Chapter 23 : Tak sadar

17 7 0
                                    

Saat Ireen menghampiri mereka, ia pun lalu menyentuh pundak  Jo. Jo yang tiba-tiba terkejut karena seseorang memegang pundaknya pun langsung berbalik. Dan alangkah terkejutnya lagi karena orang itu tidak lain adalah Ireen, namun dengan penampilannya yang benar-benar berubah.

"Hai Jo👋🏻☺," sapa Ireen.

"Lho, Ren, kamu apa kabar?" sapa Jo kembali.

"Wahh, kamu benar-benar berubah ya," ucapnya tak menyangka.

"☺Kabarku baik aja kok Jo. Aku baru liat kamu, kamu nya datang juga ya ke sini.
🤔Emhh ya, bagaimana menurut mu? Aku mengikuti semua saran mu loh😋," jawab Ireen sambil berbisik pada Jo.

"Hahhaha, kamu terlihat menawan, Ren.
Jadi bagaimana? Apa Arsya sudah menerimamu?"

"Emhh ... oh ya Jo, boleh aku bicara sama Wulan?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Jo.

"Baiklah, tentu saja," jawabnya dengan ragu sebelum berlalu menemui teman-teman Wulan.

"Terima kasih☺," ucap Ireen sambil duduk di kursi Jo.

Jo pun meninggalkan Ireen bersama dengan Wulan.

"Hai ... emhh, aku harus memanggil mu apa? Orang yang sudah mencampuri kehidupan rumah tangga ku?" tanya Ireen dengan tenang.

"Jangan memancing keributan disini," jawab Wulan dengan tenang sembari memperhatikan Jo.

"🤨Siapa yang memancing keributan? Aku kan cuman nanya, aku harus memanggil mu apa? Apa aku harus memanggil mu, pelakor?☺"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"🤨Siapa yang memancing keributan? Aku kan cuman nanya, aku harus memanggil mu apa? Apa aku harus memanggil mu, pelakor?☺"

"Bukankah kamu yang sudah merebut Arsya dariku? Pergilah, aku tak mau merusak hari bahagiaku," ucap Wulan letih.

"Hari bahagia? Apa kamu bahagia dengan pernikahan sandiwara mu? Aku sangat yakin, orang seperti mu tak akan melepaskan Arsya begitu saja."

Wulan yang mendengar perkataan Ireen pun berakhir menatapnya dengan sinis.

"Apa yang lo tau soal hubungan kami?😏
Mending lo diam aja daripada mencampuri urusan orang lain."

"👐🏻Ahh ya baiklah, aku nyerah.
Tapi aku mau ngasih tau sesuatu sama kamu," ucap Ireen sambil mendekati Wulan.

"Aku menang dalam permainan ini☺," sambungnya dengan bangga dan membuat Wulan bingung.

"Hahh? Apa yang...."

"Seperti yang ku katakan sebelumnya. Aku akan membuat Arsya luluh, dan membuatnya pergi meninggalkan mu. Sekarang, karena aku menang, berarti kamu tau kan artinya apa?☺"

Wulan yang mendengar perkataan Ireen barusan tanpa sadar menitikkan air mata.

"Ck ck ck, kenapa nangis? Kamu udah kalah. Jadi, pergilah dari hidup Arsya!!" sentak Ireen namun pelan.

Ireen pun berlalu kembali pada Arsya dengan Wulan yang masih memperhatikannya. Ireen sengaja membuat Wulan memperhatikan dirinya hingga ia mulai menggoda Arsya.

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang