31

1.2K 57 0
                                    

Assalamualaikum wahai para besti ku Ter cantik Ter bohay Ter manis Ter comel Ter aduhai Ter luar biase lah Rajoo!!!

Tolong ya Guys, tolong...

Untuk jangan memplagiat kan cerita karya aku ini, ini adalah cerita pertama ku di wp yang sudah banyak ku buat chapter nya, beda dengan cerita ku yang lain pada tenggelam gak nongol2 lagi dalam otakku...

Jadi guys!

Tolong vote dan komentar nya ya besti ku yang cantik dan plus itu Typo tolong dikasih tau, gue tuh manusia biasa yang kagak sempurna, jadi ya banyak salahnye...

Nah jadi pada lu orang, ya kudu kasih tau!

Jangan kek lamaran kerja gua yang sudah dimodali malah gak balik, alias kagak dipanggil-panggil!

Hiks...

Yaudah deh, selamat membaca!

....

Evara masih merengut kesal dengan tatapan tajam ia arahkan pada pria di hadapannya. Ia bergumam kesal dengan tangan asik memeluk kepala Nole di pangkuannya. Evara marah, mengingat mukanya sehabis ileran bangun tidur saat ia mencuci muka tadi, membuatnya kembali mengerutu kesal. Pakek nih mulut bauk lagi trus taik mata nya besar. Tapi dengan santainya abangnya satu ini membawanya ke dapur, dimana semua orang lagi berkumpul. Evara berdecih, tak melepaskan tatapan marahnya pada David.

David yang ditatap, membuatnya hanya cengingisan. Tak tau bahwa adiknya bakal marah besar padanya.

David terkekeh, "Ya maaf kali ra, "

"Gak lucu sumpah bang, aku gak suka."

"Ya habis kamunya gak mau bangun, orang pada nungguin kamu."

"Oh, jadi salah aku kalau semuanya gak sarapan, gitu!

"Ya gak gitu juga maksud abang, abang kan cuman mikir sayang gitu kamu gak ikutan sarapan bare-"

"Tapi gak gitu juga caranya bangunin aku nya. "

"Ya habis gimana? Kamu abang ancem nama Naya aja gak mau, di bilangin telat kampus juga masih hmm... Mmmm... Aja."

"Ya siram air kek, buat aku berdiri kek, atau gimana kek, " ucap kesal Evara lalu mengangkat Noel, "Noel aja tau gimana cara bangunin aku, masak ayahnya sendiri gak tau!"

"Ya ok fine, sorry, abang salah... Besok-besok abang suruh Noel aja bangunin kamunya." David mengangkat tanganya tanda menyerah, dirinya lupa kalau adiknya ini pasti tak mau mengalah alias kepala batu.

Evara masih ingin mengomel kesal, namun tatapan tajamnya seketika terganti dengan matanya melotot saat mendengar ucapan David selanjutnya.

"Tapi ya ra... Walaupun muka habis ileran, kamu tetap cantik kok dihati abang!" ucapnya menggoda, sambil menaik turunkan alisnya jail.

Seketika dahi Evara berkerut jijik melihat tampang abangnya, sejenak mata tajamnya tertuju pada David sebelum senyuman smirk nya muncul. Membuat David memicingkan matanya curiga, Jangan-jangan...

"Kak Naya liat tuh, bang David bilang muka aku jelek, muka aku jelek banget ya kak?" ujar Evara dengan nada sedih.

David seketika melotot, bahkan sampai kehilangan kata-kata nya mendengar kelakuan adiknya.

Sedang kan Naya hanya menghela nafas lelah, sejenak dia menatap David tajam sebelum kembali menatap piring ditangannya.

"Udah tuh, nasi gorengnya ntar dingin, makan dulu, nanti lanjutkan acara ngambeknya." ucap Naya memberikan sepiring nasi goreng lengkap lalu segelas susu pada adiknya.

My Busy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang