh-tumbuhan, kemudian pergi lalu kembali kering, kemudian tumbuh kembali pada kali yang lain.
فَالَّذِى قَدَرَ عَلَى ذَلِكَ كُلِهِ قَادِرٌ عَلَى إِحْيَاءِ الْمَوْتَى بَعْدَ فَنَائِهِمْ فِى الْأَرْضِ،
Dzat yang kuasa atas yang demikian itu seluruhnya adalah yang kuasa menghidupkan yang mati setelah kebinasaan mereka di bumi.
فَعَلَى الْعَبْدِ أَنْ يُكْثِرَ الْفِكْرَ فِى ذَلِكَ حَتَّى يَقْوَى إِيْمَانُهُ بِالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَيَعْلَمُ أَنَّ الله يَبْعَثُهُ وَيُجَازِيْهِ بِأَعْمَالِهِ،
Maka hendaklah seorang hamba memperbanyak berpikir di dalam hal yang demikian itu sehingga menjadi kuat imanya dengan kebangkitan sesudah kematian, dan mengetahui bahwa sesungguhnya Allah akan membangkitkannya dan akan membalasnya atas amalan-amalannya.
فَعَلَى قَدْرِ قُوَّةِ إِيْمَانِهِ بِذَلِكَ يَجْتَهِدُ فِى الطَّاعَاتِ وَاجْتِنَابِ الْمُخَالَفَاتِ لِلشَّرْعِ
Mengacu kepada kadar kekuatan imannya terhadap yang demikian itu, dia akan bersungguh-sungguh di dalam keta'atan-keta'atan dan menjauhi perkara-perkara yang menyalahi syari'at.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILMU-ILMU ISLAMI 2
RandomKelanjutan kumpulan dari ILMU-ILMU ISLAMI sebelumnya 🤗