Sesampainya didepan sebuah rumah mewah. Zahra yang dibawa oleh Raffa kerumah tersebut but dibuat bingung terheran heran, kenapa dirinya dibawa kesini ini rumah siapa? Begitulah kira kira pikiran Zahra saat ini.
"Turun" titah Raffa pada Zahra. Namun Zahra tak kunjung turun dari motornya, Zahra masih terdiam sambil menatap rumah didepannya. "Turun kak kita udah sampai"ucap Raffa kembali menyadarkan Zahra.
"Ini rumah siapa fa, ini bukan rumah saya loh" tanya Zahra menatap bingung Raffa dan sesekali kesekitar pandangan nya.
Raffa yang di tanya pun hanya diem Engan menjawab, ia memilih lebih mengandeng tangan Zahra untuk masuk kedalam rumah tersebut.
Sadar akan hal itu, Zahra pun mencoba untuk menahan diri untuk tak masuk kedalam rumah besar dan mewah tersebut.
"Jawab dulu Raffa ini rumah siapa? Kamu gak akan ngelakuin macem macem kan sama saya!!?" Tanya Zahra takut sekaligus menuduh yang tidak tidak kepada Raffa, hingga membuat lelaki tampan itu dibuat cengkok dengan tuduhan calon istrinya tersebut.
"Macem macem apaan? Ini rumah saya lebih tepatnya rumah orang tua saya. Dan lagi apa yang dimaksud dengan macem macem kak?" Jawab Raffa. Mendengar jawaban raffa, Zahra pun menjadi malu sendiri apa lagi dengan dirinya yang hampir berpikir jika Raffa akan macam macam kepada nya.
"Kenapa kamu bawa saya kesini? Katanya mau antar saya pulang tapi ko malah bawa saya kerumah kamu sih" ucap Zahra yang kebingung.
"Ck udah cepet masuk biar bunda yang jelasin nanti" jawab raffa. Zahra pun mau tak mau mengikuti Raffa, tiba didalam rumah Zahra pun langsung disuguhkan kemewahan dalam rumah tersebut.
"Bi bunda dimana?" Tanya Raffa kenapa salah satu art dirumahnya tersebut.
"Nyonya ada diruang tengah" jawab art itu.
Raffa pun langsung menarik tangan Zahra untuk menemui orang tuanya.Tibanya di rungan tengah atau lebih tepatnya ruangan keluarga.
"yuhuu Bun anak mu datang nih"
"Lohh sayang akhirnya kamu datang" ucap senang bunda Elisa. Lisa pun bangkit dari duduknya dan menghampiri kearah Raffa sambil merentangkan tangannya. Raffa yang melihat itu pun berpikir jika sang bunda akan memeluk nya hingga ia langsung merentangkan kedua tangannya untuk menerima pelukan sangbunda. Namun saat Lisa tiba didepannya alih-alih memeluknya Elisa malah melewatinya dan memeluk Zahra dengan begitu girang.
'lah anj kirain mau peluk anaknya:)' gumamnya Raffa dalam hati.
"Akhirnya menantunya bunda datang. Oh iya sebelum buna ayah kamu kan pergi mereka nitipin kamu disini. Jadi selama buna ayah kamu balik lagi ke Bandung bareng sodara yang lain, kamu tinggal disini dulu ya sama bunda" ucap bunda Lisa kepada Zahra.
Zahra yang bingung ingin menjawab pun hanya bisa mengiyakan saja lagian dirinya malas untuk dirumah sendiri.
"I iya bunda. Tapi barang Zahra kan masih dirumah, apa lagi baju baju Zahra buat ngajar besok sekolah" ucap Zahra. Bunda Elisa yang paham akan maksud calon menantunya itu pun langsung tersenyum.
"Semuanya udah disiapin ko, besok subuh baju baju bakal dikirim kesini jadi kamu tenang aja" jawab bunda lisa. "Oh iya udah malem lebih baik kalian istirahat gih, tapi karena kamar tamunya belum di beresin kamu tidur sama Raffa ya"
"WHATT" Zahra dan Raffa berteriak bersamaan saking terkejutnya.
"Loh kenapa, emng ada yang salah kah? Kan kalian sebentar lagi mau nikah terus masa sih menantu bunda tidur dikamar tamu. Kan Zahra bukan tamu, jadi kalian tidur bareng aja ya" ucap bunda elisa.
"dan lagian anggap aja latihan tidur berdua sebelum menjadi pasangan suami istri yang sah xixi" sambungnya kembali sambil tawa terkekehan kecilnya.Raffa yang paham dengan maksud sang bunda langsung tersenyum "aahh iya udah ayok kak kita tidur, good night bunda ayah lpyou" ucap raffa sambil menarik lenganya zahra membawanya kedalam kamarnya.
***
Dan benar saja Raffa membawa gurunya atau yang sekarang adalah calon istrinya kedalam kamarnya.
Zahra melihat kamar Raffa yang luas bersih dan juga elegan membuatnya nyaman apa lagi dengan aroma wangi. Zahra pikir jika kamar lelaki itu berantakan dan bau tapi berbeda dengan kamar calon suaminya ini.
"Mau ganti baju dulu gak?" Tanyanya Raffa yang kini sedang membuka kemeja hitam nya yang ia pakai..
Zahra yang melihat itu dibuat terkejut saat melihat Raffa membuka bajunya dan memperlihatkan tubuh atletisnya itu.
"Yaakkk kamu gak sopan banget Raffa!! Kalo mau buka baju ngomong dong minimal biar saya hadap belakang dulu kek,atau gk kamu bisa pergi kemar mandi dulu" kesal Zahra.
Raffa pun menatap Zahra yang kini sedang menatap nya juga. "Kenapa emangnya kak? Sewaktu hari juga kakak bakal setiap hati liat, dan lagi kayanya kakak gak malu tuh liat tubuh saya malah diliat terus. Sexy ya?" ucapnya Raffa sambil tersenyum menggoda.
"Ck yang gitu dibilang sexy, yang sexy tuh kaya Jeno haechan nct. baru mereka sexy"
Jawab Zahra dengan nada kesal. Tapi saat ini percaya gak percaya wajah Zahra kini sudah menjadi merah seperti udang rebus.Sedangkan Raffa langsung tertawa dengan ucapan dan melihat wajah Zahra. Menurut nya Zahra yang saat ini sangat lucu apalagi dirinya tidak menyangka jika gurunya itu seorang KPop.
"Yakk jangan ketawa Raffa..Gak ada yang lucu ih cukup berhenti!." Kesalnya Zahra.
Raffa pun langsung menghentikan tawanya dan menghampiri calon istrinya itu yang kini wajahnya terlihat sangat merah. Entah karena marah atau malu Raffa tak yakin itu.
Menyadari Raffa yang kini semakin dekat dengannya membuat wajah Zahra semakin merah dan gugup. Apa lagi dengan melihat tubuh sexy Raffa yang masih Terlihat jelas.
"Ra Raffa pake baju dulu" gugup Zahra saat Raffa semakin sedekat dengan nya. Apalagi saat Raffa menyentuh pipinya dengan cara yang begitu lembut membuat jantung nya berdebar lebih cepat dari biasanya.
"R raffa~"
"Hmm"
"Pakai baju dulu" cicit Zahra yang masih terdengar jelas oleh Raffa. Namun Raffa masih enggan untuk mengikuti perintah Zahra, ia lebih memilih menatap wajah cantik Zahra sambil ngelus pipinya zahra.
Namun tatapan Raffa jatuh kepada bibir pink lembab milik Zahra. 'Cup' entah dorongan dari mana Raffa pun mengecup bibir mungil milik Zahra secara tiba-tiba tanpa izinnya Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bocah Tengil [HYUCKREN°]
Teen Fiction"Bu jangan jutek gitu dong senyum dikit napa, mau gimana pun sekarang saya suami nya ibu" ucap Raffa kepada Zahra, perempuan yang dia nikahin beberapa jam yang lalu. Zahra yang mendengar ucapan raffa pun hanya memutar matanya malas. "Kalo bukan perj...