Chapter 1 : Awal yang bahagia

35 7 0
                                    

Di sebuah Universitas, pagi itu semua mahasiswa/i tengah mempersiapkan persiapan untuk kelulusan mereka minggu depan. Di samping itu, ada Ireen dan juga Jo. Setelah selesai menyiapkan kesemuanya, Ireen dan Jo pergi ke taman kampus dan bahkan mereka juga mengambil beberapa foto.

Ireen dan Jo telah sepakat, setelah lulus, mereka akan menikah. Dari jauh-jauh hari, mereka berdua sudah menyiapkan persiapan pernikahan.

Di sisi lain, ada Arsya dan juga Wulan. Mereka yang telah lulus beberapa tahun yang lalu pun juga akan segera menikah. Hubungan mereka masih berjalan sekitar 4 tahun. Mereka juga sama-sama bekerja di perkantoran dan menjalani bisnis keluarga.

Hingga pada suatu hari, Arsya membawa Wulan ke rumah untuk mengenalkannya pada kedua orang tuanya. Orang tua Arsya yang melihat penampilan Wulan tidak terlalu tertarik dengannya, terlebih lagi sang mama. Lalu mama Arsya banyak menanyakan detail keluarga Wulan. Dan Wulan menjawab sesuai dengan kenyataan. Dan di situ juga, sang mama tak merestui hubungan pernikahan itu dan akan mencarikan seseorang untuk putra semata wayangnya.

Di karenakan, orang tua Arsya tak mau mempunyai menantu yang bermartabat tinggi juga, sama seperti mereka. Mereka takut jika pilihan putra mereka akan mengambil alih perusahaan keluarga Andra.
Setelahnya, sang mama dan juga papa Arsya pun berlalu meninggalkan keduanya.

Setelah mengetahui hal itu, Wulan mencoba mencari jalan keluarnya dengan mengajak Arsya ke rumahnya dan mengenalkannya pada kedua orang tuanya. Namun, setelah orang tua Wulan mengetahui hal itu, bukannya di restui, justru mereka juga menolak pernikahan itu. Karena, keluarga Wulan sendiri tak kalah jauh dari keluarga Asrya. Mereka takut jika harta mereka jatuh ke tangan Arsya, sang pengusaha yang pintar.

Merasa di tolak mentah-mentah oleh orang tua mereka, Arsya dan Wulan berencana akan nikah diam-diam. Tapi sayangnya kedua orang tua mereka mengetahuinya dan akan mengambil aset-aset mereka jika mereka benar-benar akan menikah. Hal itu membuat keduanya kecewa dan membatalkan pernikahan.

"Aakkhh, bagaimana ini? Kenapa orang tua kita sangat menakutkan hal seperti itu terjadi?" tanya Arsya mengeluh.

"Huhh, entahlah, aku juga tak mengerti😓," jawab Wulan sedih.

"😒Entah gadis seperti apa yang mama ku akan pilihkan!" kesalnya.

"Sudahlah, tenangkan dirimu dulu, Sya," ucap Wulan pun mengusap lengan Arsya.

"Jangan kebawa emosi, okay?"

"Bagaimana aku tak emosi, aku tak mau menikah dengan gadis lain, selain dirimu," jawab Arsya dengan nada tinggi.

"Arsya~" panggil Wulan dengan lembut sembari menangkup wajahnya.

"Tenangkan dirimu, berpikirlah dengan kepala dingin. Kita akan pikirkan cara lain☺️."

"Hmm baiklah," jawab Arsya sembari menggenggam tangan Wulan.

"Ya sudah, sekarang sebaiknya kita beristirahat. Besok kita harus kembali bekerja. Kamu juga ada meeting di siang hari kan?"

"Hm ya, itu benar," jawabnya seraya berjalan ke kasur.

"Selamat malam, Sya," ucap Wulan sembari menyelimuti dirinya dan juga Arsya.

"Emh, malam juga Lan," sahut Arysa yang kemudian memeluk Wulan.

Tak berapa lama Wulan pun tertidur dalam pelukan Arsya.

Sepekan pun berlalu, kini tiba saat kelulusan bagi Ireen dan juga Jo. Mereka akhirnya selesai juga menyelesaikan pendidikan mereka. Setelah acara kelulusan, Jo mengajak Ireen ke taman untuk memberinya kejutan.

"Ireen~" panggil Jo sembari mendekati Ireen.

"Ya Jo? Ada apa?"

"Apa kamu punya rencana nanti sore?"

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang