setelah kejadian siang tadi kini zahra pun telah sampai dirumah, dirinya yang kin tengah bermesraan dengan kasur bantal guling kesayangannya tersebut.
Hingga tak lama seseorang pun membuka pintu kamarnya yang tidak lain seseorang tersebut adalah bunda dari zahra. "Sayang bunda boleh minta waktu nya sebentar tidak" ucap bunda gina yang kini menatap sang putri.
Zahra yang terkejut dengan kehadiran sang bunda pun langsung terbangun dari tempat tidur nya dan menghampiri sang bunda. "Iya bun emang nya ada apa?" tanya Zahra yang kini sudah ada didepan sang bunda.
"Nanti malem kamu mau kan ikut bunda sama ayah buat ketemu temen bunda".
mendengar ucapan sang bunda pun Zahra hanya menganggukkan kepalanya menyatakan setuju.
"Hmm iya bun kalo di ajak Zahra mah ikut aja" ucap Zahra.
"emang nya bun ada acara apa sih gak biasanya bunda ajak Zahra buat ikut" sambung nya.
"Hmm acara perjodohan" jawab bunda gina yang hanya dibales dengan kata OH oleh Zahra. Melihat respon sang putri bunda gina pun hanya tersenyum.
"Iya udah kamu jangan lupa siap siap ya dan dandan yang cantik inget okey" perintah bunda gina sebelum dirinya meningalkan kamar sang putri.
Zahra yang dibuat bingung dengan perintah sang bunda pun hanya mengerutkan dahinya namun Zahra sama sekali tidak membatah dan curiga.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waktu pun berlalu kini hari mulai gelpa zahra dan keluarga sudah berada di sebuah restoran mewah VVIP.
Zahra yang tampaknya bingung itu hanya terdiam melihat sekitar ruangan yang terlihat begitu sepi hanya ada keluarga nya yang kini tengah duduk dan menunggu seseorang.
gina yang menyadari dengan pikiran sang putri pun langsung membuka suara "kamu kenapa sayang ko kaya yang bingung gitu". tanya bunda gina yang kini menatap sang putri di depan nya.
"Zahra cuma bingung doang bun, katanya ini acara pertunangan temen bunda ko sepi gini ya". jawab zahra yang memperlihatkan ekspresi bingung nya.
"Ya sepi lah kan ini ruangan kusus yang dipesan oleh ayah untuk kita dan temen bunda". mendengar jawaban dari mulut sang ayah zahra pun semakin bingung
"maksud ayah gimana sih zahra gak paham sumpah, sebenarnya ini acara pertunangan siapa sih". tanya zahra yang sedikit kesal akibat tidak paham dengan keadaannya sekarang.
"Tentu saja kamu" jawab bunda gina dan ayah adi bersamaan membuat zahra terkejut.
"Whatt yang benar aja bun yah jangan bercanda napa". ucapnya zahra sewot kepada orang tuanya.
"Ayah mah gak pernah bercanda ra, sejak kapan ayah pernah bercanda apa lagi dengan masalah serius gini". kata ayah adi membuat zahra tak habis pikir.
Ya.. pantas saja sang bunda itu mengajak nya untuk ikut makan malam di restoran mewah secara Tiba-tiba.
"Kenapa gak bilang dari awal sih" tanya zahra menatap sang bunda dan ayah.
"bunda udah bilang loh tadi sore kamu nya aja yang santai ngerespon nya". jawabannya bunda gina, dengan memutar matanya yang malas.
"Kapan bunda gak bilang loh bun". tanya nya zahra kembali dengan semoga.
"zahra gak mau ya dijodohin sama orang yang gak dikenal". sambung nya dengan penuh tekanan.
"Ya.. gimana ya, bunda sama ayah sih gak masalah kalo kamu nggak mau nerima perjodohan ini. tapi kamu harus Terima resikonya aja". balas bunda gina dengan tersenyum misterius kepada zahra.
"Apapun resikonya zahra bakal Terima ko asalkan perjodohan nya dibatalkan" jawab zahra dengan percaya diri.
Bunda gina untuk hanya mengangguk pelan mendengar ucapan sang putrinya dengan begitu percaya diri dan berani. "Okey kalo gitu kalo mau kamu, tapi kamu yakin nih mau nerima resikonya walaupun berat" tanya bunda gini untuk membuktikan ucapan sang putri.
"Iya zahra yakin bun, emang apa resiko yang bakal zahra ambil jika zahra menolak perjodohan ini" tanya zahra yang menatap sang bunda.
"Hmm bunda sih cuma mau ngasih pilihan aja sama kamu ya dan itu terserah kamu mau pilah apapun" ucap bunda gina yang di angngguki oleh zahra
"okey pertama kamu pilih perjodohan ini dengan anak temen bunda, kedua kalo kamu nolak juga kamu harus nikah secepatnya dengan jangka dua minggu kamu harus mendapatkan calon ,dan ketiga jika kamu menolak keduanya kamu harus siap siap memiliki adik lagi". jelas bunda gina yang membuat zahra pun terkejut dengan ketiga pilihan tersebut.
"Yang bener aja bun mas_" ucapan zahra pun terhenti setelah seseorang pun memasuki ruangan tersebut.
"Sepertinya kamu tidak ada pilihan lain menerima perjodohan ini" kata tersebut pun dilontarkan oleh sang ayah.
Mendengar ucapan sang ayah zahra pun hanya pasrah dan terdiam.
Seseorang yang masuk keruangan tersebut pun adalah tak lain keluarga teman sang bunda gina. Mereka adalah ariss dan Elissa berserta anak bungsu merek "sorry gin kita lama ya". tanya ariss kepada adi yang kini tengah bersalaman.
"Tidak sama sekali riss, silakan duduk". jawab ayah adi kepada tamunya tersebut. Kini para orang tua pun mulai berbincang bersama berbeda dengan zahra yang kini sedang menatap lalaki di sampai nya tersebut.
'Pliss aku mohon semoga dia orang yang berbeda dari orang yang ku kenal'. batin zahra berkata, zahra kini mulai ketar ketir dengan lelaki disamping nya tersebut dikarenakan zahra meras bawah orang di sampai nya tersebut salah satu lelaki paling menyebalkan dan aneh dikehidupannya.
"Ohh iya na kenalin ini anak ku namanya raffa dia yang bakal menjadi calon menantu". ucap elissa yang membuat dugaan zahra pun bener jika lelaki yang kini disamping nya adalah murid badboy yang selalu membuat nya emosi setiap hari disekolah.
Raffa yang dari tadi menyadari ekpresi dan tingkah perempuan di sampai nya itu yang tak lain zahra gurunya sekaligus calon tunangan nya.
Menyadari kepanikan yang terlihat diwajah zahra, raffa pun hanya terkekeh didalam hati dan menatap zahra lalu tersenyum manis kepada nya membuat perempuan tersebut pun bergidik ngeri dengan senyuman aneh raffa.
'Sialan yang benar saja bunda dan ayah menjodohkan ku dengan badboy tengil ini'. zahra pun kini tengah sibuk dengan pkiran sendiri tanpa memperdulikan sekitarnya yang tengah sibuk membicarakan perjodohan antara zahra dan raffa.
"Jadi untuk acara pernikahannya akan diadakan dua minggu lagi ya" ucap bunda gina yang di setujui oleh keluarga raffa termasuk raffa pun setuju.
Namun bagian mana dengan pendapat zahra? Tanyakan kepada rumput yang bergoyang. Kini perempuan yang tengah sibuk dengan pikiran nya tak menyadari dengan percakapan kedua orang tuanya tersebut.
Bahkan disaat sang ayah bertanya pun zahra hanya menganggukkan kepalanya tanpa sadar, seperti salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh calon mertua nya bunda Elisa "zahra kamu gak masalah kan kalau bunda dan bunda kamu yang mengurus pernikahan kalian?". tanya Bunda Elisa yang diangguki oleh zahra.
Kedua orang tua zahra pun senang disaat zahra menerima nya tanpa ada penolakan dan perdebatan seperti tadi sebelum keluarga raffa tiba.
'Ck bagimana pun aku gak mau punya suami badboy tengil kaya dia apa lagi dia adalah murid ku sendiri'. ucapnya zahra dalam hati dan mengakhiri pikiran nya tentang lelaki disamping nya, namun disaat dia mulai tersadar dari pikiran nya dia menyadari jika dia ketinggalan pembicaraan.
"Sepertinya aku ketinggian pembicaraan". gumamnya meratapi nasib namun masih terdengar oleh raffa lelaki disamping nya calon suami sekaligus siswa didiknya sendiri.
"Jodoh memang tidak ada yang tahu bu, walaupun ibu menolak saya tadi siang hingga menampar saya. Tapi Tuhan berpihak kepada saya jika ibu memang harus menjadi istri saya". bisik raffa kepada zahra yang membuat perempuan tersebut pun kaku.
Papanya see you next time...
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bocah Tengil [HYUCKREN°]
Ficção Adolescente"Bu jangan jutek gitu dong senyum dikit napa, mau gimana pun sekarang saya suami nya ibu" ucap Raffa kepada Zahra, perempuan yang dia nikahin beberapa jam yang lalu. Zahra yang mendengar ucapan raffa pun hanya memutar matanya malas. "Kalo bukan perj...