Chapter 5 : Kehidupan baru

16 7 0
                                    

Hari-hari pun berlalu. Beberapa minggu setelah pertunangan, akhirnya acara pernikahan pun berlangsung. Kali ini, pernikahan itu di adakan di hari yang sama namun berbeda tempat.

Acara pernikahan di gelar dengan sangat meriah. Banyak tamu undangan dari kalangan pejabat. Mereka memberi selamat atas pernikahan yang terselenggara.

#POV IREEN & ARSYA

Di atas pelaminan, keduanya tengah berfoto bersama keluarga dan juga berfoto berdua. Arsya nampak tersenyum bahagia yang padahal saat ini dia ingin segera mengakhiri acara tersebut.

Setelah acara selesai pada sore harinya, orang tua Arsya pun menyuruh Arsya untuk segera membawa Ireen ke rumah mereka. Arsya dengan terpaksa pun menuruti apa kemauan orang tuanya.

#POV JO & WULAN

Pesta pernikahan mereka dilangsungkan dengan tema outdoor. Banyak teman-teman juga kolega dari keluarga Yue yang datang, adapun dari kalangan pejabat juga para pengusaha lainnya.
Wulan seperti biasa bersikap ramah dengan semua tamu undangan. Sesekali ia pun akan bersikap romantis dengan Jo. Melihat hal tersebut, kedua pihak keluarga merasa senang karena mereka bisa hidup dengan akur.

Namun berbeda dengan apa yang orang-orang pikirkan, Wulan sedang memaksa Jo untuk bersikap romantis dengannya sejak awal.
Wulan hanya ingin kedua orang tuanya berhenti ikut campur dalam kehidupan pribadinya.

Acara berlangsung hingga malam hari, dan pada tengah malam Jo juga Wulan pulang ke rumah mereka yang telah Wulan siapkan dia sebuah daerah perumahan yang jauh dengan komplek perumahan orang tuanya.

Wulan yang sudah sangat kelelahan pun langsung berlalu ke kamar mandi dan membersihkan diri tanpa memperdulikan Jo.

Setelah selesai, Wulan pun berganti pakaian dan berlalu ke kasur. Namun bukannya tidur, ia mengerjakan beberapa berkas kantornya.

"Jo," panggil Wulan sembari fokus pada berkas ditangannya.

"Iya, ada apa?" tanya Jo yang membelakangi Wulan.

"Kamu bisa tidur di kasur. Jangan tidur di sofa, gak baik untuk kesehatan mu."

"Emhhh," jawab Jo bingung menanggapinya.

"Kenapa? Apa ada yang mau kamu katakan?"

"Ti-tidak ada," jawab Jo yang kemudian berlalu untuk mengganti pakaiannya.

Selang beberapa saat, Jo kembali ke kamar dan berbaring di kasur namun ia beri jarak jauh dari Wulan. Ia membelakanginya. Di saat itu, Jo hanya memikirkan bagaimana dengan Ireen. Ia menatap Wallpaper HP nya dan yang ia pikirkan adalah saat ini ia seharusnya bersama Ireen untuk malam pertama mereka.

Tak berapa lama, Jo pun tertidur dengan HP nya yang masih menyala di sampingnya sebelum Wulan melihatnya.

"Ireen?🤨
Ckk, yang benar saja, apa mereka saling kenal?" batin Wulan merasa heran dengan foto wallpaper Jo.

"Aku akan mencari taunya nanti," ucapnya pelan sembari menatap Jo.

"Dan kalau dugaan ku benar, pasti akan sangat mudah memutar balik papan permainan☺️."

Wulan pun menyelimuti Jo sebelum kembali ke berkas-berkas pekerjaannya.

"Ireen," panggil Jo lirih dalam tidurnya.

Wulan berhenti mengerjakan berkasnya dan balik menatap Jo.

"Ckk, apa dia mau mencari masalah?!" sentak Wulan kesal dengan Jo yang memanggil nama Ireen.

Jo yang tanpa sadar telah memanggil nama Ireen itu pun akhirnya terlelap dalam tidurnya.

#BACK TO POV IREEN & ARSYA

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang