Bab 1 : Pertama kali

157 37 11
                                    

Gimana kabarnya nih?
Sehat kan, kalau ada yang atit moga cepat cembuh.

Cemungut Qaqa menjalani hari-harinya 😊

~Happy Reading~

Angin malam sungguh membuat siapa pun merasa nyaman. Sama dengan gadis yang sedang berjalan kaki sehabis membeli bahan makanan di mini market bernama alphamart. Dengan tas belanjaan yang ditentengnya seraya bersenandung menikmati angin malam yang sejuk ini.

Sesaat kemudian kenikmatan itu hilang seketika disaat ia melihat ibu-ibu meminta pertolongan.

"Tolong! Tolong!" teriak Ibu itu.

Gadis itu memicitkan matanya untuk melihat apa yang telah terjadi. Di saat itu ia menyalakan ponselnya untuk merekam kejadian tersebut. Lalu ia berlari menuju dimana tempat Ibu-ibu tadi meminta pertolongan dengan meninggalkan tas belanjanya tadi.

Brak!

Gadis itu sempat menendang motor para pencambret dari arah samping. Lantas para pencambret itu terlempar jatuh dari motornya. Dengan ia yang masih memagang ponsel miliknya, ia berpura-pura menelpon seseorang.

"Hallo Pak Polisi, saya mau melapor. Terjadinya pencambretan di jalan merak dua, pelaku menggunakan motor bebek yang buluk banget sama topeng pencambret yang kayak di tipi-tipi Pak," ujar gadis itu.

Kedua pencambret itu lantas tersenyum miring. Gadis itu pikir bisa mengolok-olok mereka yang sudah ahli dalam kriminalitas ini. Tetapi, mereka syok bukan main ketika ada sahutan di sebrang telpon sana.

"Baik terima kasih, kasus Anda akan segera ditindak lanjuti. Dan tim kepolisian akan segera ke lokasi Anda berada sekarang," ujar Polisi.

Gadis itu memasang wajah mengejek ke arah mereka. Dan seketika para pencambret itu langsung menaiki motornya dan gas ngeng pergi dari sana.

"Hahaha, gitu aja takut lo pada. Dasar pencambret kampret, gue sumpahi masuk penjara lo berdua!" tawa gadis itu pecah saat melihat para pencambret itu terbirit-birit ketakutan.

Gadis itu menghampiri Ibu-ibu tadi dan membantu membereskan dagangan Ibu itu. Ibu itu langsung memeluk si gadis.

"Terima kasih banyak, Nak," ujar Ibu itu masih dalam pelukan.

Gadis itu hanya bisa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Sama-sama Ibu, semoga kedepannya lebih hati-hati lagi ya."

Ibu itu melepaskan pelukan mereka seraya memegang wajah gadis itu. Sosok gadis itu menatap mata Sang Ibu dengan amat dalam.

"Kangen Mama, bahagia terus ya Ma di sana," batinnya.

Tanpa diizinkan air matanya lolos jatuh membasahi pipinya. Ibu itu pun kaget karena gadis yang sudah menyelamati nya itu menangis.

"Eh, kok nangis, Nak?"

Secepat mungkin ia menghapus air matanya, lalu tersenyum.

"Gapapa, Bu. Lagi kangen sama Mama aja," balasnya.

"Oalah, pasti Mama mu bangga punya anak kayak kamu. Sudah cantik, berani lagi," ucap Ibu itu seraya mengelus pipi gadis yang ada di depanya.

Ia pun tersenyum malu dibilang seperti itu. "Ah, Ibu bisa aja," ujarnya.

"Benaran, anak Ibu pasti suka nih kalau sudah lihat senyuman kamu ini."

"Kenalin dong anak Ibu sama Kay," canda gadis itu.

Mereka pun saling tertawa.

"Oh iya, untuk yang kamu telpon polisi tadi gimana ya?"

"Yang telpon polisi tadi Ibu tenang aja, Kay cuman bercanda tadi. Itu sebenarnya rekaman suara Pamannya Kay, buat jaga-jaga kalau ada yang mau jahatin Kay aja. Dan lagian pencambret itu perlu dikasih pelajaran, jadi Kay udah kasih rekaman video pas Ibu dicambret tadi ke Paman Kay buat ditindak lanjuti," jelasnya.

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang