Assalamualaikum para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung 😘😘
Kalau ada Typo langsung kasih tau ya beb, jangan diem aja lu kek dia yang gak pernah bales perasaan gue, hiks!/plak
Vote dan komentar nya ditunggu loh beb, kalau gak kasih....
Gue santet online lu pade!/plak
So, selamat membaca😘
.....
Pagi yang cerah, burung-burung saling menyapa dengan kicauan yang terdengar merdu, matahari bersinar indah dan harum tanah subur sehabis hujan menyeruk masuk ke dalam indra penciuman seorang gadis yang sedang menatap malas pada kaca rias di depannya.
Walaupun hari ini begitu cerah dan damai di luar sana, gadis di dalam kamar apartemen kakaknya yang kini sedang bersenang-senang di Paris itu berbanding terbalik moodnya saat ini.
Apalagi ketika dia menatap wajahnya yang terlihat seperti hantu di pagi hari, membuat moodnya semakin merosot jatuh.
Kantung mata tebal dan hitam seperti arang serta matanya yang sedikit memerah, rambut sebahunya yang terlihat, ah! susah untuk ia gambarkan sangking berantakan, sepertinya rambut singa lebih rapi daripada rambutnya sekarang, dan yang lebih parah dari semua penampakan di hadapannya ini, ialah jerawat besar tumbuh tak diundang tepat di pipi kanannya.
Evara mendesah, Ia paling benci dengan makhluk satu ini, sangat-sangat benci!
Evara memang tidaklah seorang gadis yang mementingkan kecantikan wajahnya bahkan terkesan bodoh amat tentang make up, terbukti dengan dirinya yang hanya menganggap angin lalu saat melihat di Mall ada diskon besar-besaran produk make up.
Intinya Evara bukan cewek yang ribet soal penampilan, tapi ia selalu mementingkan kerapian dan kebersihan. Makanya ia sangat benci dengan jerawat sialan ini.
Wajahnya terkesan jorok ketika makhluk satu ini muncul dan itu membuatnya geram.
Grrraaa!
Ingin sekali Evara mencabut benjolan kecil itu, tapi bukannya jerawat ini menghilang malah semakin menghitam.
Haa...
Tenang, ia harus tenang, sebentar lagi Pak Anton bakal datang menjemputnya pergi ke kampus dan Evara juga tak ingin menghancurkan paginya, ya walaupun moodnya sudah hancur saat ia kembali mengalami insomnia.
Evara lantas beranjak pergi ke kamar mandi, setidaknya dengan berendam bisa membuatnya lebih tenang apalagi berendam dengan air hangat beraromakan lembut vanilla.
Selesai dengan urusannya, Gadis itu pun beranjak pergi keluar apartemen kakaknya, mengejar lift dan menyapa hangat beberapa orang yang lewat.
"Pagi pak, agak kelamaan ya nunggunya? " Tanya Evara saat ia sudah duduk manis di samping pria paruh baya yang selama 3 hari lalu dan seterusnya bertugas mengantar jemputnya, baik di kampus maupun di cafe.
Padahal Evara suka menaiki Bus yang selama ini menjadi alat transportasinya, tapi mau gak mau Evara harus mematuhi persyaratan Naya kalau nggak mau pergi bersamanya.
Memikirkan itu, ia jadi penasaran bagaimana kabar kedua pasangan yang sedang asyik merayakan hari universary hubungan mereka sekaligus ulang tahun Naya.
"Pagi juga Eva, gak kok, bapak juga baru siap ngopi di depan." jawab Pak Anton.
Pak anton mulai melajukan mobilnya keluar dari halaman, Evara terkekeh lalu mulai mengobrol santai dengan Pak Anton.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Busy Story
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan gadis manis berwajah cuek bernama Evara Thalia Putri. Gadis manis yang memiliki lika-liku kehidupan yang membuatnya hanya bisa menghela nafas lelah. Tentang Evara yang menghadapi kakak perempuannya yang memiliki sifat...