13

2.1K 94 0
                                    

Assalamualaikum para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung 😘😘

Kalau ada Typo langsung kasih tau ya beb, jangan diem aja lu kek dia yang gak pernah bales perasaan gue, hiks!/plak

Vote dan komentar nya ditunggu loh beb, kalau gak kasih....

Gue santet online lu pade!/plak

So, selamat membaca😘

....

"Makanannya siap!" teriak Nina heboh, meletakkan secambung piring besar nasi goreng, lengkap dengan lalapannya seperti potongan timun dan tomat, serta telur mata sapi setengah matang kesukaan Evara.

Evara dan Anton yang duduk di meja bar yang berhadapan dengan dapur, menyambutnya dengan senang. Bersiap ingin berperang menghabiskan secambung piring besar berisi nasi goreng hangat.

"Terima kasih Bik, aku kangen sama masakan Bibi..." ujar Evara Tulus.

Nina tersenyum bangga sambil menggaruk hidungnya malu, selama menjadi pembantu di rumah Zayan, sudah lama dirinya tak merasakan kebahagiaan saat menyajikan makanan seperti saat ini. Ini semua berkat gadis manis yang masih asik fokus makan makanannya dengan lahap.

Semenjak Zayan dan David mulai sibuk dengan pekerjaannya, jarang sekali mereka sarapan pagi di rumah. David yang fokus kuliah agar cepat lulus serta menjaga cafe nya, Zayan yang sibuk bekerja sebagai dokter, kedua orang tua mereka yang jarang ke sini karena mereka tinggal di luar kota.

Nina menjadi kesepian di rumah besar ini sendirian, semua anak Nina berada di luar kota sedang menempuh pendidikan perkuliahan, sedangkan suaminya sudah lama meninggal.

Hanya Anton yang selalu menemaninya makan, kadang menemaninya berbicara, namun Anton tidak seperti dirinya yang menginap di rumah Zayan, Anton harus pulang ke rumahnya karena istrinya yang sedang hamil besar.

Semenjak David memperkenalkan calon istrinya-Naya-serta adiknya-Evara-, Nina mendapatkan teman baru di rumah setiap kedua gadis itu singgah.

Terutama Evara yang selalu diculik Zayan pulang. Pembawaannya yang jujur namun terkesan cuek membuat Nina langsung jatuh cinta pada gadis berwajah manis ini.

"Bibi nggak makan?" tanya Evara menyadarkan.

Nina menggeleng, "Buat kalian aja, terutama untuk kamu Eva! Biar cepet sembuh luka kamu ituh." omel Nina sedikit marah.

Saat Zayan kemarin malam datang bersama Evara, Nina hampir saja pingsan saat itu melihat kondisi gadis ini. Malam itu, Nina terus mengomel Evara saat tau kenapa gadis ini babak belur. Tak menyangka bahwa Evara bisa begitu ceroboh.

Kecelakaan saat mengantarkan makanan.

Anton mengangguk setuju, "Betul tuh, non Eva sekarang kurusan, Pak Anton jadi takut atuh kalau ada angin kencang, non Evara entar ikut kebawa angin."

Evara merengut marah, "Pak Anton bercandanya nggak lucu, hmm!" ujarnya merajuk.

Anton dan Nina tertawa gemas, menatap lucu wajah manis gadis ini yang dibuat-buat merajuk. Evara ikut tersenyum, ia sudah lama tidak mengunjungi Nina dan Anton, ia jadi kangen dengan kedua orang ini.

"Eh, eh... ini ada apaan, kok nggak ngajak-ngajak?" Zayan datang dengan handuk menggantung di kepalanya, lengkap dengan kemeja kerjanya.

Nina yang melihat Zayan datang langsung bersiap membuatkan kopi serta beberapa roti lapis coklat, sarapan yang selalu Zayan makan sebelum kerja.

My Busy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang