Assalamualaikum para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung 😘😘
Kalau ada Typo langsung kasih tau ya beb, jangan diem aja lu kek dia yang gak pernah bales perasaan gue, hiks!/plak
Vote dan komentar nya ditunggu loh beb, kalau gak kasih....
Gue santet online lu pade!/plak
So, selamat membaca😘
.....
"Mama..." Lirih seorang gadis menatap senduh seorang wanita paruh baya yang tertidur lemas di atas kasur. Wajah wanita itu terlihat pucat serta sudut bibir yang sedikit robek tersenyum paksa menatap putrinya.
"Mama, hiks..." kini Gadis itu tak bisa menahan air matanya, tidak tega melihat seseorang yang ia sayangi terluka parah karena kekerasan ayahnya.
"Maafkan Mama sayang." wanita itu kini terduduk menyandar menyambut anak gadis kecilnya dengan tatapan sedih.
"Ayo kita pergi dari sini ma," ucap gadis itu mendekati dan menggenggam kedua tangan erat kedua tangan mamanya erat, "Ayo kita kabur dan mulai kehidupan baru lagi, hanya ada kita berdua saj-"
Gelengan kecil dari mamanya membuat Gadis itu kembali menangis, "kenapa Ma, hiks... kenapa Mama nggak mau-"
Gadis itu tidak dapat kembali melanjutkan perkataannya ketika ia merasakan usapan lembut di kepalanya. Wanita itu menatap putrinya sedih, Ia juga ingin pergi jauh dari rumah ini tapi ancaman dari suaminya sekarang, ia Harus berpikir dua kali untuk beranjak pergi dari rumah sialan ini.
"Jika kau berani macam-macam denganku seperti kabur dari sini, maka putrimu lah yang akan ku gunakan untuk menghasilkan uang. Kemanapun kalian pergi aku pasti akan menangkap kalian!"
Masih terngiang-ngiang setiap kata yang pria Brengsek itu Katakan tempo lalu saat rencananya ingin mengeluarkan putrinya dari sini. Wanita itu tak ingin dan tak bisa membayangkan kalau putrinya yang ia jaga ini hancur hanya karena kebodohannya.
Kebohongan nya yang percaya begitu saja dengan pria yang terlihat baik tapi ternyata brengsek sedunia. Hanya putrinya ini yang ia miliki dan biarlah ia menanggung semua beban atas kebodohannya, jangan putrinya.
Wanita itu tidak masalah dengan keadaannya sekarang yang sangat menyedihkan asal Putri yang kini tertidur pulas di sampingnya karena kecapekan menangis Ini baik-baik saja.
"Sayang, bertahanlah sebentar lagi, papamu akan datang menjemputmu dan membawamu pergi dari rumah sialan ini, jadi sayang bersabarlah." wanita itu mengecup lama kening putrinya, menyalurkan rasa sayangnya dan cintanya melalui kecupan hangat.
Didalam hati wanita itu selalu berdoa bahwa apa yang ia ucapkan tadi cepat terjadi, ia tak yakin bisa selalu melindungi putrinya.
_______________
"Mama.." isakan kecil sang gadis yang duduk bersembunyi di balik meja belajarnya, sesaat ia melihat seseorang pria gendut masuk ke dalam kamarnya.
"Kau berbohong! tidak ada Gadis itu di kamarnya!" teriak pria gendut itu dengan tangan kanan memegang HP ke telinganya.
"Bersembunyi? aku sudah mencarinya ke seluruh rumahmu dan tidak ada siapapun! kau mau menipuku, hah!" teriak pria gendut kuat.
Hal itu membuat gadis yang sedari tadi membekap mulutnya tersentak kaget dan berhasil memicu suaranya jatuhan benda di meja belajarnya.
"Ah~ disitu kau rupanya gadis nakal."
Gadis itu semakin ketakutan mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya, seluruh tubuhnya bergemetar hebat dan air matanya tak henti-hentinya mengalir deras.
Dia takut, sangat takut sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa kakinya digenggam erat dan ditarik paksa untuk keluar.
"Aakh! lepaskan aku!" Teriak Gadis itu merasakan kakinya sakit dan perih karena genggaman pria gendut itu erat.
"Kau akan melayaniku gadis cantik, jangan membuat ku menunggu. " pria gendut itu mengangkat tubuh mungil Gadis itu dan melemparnya kasar ke ranjang.
"aku sudah muak dengan ibumu yang sok jual mahal, jadi sekarang kau yang menggantikan ibu mu, gadis manis~~"
"kumohon lepaskan aku..." Gadis itu terus merontak meminta dilepaskan membuat pria gendut itu menggeram marah.
Plak!
Gadis itu terdiam merasakan panas pada pipinya, suara tamparan itu begitu nyaring terdengar terbukti dengan sudut bibir Gadis itu seketika robek cukup parah.
Hal itu membuat Kepalanya pusing seketika dan seluruh badannya terasa remuk di saat pria gendut itu menindihnya.
"Apa kau tahu gadis manis~ aku sudah lama menantikan malam ini terjadi, setiap aku melihat mu, membuat ku terangsang ingin langsung melahap mu." pria gendut itu menjilat bibirnya Seraya mengusap lembut bibir gadis yang sedang menangis tepat dibawahnya.
Tangisan Gadis itu semakin pecah saat memikirkan apa yang akan pria ini lakukan. Ia ingin memberontak tapi tenaganya sudah habis terkuras mengingat sudah lama ia menangis dan ditambah dengan tamparan keras tadi.
"sssttt... jangan menangis sayang, aku akan bermain lembut jika kau menurut padaku~"
Gadis itu menggeleng cepat ketika merasakan tangan pria gendut di atasnya meraba-raba perutnya dan menjalar ke balik punggungnya. Gadis itu memberontak sekuat tenaga membuat pria gendut itu gagal melepas kain bra gadis itu.
Geram dengan kelakuannya, pria gendut itu kembali melayangkan tamparan keras di tempat yang sama lalu meninju perut gadis itu, membuatnya mengerang kesakitan.
"Aargh! "
Gadis itu hampir kehilangan kesadarannya, ia tak bisa melawan lagi saat merasakan pria di atasnya kini mencium lehernya.
Namun saat mata gadis itu ingin tertutup, ia melihat selulit bayangan seseorang yang sedang mengangkat tinggi tongkat kasti miliknya.
"bugh!"
"Mama!" teriak gadis itu dengan sisa kekuatannya mendorong tubuh gendut pria itu lalu melangkah mendekati ibunya.
Wanita yang dipanggil mama itu langsung memeluk putrinya, tangisan putrinya kembali pecah, wanita itu membalas pelukan putihnya erat saat merasakan tubuh rapuh putrinya bergemetar.
Wanita itu menatap tubuh pria itu tajam, amarahnya tak terkendali apalagi melihat putrinya tadi hampir diperkosa, membuatnya gelap mata dan langsung memukul kuat kepala pria gendut tadi dengan tongkat kasti milik putrinya.
Peduli setan ia melihat darah meluncur bebas dari kepala pria yangtak juga bergerak, matipun ia tak peduli lagi.
"Ayo kita pergi dari sini." Persetan ia dengan ancaman suami brengseknya, ia rela menjadi berkerja tempat yang paling menjijikkan baginya hanya ingin putrinya tidak diganggu.
Namun melihat putrinya yang menangis ketakutan, pria brengsek itu tidak dapat dipercayai
"Dasar bajingan!"
Wanita itu membawa putrinya keluar rumah dan berlari sekencang-kencangnya menjauh dari rumah sialan itu. Larinya semakin kencang ketika mendengar suara suaminya meneriaki nama mereka kuat.
"Mama, ayo cepat!" kali ini putrinya yang menarik mamanya cepat, walaupun kepalanya masih terasa pusing serta perut dan bibirnya terasa semakin berdenyut sakit, ia harus cepat kabur dari pria yang kini sedang mengejar mereka.
Mereka berlari sekencangnya secara tak beraturan, debaranjantung mereka berdetak cepat saat menatap ke luar gang kecil yang terlihat ramai.
Namun mereka tak menyadari ada sebuah truk datang mendekati mereka dengan kecepatan cukup kencang.
Tepat disaat mereka keluar dari gang, sebuah truk hendak menyambar tubuh keduanya. Wanita itu dengan segala mendorong kuat tubuh putrinya menjauh dari jalanan.
Bruk!
"Mama!" teriak gadis itu melihat tubuh mamanya tergeletak jauh dengan bersimbah darah.
Sebelum kegelapan menyapa penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Busy Story
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan gadis manis berwajah cuek bernama Evara Thalia Putri. Gadis manis yang memiliki lika-liku kehidupan yang membuatnya hanya bisa menghela nafas lelah. Tentang Evara yang menghadapi kakak perempuannya yang memiliki sifat...