7

2.1K 105 1
                                    

Assalamualaikum para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung 😘😘

Kalau ada Typo langsung kasih tau ya beb, jangan diem aja lu kek dia yang gak pernah bales perasaan gue, hiks!/plak

Vote dan komentar nya ditunggu loh beb, kalau gak kasih....

Gue santet online lu pade!/plak

So, selamat membaca😘

.....

Ethan Terus menghajar brutal ketiga preman itu, sedangkan Nathan langsung memeriksa keadaan gadis yang tak sadarkan diri.

Ethan sangat marah saat ini ketika ia melihat gadis ini hampir saja dilecehkan, dengan perasaan marahnya yang mendominasi pikirannya, Ia tak segan-segan menghajar habis sampai pingsan ketiga preman itu walau preman itu sudah memohon berhenti berkali kali.

"Kita harus bawa dia ke rumah sakit atau ke rumah?" ucap Nathan menghentikan aksi brutal kembarannya.

"Ke rumah dan suruh yang lain nyusul." desis Ethan dingin tanpa menoleh, ia masih merasa kesel dengan para bajingan ini.

Nathan mengangguk dan langsung membopong gadis itu ke arah mobil yang saudara kembarnya ini bawa, lalu memerintahkan Bodyguard untuk membawa motornya pulang.

Nathan masuk ke kursi penumpang dan Ethan langsung mengendarai cepat, berusaha fokus pada jalanan. Ethan menoleh sekilas melihat gadis dalam pangkuan adiknya itu, mengingat sepertinya mengenal wajah manis gadis ini-walaupun ada beberapa luka goresan di kening dan di pipi-tetapi wajahnya tetap terlihat manis.

"Nat, lo merasa familiar nggak dengan wajah gadis ini?" tanya Ethan tiba-tiba yang masih fokus mengendarai, sesekali melihat lewat kaca spion depan.

Nathan yang sedang berusaha menghentikan darah di lengan gadis ini terhenti lalu menatap fokus ke wajah pucat gadis di pangkuannya Intens.

"Araxi."

"Ya! Gue juga merasa kalau gadis ini sama dengan wanita yang lo tantang di klub tiga pekan yang lalu, tapi apa itu benar?" tanya jawab Ethan ragu.

Nathan mengangkat bahunya tak tahu dan masih fokus menatap wajah gadis itu membuat Ethan mengumpat kecil karena merasa terabaikan.

"Dia sangat mirip dengan mama." lirih Nathan sendu, ia tidak merasa bosan melihat wajah manis gadis ini lama seperti wajah mamanya yang tak pernah ia merasa bosan untuk dilihat lama.

Jika benar bahwa gadis ini adalah Hostess bernama Araxi, kenapa dirinya tidak merasa curiga melihat wajahnya yang mirip dengan mamanya.

Mendengar nada sendu adiknya itu membuat Ethan terdiam. kembarannya ini tipe orang yang tegas dan pendiam, berbeda dengan dirinya yang pembawaannya ramah dan kekanak-kanakan, jika sekali adiknya ini sedih maka itu ada adalah hal yang tidak bisa dipendamnya sendiri dan itu pasti sesuatu yang berat ia alami.

"Apa benar dia adik kita?" sambung Nathan.

"Kita nggak tahu dan semoga penjelasan Mama nanti tidak berdampak buruk untuk keluarga kita." jawab Ethan serius.

Nathan mengganggu kecil, selalu positif thinking dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Masih segar di ingatannya dulu bahwa keluarga yang ia sayangi ini hampir hancur karena adanya orang baru di dalam keluarganya.

Dan Nathan tak mau hal itu terjadi kembali.

Nathan terus menatap wajah terpejam Evara sampai ia tidak menyadari mobil yang ia tumpangi sudah terhenti di depan rumah besarnya.

My Busy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang