Disisi lain. Terlihat beberapa pemuda yang baru saja tiba didepan rumah mewah milik kakak salah satu dari mereka, mereka pun menatap rumah tersebut.
"Woy A maneh serius ini rumahnya?" Tanya salah satu pemuda tersebut kepada pemuda
Berwajah tampan yang bernama Natala."kalo kata nyokap gua sih ini rumahnya".
"Perasaan gua aja apa bukan ya kalo nih rumah kaya rumahnya seseorang yang gua kenal." Ucap zino yang direspon oleh Alvin.
"Bener a gua juga berasa kenal nih rumah".
"dahlah yok masuk. Gua yakin pasti ini rumah kakak gua bareng suaminya itu." Ucapnya natala kepada temannya.
Mereka pun turun dari motor sportnya. Setelah memasuki gerbang rumah mewah tersebut yang diyakini oleh natala jika ini adalah rumah kakaknya.
"Ko berasa ada yang aneh ya." Gumam zino setelah memasuki halaman rumah tersebut. zino yang menyadari akan sesuatu hal pun sadar jika ia mengenali pemilik rumah ini.
Kini kelima pemuda tampan itu pun berdiri didepan pintu rumah tersebut. Natala pun mencoba untuk mengetuk pintu rumah itu namun tak ada panggilan sama sekali.
"Misi~ ada orang ganteng diluar nih bukain dong pintunya." Ucapnya natala sembari mengetuk pintu. Cukup lama tala mengetuk dan memanggil sang kakak namun tak ada jawaban dari pemilik rumah.
Hingga keempat pemuda tampan itu pun di membuat lelah berdiri menunggu.
"Elu yakin a ini rumahnya?" Tanyanya Aldy.
"Bener ko ini rumahnya gua gak salah alamat." Jawabnya natala sangat yakin.
"Mungkin pergi kali orang nya." Ucap Alvin.
"Masa sih, tapi kata nyokap gua mereka lagi rumah ko gak ada niat keluar. Liat aja mobil nya masih ada tuh gak mungkin kali pergi".
"Apa jangan jangan mereka lagi nyetak?".
Natala pun mencoba mengetuk pintu lagi, ia lebih tepatnya menggedor pintu. "Woy kak!! Buka woy adek ada lu diluar nih mau minta makan, bukanya ngw* mulu lu anj!!." Ucap natala dengan sedikit Teriak.
"Berisik anj!." Umpat zino. "Awas lu." Zino pun mendorong natala kesamping dan dia pun langsung membuka pintu rumah itu tanpa permisi.
Melihat itu kempatnya terkejut dan panik akan keberanian zino, termaksud natala.
Dirinya pun langsung mengejar zino yang sudah masuk kedalam terlebih dahulu, dia bingung melihat keberanian zino yang ttb masuk begitu aja kedalam rumah tersebut.
"Woy anj, gak sopan banget lu langsung masuk gitu aja!!." Kesal natala pada zino.
Zino yang acuh akan ucapan tala pun hanya mengabaikan dan memiliki menaiki tangga berjalan menuju sebuah kamar. Hingga tiba didepan kamar tersebut dirinya berteriak.
"WOY PENGANTEN BARU KELUAR MANEH ADA TAMU NIH, BUKAN NGURUNG MULU!"
Lagi lagi natala dibuat panik oleh tindakan zino yang begitu tidak sopan akan didalam rumah kakaknya itu. Dirinya pun langsung menarik zino menjauh dari kamar tersebut.
Sedangkan dibalik kamar tersebut ada dua insan yang tengah terkekeh saat mendengar teriakannya zino.
Beberapa menit sebelumnya.
Raffa yang sedang membuat mengeringkan rambutnya Zahra pun mendengar sesuatu keributan diluar sana, Dan tentu saja Raffa tahu jika itu adalah teman teman laknatnya.
"Raffa diluar ko rame banget ya?" Tanyanya Zahra sembari menatap sang suami didalam pantulan cermin.
"Kayanya temen temen aku deh."
"Hah mereka mau ngapain kesini fa?" Zahra sedikit terkejut akan kedatangan teman nya Raffa yang gila gila itu. Raffa tak menjawab ucapan sang istri ia lebih memilih memakai bajunya setelah membatu mengeringkan rambut basah nya Zahra.
"Kak,kamu diem disini aja ya."
"Loh kenapa?" Tanya Zahra sedikit bingung. Mengapa Raffa menyuruh nya untuk diam didalam kamar padahal dirinya kepo knpa murid muridnya itu datang kesini.
"Lah emangnya kamu kuat jalan? Emang gak sakit lagi gitu kalo jalan kebawah hm." Bukannya menjawab Raffa malah memberi pertanyaan baru kepada Zahra.
"Ku..kuat ko kan tadi kamu juga pelan pelan mainnya terus kamu juga udah olesin salep jadi udah gak terlalu prih." Jawabnya Zahra yang terlihat gugup dan malu sendiri.
Hayo pasti kalian tau dong apa yang mereka lakukan wkwkw. Yaa sejak mengungkapkan perasaannya siang hari tadi mereka berdua pun langsung melakukan kegiatan malperr yang tertunda hingga sore hari.
Kini pukul 18:26 malam dan mereka berdua baru saja selesai membersihkan kekacauan yang mereka buat tadi siang. Zahra dan rafa pun bahkan sudah bersih dan segar setelah membersihkan diri.
"Iya udah paket baju dong, masa mau paket handuk doang mau ketemu mereka." Ucap Raffa sedikit terkekeh.
"Ya udah ambilin Napa bajunya."
"Iya udah bentar." Raffa pun mengambil sesetel pakaian tidur berwarna kuning dengan motif kepala beruang coklat untuk dipakai oleh Zahra. "Mau sekalian dipakein gk kak?." Tanyanya iseng.
"Gak makasih, kamu keluar aja gih kasian mereka takut nunggu." Ucap Zahra sedikit sebal. Raffa pun hanya bisa tersenyum di saat melihat wajah sebal cantik istrinya itu.
"Gpp biar mereka pulang."
"Ihh gak boleh gitu, cepet sana buka kasian mereka tuh, denger tuh fa udah pada ribut mau gitu."
"Biasanya juga mereka langsung masuk ko."
"Masa sih?."
"Serius liat aja nanti, dan dengerin mereka baik baik coba mereka rusuh gitu apa lagi yang surahnya nyaring gitu manggil kakak nya dari tadi." Ucap Raffa diiringi kekehan.
"Lah emang ada temen kamu yang manggil kamu kakak?." Tanya Zahra bingung, setau nya semua temen Raffa memanggilnya Aa atau nama. Raffanya pun langsung menatap istrinya dengan tatapan lekat, ia baru sadar jika teman-temannya tidak ada yang pernah memanggilnya kakak.
"Udah ah sana keluar, aku takut temen temen kamu ngamuk terus datang ke-"
Belumpun melanjutkan ucapannya, tiba tiba saja seseorang berteriak kencang di depan pintu kamar mereka.
"WOY PENGANTEN BARU KELUAR MANEH ADA TAMU NIH, BUKAN NGURUNG MULU!".
Raffa Zahra pun menatap pintu setelah mendengar teriakkan tersebut. Raffa pun langsung terkekeh akan kerusuhan teman temannya itu apa lagi saat mendengarkan teriakan zino disambung dengan suara kesal seseorang yang mengomel kepada zino.
"Aku keluar dulu ya." Pamit Raffa kepada Zahra sembari mengelus rambut panjang yang baru saja ia keringkan itu, Zahra pun hanya mengangguk.
***
Raffa pun keluar dari kamarnya dengan koas putih dan celana kolornya, Bahkan rambutnya pun masih terlihat basah.
Raffa pun menemui teman temannya yang kini tengah ribut diruang keluarga. Namun pandangan Raffa tertuju sosok lelaki yang memiliki wajah tampan dan cantik itu yang kini tengah mengomeli zino dengan semua umpatannya.
"Nata~?" Panggil Raffa diatas anak tangan menatap teman temannya tersebut. Natala yang merasa terpanggil pun menoleh dan sedetik kemudian dirinya terkejut melihat sosok Raffa didepannya.
"Loh bang lu ko ada disini?" Ucapnya natala.
"Harusnya gua yang nanya, lu ko bisa disini. Bukannya lu itu ada di Jawa ya?." Tanyanya balik. Natala pun terkekeh saat mendengar ucapan Raffa.
"Hehehe gua kemarin kesini bang, kakak gua nikah soalnya jadi ya terpaksa gua ke Bandung dulu buat ketemu kakak gua. Eh btw lu ngapain dirumah kakak gua bang?" Jawab natala yang belum menyadari akan hal sesuai yang aneh. Sedangkan keempat temannya hanya bisa dibuat terdiam saat menatap kebodohan natala.
Begitu Raffa, Raffa yang memang memiliki otak encer langsung paham akan situasi ini. Raffa pun sangat terkejut akan fakta yang ia ketahui jika sosok temannya didepannya ini adalah adek iparnya?
***
Maaf kalo jrng up😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bocah Tengil [HYUCKREN°]
Teen Fiction"Bu jangan jutek gitu dong senyum dikit napa, mau gimana pun sekarang saya suami nya ibu" ucap Raffa kepada Zahra, perempuan yang dia nikahin beberapa jam yang lalu. Zahra yang mendengar ucapan raffa pun hanya memutar matanya malas. "Kalo bukan perj...