Angan-anganku hanya sebuah angin yang berlalu. Tidak akan bisa terwujudkan. Takdirku membawa diri ini ke dalam jurang yang begitu dalam hingga aku tak bisa keluar dari sini. - Kayla Lexa Viviana.
Hidup seperti jungkat-jungkit. Tidak akan ada orang yang selalu di atas. Maka kuatkan diri kalian untuk menahan beban hidup ini. Author
~Happy Reading~
Bulan yang selalu menerangi kegelapan di seluruh dunia ini. Tidak hanya itu, cahaya yang bisa membuat ketenangan Kayla makin membaik. Sambil menatap bulan serta bintang yang ada Kayla hanya bisa berangan-angan kapan ia bisa bersinar seperti mereka.
Baru saja ketenangan itu datang tiba-tiba saja suara yang sangat menggelegar memanggil namanya.
"Kayla! Dimana kamu?!" teriak Papanya.
Tanpa mengetuk lagi, Yasar -Papa Kayla langsung membuka pintu kamar Kayla secara dibanting. Sontak ekor mata Kayla melihat ke arah papanya.
"Ya Tuhan, apalagi ini?" batin Kayla yang sudah lelah.
Baru saja Kayla berdiri dari kursi belajarnya. Kini Yasar sudah menarik rambut Kayla secara kasar. Lalu membawa Kayla ke ruang kerja miliknya. Kayla bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa kesalahan yang sudah ia perbuat? Perasaan ia dari kemarin diam-diam saja.
Sesampainya di sana, Yasar langsung saja mendorong tubuh Kayla di atas lantai. Sungguh Kayla tidak berbohong jika tarikan yang dilakukan papanya ini sungguh sakit bukan main. Rasanya ia ingin selalu menangis tetapi percuma. Kesedihannya itu tidak akan dianggap oleh papanya.
"Apa lagi sih, Pa? Sumpah aku capek banget hari itu." Terlihat jelas jika Kayla memang sedang lelah dari kantung matanya itu.
Yasar ketawa bengis, "kamu benar-benar ga sadar kesalahan seberapa banyak masalah yang telah kamu perbuat? Atau sekarang pura-pura ga tahu aja?"
"Perasaan aku ga salah apa pun. Bukannya papa ya yang selalu berbuat kesalahan?" tanya Kayla yang sudah muak.
"Saya nyesal punya anak seperti kamu! Kamu jujur saja deh sama saya. Kamu kan yang ambil uang di brankas saya?! Kurang apa yang saya kasih, Hah!" bentak Yasar.
"Tunggu deh, ambil uang papa? Dan sejak kapan papa kasih aku uang?! Aku aja sepersen pun ga pernah pakai uang papa ya." Sebenarnya Kayla diberi uang tapi jika ia berbuat masalah maka papanya akan berhenti memberi uang untuk sementara.
Kayla juga tidak pernah memakai uang itu. Ia selama ini hidup selalu memakai uang hasil endores dari sosial medianya. Kayla memanfaatkan sosmed nya untuk mencari uang. Dan itu cukup untuk dirinya.
"Ga usah pura-pura lupa deh. Kalau memang kamu yang ambil uang saya kan?" Yasar berjalan menuju belakang meja kerjanya untuk mengambil sesuatu.
Kayla benar-benar bingung harus menjawab apa. Sungguh bukan dia yang ambil uang itu. Kondisi seperti ini yang sangat dibenci Kayla dimana ia yang seharusnya tidak bersalah tetapi dituduhnya pasti Kayla. Semua sebab permasalahan itu pasti dari Kayla awalnya. Selalu Kayla.
Kayla pernah menangis sendiri di toilet dan bertanya pada dirinya sendiri. Memang papanya sangat membenci dirinya banget? Tidak adakah rasa kasih sayang itu di diri papanya untuk Kayla? Ia sangat ingin dimanja oleh papanya.
Yasar kembali dengan tangan sudah memegang sebuah tongkat golf. Saat sudah di depan Kayla, Yasar bertanya sekali lagi kepadanya seraya mengetuk-ngetuk tongkat itu pada lantai. Suara yang begitu nyaring dan sangat menyakitkan itu terdengar. Menyakitkan jika itu akan dilakukan pada tubuhnya Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]
Teen FictionKAY Kayla & Kayhan Kayla Lexa Viviana Sosok gadis yang sangat berani, ceroboh, dan suka ceplas-ceplos ini menjadi salah satu primadona di SMA Karya Mandiri. Memiliki wajah yang cantik membuat dirinya ditaksirin banyak laki-laki tetapi dibalik itu...