Suamiku Bocah Tengil [HYUCKREN°]

rich?

"Ini rumah siapa Raffa?" Tanya Zahra yang sedang menatap bangunan besar bernama rumah or mansion mungkin. Mendengar pertanyaan dari perempuan cantik yang kini sudah menjadi istrinya.

"Ya rumah aki lah, tapi karena Kamu sudah jadi istri aku jadi ini juga rumahnya kamu" ujar Raffa sambil menghampiri Zahra dan Raffa pun menggenggam tangannya Zahra.

"yuk masuk" mendengar jawabannya Raffa membuat Zahra terkejut.

'what rumah dia katanya! Jadi dia beneran punya rumah sendiri gitu, kobisa ya? Ahh~ palingan dikasih ayah bundanya" batinya.

Sesampainya didalam rumah terlihat jelas kemewahan dari rumah tersebut lagi lagi Zahra dibuat tercengang akan kemewahan isi rumah yang akan ia tempati saat ini.

Yahh walaupun tak semewah rumahnya dan rumah mertuanya, tapi ini menurut Zahra ini semua sudah sangat mewah.

"Raffa~"

"Iya sayang"

"Ck. Hmm Raffa ini beneran rumah kamu?" Tanya Zahra kembali. Zahra masih sangat penasaran dari mana Raffa bocah SMA ini memiliki rumah semewah ini.

Walaupun Zahra berpikir jika rumah ini itu dibelikan oleh orang tuanya Raffa atau yang sekarang menjadi mertuanya, tapi hati nya masih ragu. dengan hall itu mana mungkin mertuanya itu membelikan anaknya rumah semewah ini, biasanya kan orang tua hanya memberikan apartemen.

"Kan tadi aku udah bilang kalo ini rumah punya aku dan sekarang jadi rumah kamu juga. Kenapa sih dari tadi nanya gitu Mulu" ucap Raffa sedikit heran dengan pertanyaan yang selalu ditanyakan Zahra. "Rumah nya kurang bagus ya? atau kamu gak suka ya?"

"Bu bukan gitu maksud saya. Saya kan cuma heran aja gimana caranya bocah SMA kaya kamu ini punya rumah sendiri mewah lagi" ujar Zahra.

"ini rumah pasti dibeliin papah kan, mana mungkin kamu sendiri yang beli rumah ini" sambungnya.

Mendengar ucapan zahra. Raffa hanya bisa tersenyum dan terkekeh melihat raut wajah istrinya itu yang terlihat julit tapi bagi Raffa sangat menggemaskan.

"Ini beberan rumah aku sendiri ko hasil uang sendiri lagian juga papah sama bunda udah gak pernah ngasih aku uang jajan, dan apa lagi buat beli'in rumah ini gak mungkin banget soalnya semenjak aku kelas delapan SMP mereka berdua udah nggak ngurusin kebutuhan aku, ya kecuali untuk sekolah pasti mereka ber2 yang nanggung" jawab Raffa panjang lebar.

"What!" kaget Zahra saat mendengar jawab Raffa. "Yang bener aja Raffaaa! kamu jangan bohong. Masa papah sama bunda gak kasih kamu uang dari SMP terus kamu selama ini jajan uang dari siapa terus ini rumah beli pake uang siapa?".

"Ya uang aku lah".

"Dari mana? Kamu ngerampok atau kamu jangan jangan peredaran yahh!? Yakk gua gak mau punya suami peredaran nar~uhp".
Raffa pun langsung membekap mulut istri nya itu saat Zahra sedikit berteriak.

"Heh jangan mikir macem macem anjir gini gini aku masih anak Bener tau, mana berani aku sampai gitu ih amit amit dosa yang ada" ucap Raffa kepada sang istri.

"Yakk lepas tangan kamu asin tau!" Zahra pun mendorong bekapan tangan suaminya.

"Ya lagian kamu ngomong nya kemana aja. Nih denger ya mereka emang udah nggak pernah ngasih uang ke aku karena mereka tau kalo anaknya ini suami kamu yang GIL ini emang udah banyak duit sendiri"

"GIL apaan?". Tanya Zahra heran

"Ganteng imut lucu" jawab Raffa sambil memperlihatkan tsenyuman gantengnya.

"Oh kirain gila"

"Idih waras gini juga, dibilang gila. Kualatt loh sayang bilang suami kamu sendiri gila"

"Ck. Terus maksud kamu banyak duit itu apa, kamu punya duit dari mana kalo gak dari orang tua kamu?"

"Hmm gimana ya jelasinnya. Intinya aku ini punya beberapa pengasihan sendiri, contoh nya kaya cafe restoran juga sewa mobil dan apartemen gitu lah" jawab Raffa biasa saja. Berbeda dengan Zahra yang mendengarnya lagi lagi Zahra dibuat tercengang.

"Anj yang benar nih? Berarti gua nikah sama rich kids hikss bunda Zahra mimpi'apaan sih bisa nikah sama dia" batin zahra