Bab 22 : Hampa

34 10 4
                                    

"Hampa terasa hidupku tanpa dirimu."

~Happy Reading~

Hilangnya Kayla sungguh berdampak sekali dengan perubahan Kayhan. Kayhan yang sekarang tampak sekali berbeda saat bersama Kayla. Kayhan kini sudah merubah cara pengucapan nya biasanya yang selalu lembut kini menjadi dingin. Yang biasanya memakai aku kamu kini menjadi lo gue. Setiap Kayhan ngomong dengan temannya pasti mengeluarkan nada judesnya.

Kayhan juga tidak tahu kenapa bisa berubah seperti itu. Hilangnya Kayla seperti membawa Kayhan yang lembut juga hilang. Sampai-sampai Risa, ibunya Kayhan menatap heran ke arah Kayhan yang selalu diam ini.

"Kayhan, udah jangan seperti ini terus dong, Nak. Ibu yakin Kayla baik-baik saja kok. Kalau kamu seperti ini terus pasti Kayla marah lihat kamu yang berantakan kayak gini." Nasihat Risa yang menghampiri Kayhan.

Kayhan yang masih setia tidur di atas kasurnya dengan posisi badan tengkurap lalu berbalik untuk menatap sang Ibu.

"Kay ga tenang bu kalau belum lihat secara langsung keadaan Kayla. Kay juga tahu betapa sulitnya Kayla menghadapi traumanya sendirian. Di saat Kayla bersama Kayhan malah Kayhan yang ga becus jagain Kayla. Apalagi yang bawak pergi Kayla itu orang yang buat Kayla memiliki trauma itu. Apa bisa Kayhan tenang begitu saja?"

Risa sebenarnya juga kasihan akan kehidupan Kayla. Tetapi, juga perih melihat anak semata wayang nya seperti sekarang ini. Lalu Risa mengelus kepala anaknya dan Kayhan hanya bisa memejamkan mata seraya menikmati setiap sentuhan itu.

"Kamu juga ga boleh nyalahin diri kamu sendiri, Kayhan. Ingat kita masih punya Tuhan. Percayakan semua ini kepada-Nya. Tugas kamu sekarang adalah raih cita-cita kamu sesuai janji kamu sama Kayla. Ingat kan waktu Kayla main ke sini kamu janji apa sama Kayla?"

Kayhan mengangguk kepalanya dua kali. Ia sangat jika janji itu. Janji menjadi orang yang sukses untuk hidup bersama dengan Kayla.

"Nah, kalau gitu mending kamu siap-siap. Liat tiga puluh menit lagi kamu ada kuliah kan? Masa ibu yang ingat sama jadwal kampus kamu sih?"

Kayhan menatap jam dinding kamar nya. Dan benar 30 menit lagi ia ada kelas. Bukannya bergerak ke kamar mandi eh Kayhan masih setia baring di atas kasurnya.

"Apa aku izin aja ya, Bu? Mau coba cari Kayla lagi."

"Ya udah tapi ini terakhir kali kamu izin kuliah ya. Ibu ga mau uang tabungan untuk kuliah kamu ke buang sia-sia Kayhan. Kamu boleh cari Kayla tapi di waktu kosong, lagian kan kamu juga udah berhenti kerja di caffe kan?"

"Iya ibu, ini terakhir kalinya Kayhan izin kampus. Besok-besok ga lagi."

Risa menepuk-nepuk bahu Kayhan. "Ibu berdoa semoga Kayla cepat ditemukan atau ga ada petunjuk deh."

"Aamiin."

...

Hari sudah semakin sore dan perlahan akan menjadi gelap. Kayhan sudah berkunjung ke semua tempat yang pernah mereka kunjungi bersama. Kalau seperti ini terus ia bisa-bisa frustasi dan gila akan kehilangan Kayla.

Kayhan sudah putus asa untuk mencari keberadaan Kayla saat ini. Jika bisa dibilang si penculik ini benar-benar sangat handal sekali. Sedikit jejak pun Kayhan tidak bisa menemui Kayla dimana. Hingga kepolisian pun tidak bisa menemukan keberadaan Kayla. Walaupun mereka sudah mengunjungi bandara, terminal, tol dan pelabuhan tetap saja tidak ada menemukan mobil yang dilihat Kayhan.

"Argh...Kayla kamu dimana!" teriak Kayhan di bukit yang pernah mereka kunjungi.

"Aku rindu kamu, Kayla. Kembali sayang... Aku ga bisa tenang kalau kamu ga di sisi aku," lirih Kayhan seraya menatap langit yang mulai menggelap.

Raihan melihat kondisi sahabatnya ini begitu memprihatinkan. Kayhan mencari Kayla bersama Raihan. Awalnya Zeta ingin ikut tetapi ia ada praktek kuliah yang tidak bisa ditinggalkan. Zeta juga merasa kehilangan banget atas hilangnya Kayla.

Ia merasa tidak adanya Kayla sekarang hidupnya merasa hampa. Tidak ada lagi yang mengoceh kepadanya, tidak ada lagi yang suka adu bacot dan tidak ada lagi yang jahil. Sungguh Zeta merasa sakit melihat kehidupan Kayla. Ia sudah tahu semua atas yang menimpa Kayla dan itu ia ketahui dari mamanya sendiri.

Ada rasa sesak saat sahabatnya merahasiakan semuanya pada dirinya. Tetapi, jika Zeta menjadi Kayla pasti ia juga akan melakukan hal yang sama dengan alasan takut merepotkan dan tidak ingin menyebar aib sendiri. Maka dari itu, ia berusaha untuk tidak marah kepada Kayla.

Kembali lagi dengan Kayhan yang sudah tampak kesal. Ia kesal kenapa si pelaku itu bisa dengan bebasnya membawa Kayla. Kayhan juga yakin jika pelaku itu membawa Kayla ke tempat yang sangat sulit ditemukan.

Raihan menghampiri Kayhan lalu menyenggol lengan Kayhan.

"Han, mending lo istirahat. Lihat tuh makin hari lo makin ga karuan bentuknya. Kayla kalau lihat lo kayak gini pasti marah dan ngomel-ngomel," ujarnya dengan arah mata mengikuti Kayhan yaitu langit.

Kayhan menghela nafas kasar. "Huft, sebenarnya gue juga mau istirahat tapi tiba-tiba aja otak ini selalu kepikiran. Mimpi gue waktu itu seperti gambaran kondisi Kayla. Gue melihat nya pun sakit dengan kondisi dia sekarang," sahut Kayhan.

"Iya itu kan cuman mimpi Kayhan. Bisa aja melesetkan. Dan lagian belum tentu itu kenyataan 'kan?"

"Tapi di satu sisi gue juga yakin kalau itu benae-benar Kayla. Suara yang memanggil gue, meminta pertolongan dan kesakitan dia. Semuanya itu kayak nyata Raihan. Gue ga tahu harus bagaimana? Cari dia kemana lagi? Si br*ngs*k itu benar-benar ngilangi jejak banget."

Jika mengingat pria yang menculik Kayla sekarang membuat Kayhan emosi
dengan ia mengepalkan tangannya dan dengan tatapan yang begitu mematikan.

Saat Kayhan berusaha melupakan si pria itu tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Kayhan melihat notifikasi tersebut. Baru saja ia ingin meredakan emosinya eh kini malah kemarahan yang muncul di diri Kayhan setelah membaca notifikasi itu.

+62 8439XXXX

LIAT APA YANG TELAH SAYA LAKUKAN?

TERNYATA DIA BEGITU MANIS TERNYATA.

[Video]

Kayhan pun mengklik video yang dikirim kan oleh pria yang menculil Kayla ini.

Selama Kayhan menonton video itu, Kayhan tidak henti-hentinya melontarkan umpatan untuk pria ini. Kemarahan Kayhan benar-benar dipancing oleh orang itu.

"Anj*ng! b*ngs*t! Nih orang. Berani-berani nyentuh punya punya gue! Argh, baj*ng*n gue bakal cari lo, b*ngs*t!"

Kayhan langsung menghubungi temannya untuk melacak nomor itu berada dimana. Di video itu Kayhan menyaksikan jika Kayla dicium secara kasar dan bruntal. Terlihat sekali jika Kayla di dalam video itu memberi penolakan dengan menggerakkan kepalanya ke sana kemari. Tetapi itu diabaikan begitu saja oleh lelaki itu.

Rahang Kayhan sudah mengeras dan pesan pesan suara pun masuk dari nomor itu.

"Kayhan Dirgantara. Saya yakin kamu syok melihat video tadi. Itu baru peringatan dari saya untuk kamu. Kalau Kayla ini adalah milik saya. Ga ada satu orang pun yang bisa mengampil dari saya. Huh, Saya akan melakukan apa saja jika kamu berani-beraninya mendekati gadis saya. Cuman mau bilang tunggu saja video selanjutnya. Ternyata Kayla begitu manis dan 'enak' ya ternyata, haha." Itu adalah pesan suara dari Andrian untuk Kayhan.

Kesabaran Kayhan sudah habis. Ia menggenggam erat ponselnya sebagai bentuk pelampiasan amarahnya. Tidak lama kemudian temannya menghubungi jika ia sudah menemukan letak lokasi pemilik nomor itu.

"Kayla, aku akan menjemput kamu. Tunggu aku Kayla," batin Kayhan.

TBC

Jangan lupa di follow dan vote nya ⭐️

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang