Esa POV
“Lo tu nggak guna!”, kata teman sekelasku Haikal sambil mendorongku, membuatku terduduk di koridor.
Kami baru saja menyelesaikan ujian. Kebetulan kami duduk bersebelahan tapi aku nggak mau menconteki dia. Meski dia mendorongku, aku nggak melawannya. Mereka berempat menghalangiku.
"Kapan Esa nyontekinnya?!", kata Arnold.
“Itu alasannya. suap aja.", kata Jean.
“Kalau dia nggak mau, kita paksa aja.”, kata Jojo. Aku berpikir untuk bangkit dari duduk.
"Nggak peduli apa yang kalian lakukan, aku ngga akan ngebiarin kalian menyalin jawabanku. Aku bekerja keras untuk itu.”, kataku setelah aku berdiri. Haikal memberi isyarat padaku.
“Kalo lo nggak ngasih kita-kita jawabannya, lo harus ngelawan kita.”, Ancamnya. Dia melepaskanku lalu pergi. Aku ditinggalkan sendirian di lorong.
Aku akan melaporkannya ke Abang. Aku baru kelas dua SMP. Dan inilah kehidupanku di sekolah.
Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke dalam rumah. Aku duduk di sofa di sebelah kursi Bang Sam. Dia memperhatikanku.
“Esa. Kenapa kamu diam aja?" tanyanya padaku.
"Haikal menyakitiku tadi.", Jawabku.
"Hah?! Apa sekarang?"
"Karena aku nggak mau nyontekin dia waktu ujian Matematika."
“Kamu pingin Abang nemuin mereka.”, Katanya.
"Sudahlah. Aku baik-baik aja. Apa yang bisa kulakukan?", tanyaku.
“Jangan ngasih contekan ke mereka.”
“Yah, bagaimana aku bisa….”, ucapanku terpotong karena Bang Sam yang berbicara.
“Lawan mereka. Kamu nggak bisa membiarkan mereka melakukan hal itu begitu saja. Kamu juga akan mendapat masalah.", dia berbicara panjang lebar padaku.
“Aku nggak bisa ngelakuin itu, Bnag.”, kataku.
"Mereka akan semakin berbuat yang lebih parah ke kamu kalo mereka melihatmu lemah.", ucapnya lagi. Bang Sam benar.
Setelah beberapa saat, aku melihat Bunda berjalan menuruni tangga. Setelah dia turun, dia langsung menuju ke tempat kami duduk.
"Samudra. Bunda ingin bicara denganmu.", kata Bunda pada Bang Sam. Abang mengucapkan selamat tinggal padaku dan mengikuti Bunda.
Sam POV
Kami sekarang sedang berbincang di teras rumah kami. Sejujurnya, aku nggak ingin berbicara dengan mereka lagi. Aku dan Bunda selalu bertengkar setiap kali kami ngobrol.
"Samudra, kamu harus mengambil jurusan Administrasi Bisnis di kampusmu.", kata Bunda. Aku kelas 12 sekarang.
“Bun, ini lagi? Berapa kali aku harus bilang kalau aku mau ambil Arsitektur?”, jawabku.
"Bagaimana kamu bisa menangani Aurora Spa kalo bukan itu yang ingin kamu ambil?!"
"Asal tahu aja, Bun. Aku nggak mau ngurus itu. Aku pingin jadi arsitek!", teriakku.
"No! Suka atau tidak, Administrasi Bisnislah yang akan kamu ambil!", mereka sungguh tidak sopan.
"Enggak! Aku punya kebebasan! Aku bisa memutuskan jurusan apa yang akan kuambil!", teriakku. Aku terkejut ketika Bunda tiba-tiba menamparku. Aku menyentuh pipiku.
"Jangan membodohi Mahesa!"
"Apa masalahmu dengan Esa?! Tahukah Bunda kenapa kalian berdua nggak dekat? Karena beginilah caramu menunjukkannya!"
"Yang kami inginkan hanyalah masa depanmu bagus!"
"Masa depan? Bunda pikir masa depan kita akan lebih baik? Masa depan Esa? Enggak! Dia kehilangan haknya. Dia bahkan nggak bisa menceritakan masalahnya di sekolah ke Bunda!", Aku nggak mau mengatakan itu karena aku benar-benar kesal.
“Tidak punya….”, Ucapan Bunda terputus karena aku berbicara.
"Apa?! Bunda nggak peduli!? You're such a useless mother. Yang kamu pikirkan hanya uang.", setelah mengatakan itu aku pun pergi.
Aku melihat Esa di sana. Sial! Mungkin dia mendengar apa yang aku dan Bunda bicarakan. Tiba-tiba aku merasa gugup.
"Esa? Sedang apa kamu di sini?", saat aku menanyakan hal itu, dia berlari ke arahku dan memelukku.
“Thank you, Abang.”, dia berterima kasih. Dia memang mendengar sesuatu. Dia segera melepaskan pelukan itu. Aku duduk sehingga wajah kami sejajar.
"Esa. Dengarkan aku. Aku mencintaimu. Aku Abangmu. Aku melakukan hal yang benar. Jangan bosan menceritakan masalahmu padaku."
“Iya, Bang. Aku beruntung memilikimu.”
"Esa. Aku nggak ingin kamu menyimpan rahasia dariku."
“Iya, Bang.”, Aku berdiri dan mengacak-acak rambutnya. Aku senang karena dia bahagia karena aku Abangnya. I am lucky to have him too.
✨To Be Continue💫
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Abang ✓
FanficMahesa Akihiro Ogawa adalah putra kedua dari pasangan Ogawa. Dia mempunyai banyak masalah di hidupnya termasuk para pengganggu di sekolah dan orang tuanya yang tegas. Untungnya, dia memiliki Abang, Samudra Akihiko Ogawa namanya. Sam selalu berada di...