Menit hingga jam Raffa tunggu kehadiran sang ipar namun tak kunjung juga datang.
Tadinya setelah bunda gina memberi tahu jika adik adik istrinya itu akan datang, tapi tidak jadi dikarenakan ada hal mendadak yang menghambat pertemuan nya itu. Dan pertemuan dengan adik adiknya Zahra pun diundur menjadi malam.Para orang tua pun telah kembali untuk pulang dikarenakan masih ada beberapa urusan lainnya. Kini dirumah mewah itu hanya ada pasangan suami istri tersebut.
Pukul 14:15 dini.
Didalam kamar pengantin baru itu tengah asik berbaring di atas kasur. Dengan Zahra yang sejak tadi pokus kepada hpnya entah apa yang Zahra liat tetapi kini Zahra serius menatap benda pipih tersebut.
"Sayangg~" panggil Raffa kepada Zahra yang sejak tadi asik dengan hp. Kesal tak kunjung dibalas Raffa pun langsung menarik ponsel sang istri dan melemparnya kesofa panjang diujung kamarnya.
"Ishh Raffa itu hp kenapa kamu lempar sih!" Kesal Zahra menatap tajam sang suami yang kini sama lahnya tengah menatapnya tajam.
"Apa? Ck ada apa sih dihp itu dari tadi diliat hp terus, sedangkan suaminya manggil dari tadi gak disaut!." kesalnya Raffa.
"Hufft~ Ngurus kerjaan Raffa, emang nya kamu dari tadi cuma diem gangguin aku!! Kenapa hum?" Jawab dan tanyanya Zahra.
"Ya kamu mah da udah tau lagi libur bisa bisanya masih ngurusin kerjaan, aku aja yang banyak kerjaannya, sebisa mungkin buat pokus ngabisin waktu sama kamu." Ucap Raffa sedikit merajuk.
Zahra yang melihat wajah merajut Raffa pun langsung merinding.'Sok imut banget nih anak'. Gumamnya zahra dalam hati.
"Iya udah tadi kamu kenapa manggil aku?" Tanyanya kembali. Raffa pun kini langsung menatap serius Zahra.
"Kira kira adik kamu meriam aku sebagai kakak iparnya gak ya? Terus gimana kalo adek kamu gak suka sama aku kak, nanti hubungan kita gimana masa nikah nanti disuruh pisah karena kakaknya ini nikah sama cowok yang seumuran sama dia."
Zahra yang mendengar pertanyaan Raffa langsung membulatkan matanya terkejut. Jujur dirinya tidak menyangka jika suami nya ini yang dikenal nakal dan tidak takut dengan apapun masih bisa juga takut.
Didalam hati Zahra pun terkekeh geli akan pertanyaan bodoh Raffa. Namun baginyaa ini adalah kesempatan untuk mengerjakan Raffa. "Hmm aku gak tau, tapi kayanya kalo dia tahu kalo suami kakak nya ini seorang cowok nakal yang sukanya tauran dan suka bikin keributan pasti dia gak setuju. Apalagi kedua adek aku ini sangat sangat posesif tau sama aku dan aku gk yakin kalo mereka itu bakal setuju sama pernikahan kita." Jawab Zahra yang mencoba mengerjainya. benar saja Raffa langsung terlihat panik akan itu.
"Jangan bohong kak, masa iya mereka gak setuju sih kan kita juga udah menikah jadi mereka mau gak mau harus terima aku lah sebagai kakak iparnya. Bodoamat mereka mau terima aku atau nggak yang penting sekarang aku udah nikah sama kamu dan mereka gak bisa pisahin kita gitu aja." Ucap Raffa sambil memeluk erat tubuh Zahra.
Zahra yang mendengar jawaban Raffa lagi lagi dibuat ingin tertawa namun sepertinya pertahanannya runtuh dikarenakan wajah panik Raffa yang begitu menggemaskan.
"Ishh kak jangan ketawa!!."
"Ya lagian kamu lucu raf, segitunya kamu gak mau pisah sama aku? Padahal kan ini pernikahan yang diadakan Karen sebuah perjodohan tapi kayanya kamu kaya ngak ragu dengan pernikahan ini.?" Ucap Zahra.
Raffa yang mendengar ucapan Zahra pun langsung menenggelamkan wajahnya itu didalam cengkuk lehernya Zahra."Kamu bakal percaya gak kalo aku ngomong aku jatuh cinta sama kamu, dimana hari pertama kamu masuk sebagai guru baru." Ucapnya Raffa yang terdengar jelas oleh zahra, seketika wajah Zahra pun langsung menjadi panas setelah mendengar ucapan Raffa yang terdengar pas dikupingnya.
"Dan disaat pertama kalinya kamu ngajar dikelas aku, terus aku masuk kekelas itu dan kamu langsung marahin aku didepan anak anak lainnya kerena aku datangnya telat dan juga keadaan aku yang penuh luka. Hehe lucu sih kalo diinget inget lagi, soalnya ada seseorang yang berani negur dan marahin aku begitu aja. Padahal guru lainya aja takut sama aku, tapi kamu beda dengan beraninya kamu marahin aku dan aku masih ingat apa yang kamu ucapin ke aku waktu dulu." Ucap Raffa yang terjeda.
"A apa?." Tanya Zahra yang penasaran.
"Hmm 'kamu, jangan mentang mentang kamu anak pemilik sekolah kamu bisa seenaknya begitu aja buat telat masuk kekelas dipelajaran saya. Dan apa ini!? Penampilan kamu kaya anak berandal sangat gak pantas seorang siswa berpenampilan kaya kamu. Baju dobel gak dikancingin celana jeans sobek, kamu kira ini tempat apaan berpenampilan kaya gini terus muka kamu bonyok luka gini kaya orang kobar tabrak lari aja.' gitu katanya".
Zahra yang mendengar ucapan Raffa pun langsung terkekeh geli. Pikirannya saat ini kembali di kejadian dimana pertama kali dirinya dengan berani memarahi anak dari pemilik sekolah, sungguh hal berani bukan.
"Terus setelah kamu marah marah gitu kamu bawa aku ke uks dan obatiin luka lukanya aku. Dari kejadian itu aku suka sama kamu entah karena perlakuannya kamu atau kecantikannya kamu tapi aku gak bisa bohong saat itu kalo aku tertarik sama kamu. Hingga akhirnya aku selalu sengaja' buat kamu marah atau masalah biar bisa diperhatiin sama kamu walaupun ujung ujungnya dijemur dilapang atau disuruh bersihin kamar mandi_-" lanjutnya
"Ada ada aja kamu ini. Jadi selama ini kamu sengaja jail dan bikin keonaran karena mau caper gitu sama aku?." Ucap Zahra sedikit terkekeh sambil mengelus rambutnya Raffa.
"Iya gak sepenuhnya caper sih. Emang dari awal aku nakal gak bisa diem makanya yaa guru guru lain Taluk sama aku hehe" jawab nya. "Jadi kak, boleh kan kalo muridmu ini mencintaimu setulus hati dan bolehkah aku menjadi menemani keseharian mu hingga tua mu datang dan maut menjemput untuk memisahkan kita?" Ujarnya Raffa yang kini menatap Zahra dengan serius menatap dengan begitu tulus dan penuh cinta itu.
Zahra yang menatap ketulusan dari tatapan dan ucapan Raffa pun hanya bisa tersenyum, jujur saja Zahra tidak munafik jika ia sangat bahagia bisa menikmati Raffa lelaki tampan yang diidamkan oleh banyak perempuan lainnya. Apa lagi mendengar pengakuan Raffa kini membuatnya sangat lebih bahagia dan menjadi yakin akan raffa.
Zahra pun mengangguk "boleh ko, dan kalo boleh aku juga mau membalas perasaan dan keinginan kamu itu Raffa." Jawabnya. Mendengar jawaban itu Raffa pun langsung menyambar bibir Cherry milik Zahra tanpa aba aba.
Cup~
"Kalo gitu kakak gak boleh nolak keinginan aku yang ini juga ya." Ujar Raffa, belumpun menjawab lagi lagi raffa kembali mencium bibir Zahra.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bocah Tengil [HYUCKREN°]
Novela Juvenil"Bu jangan jutek gitu dong senyum dikit napa, mau gimana pun sekarang saya suami nya ibu" ucap Raffa kepada Zahra, perempuan yang dia nikahin beberapa jam yang lalu. Zahra yang mendengar ucapan raffa pun hanya memutar matanya malas. "Kalo bukan perj...