Sebuah alunan musik lembut terdengar di sebuah bar yang dipenuhi banyak tamu. Sepasang kekasih terlihat sedang berdansa mengikuti alunan musik sesekali keduanya tertawa.
"Hari yang melelahkan?" wanita bernama Freen bertanya kepada sang kekasih sambil menatap wajahnya.
"Tentu. Tapi rasa lelahku hilang karena menghabiskan waktu seperti ini bersamamu." balas sang kekasih bernama Becky
"Mmh.." Freen mengecup bibir Becky cukup lama lalu tersenyum. "Aku sangat mencintaimu.."
"Aku juga sangat mencintaimu.." Becca membalas mengecup bibir Freen sambil mengusap dada Freen
Freen mulai mencium bibir Becky, melumat bibir itu sambil mengusap punggung Becky. Ia beralih duduk di sofa bar dan membiarkan Becky duduk diatas pangkuannya lalu kembali melanjutkan ciuman mereka.
"Mmh... Kita harus memesan kamar.." bisik Becky, ia menjilat daun telinga Freen lalu menatap wajah Freen.
"Okay, ayo kita pesan kamar.."
Baru saja pintu kamar yang mereka pesan terbuka, keduanya kembali menautkan bibir satu sama lain. Freen memindahkan ciumannya dari hidung, pipi sampai leher Becky, tangan Becky tergesa membuka blazer yang Freen gunakan.
"Freen.." Becky menepuk bahu Freen untuk berhenti ketika melihat sebuah kotak kecil terjatuh dari kantong blazer Freen.
Becky mengambil kotak tersebut dan membuka isinya. "Apa ini?" tanya Becca ketika melihat cincin yang ada di dalam kotak itu.
"Oh Shit." gumam Freen, ia mengambil kotak itu dari tangan lalu membuka kotak itu dan berlutut dihadapan Becky. "Apa kamu mau menikah denganku?"
Becky menatap Freen dengan tatapan bingung dan tak percaya. "Apa kamu sedang bercanda?"
"Aku serius.. Aku sudah memikirkan ini tapi aku menunggu waktu yang tepat dan mungkin ini saat yang tepat untuk melamar kamu."
"...." Becky masih tidak percaya dengan yang Freen katakan.
Jika diingat kembali, pertemuan keduanya cukup mengesankan. Saat itu Freen yang baru saja melakukan penerbangan dari Thailand dan sampai di Inggris masih kesulitan untuk berbahasa Inggris tapi Becky datang membantu. Setelah berpisah beberapa tahun mereka kembali di pertemukan karena bekerja di perusahaan yang sama. Sejak saat itu keduanya semakin dekat dan sudah menjalin hubungan selama hampir tiga tahun.
"Jadi bagaimana jawabanmu? Apa kamu butuh waktu untuk berpikir? Tapi sepertinya aku tidak menerima penolakan."
"Aku tidak perlu berpikir dan kamu sudah tahu jawabanku...aku mau menikah denganmu."
Freen tersenyum bahagia lalu memasangkan cincin di jari manis Becca. Ia berdiri lalu mencium bibir kekasihnya itu. "Aku sangat mencintaimu..."
"Aku juga sangat mencintaimu.."
Becca mencium bibir Freen lagi lalu membuka seluruh pakaian yang Freen gunakan. Freen menggendong dan merebahkan tubuh Becca diranjang, tangannya membuka semua pakaian yang Becca gunakan lalu menciumi setiap inci tubuh Becca tanpa terlewat sedikitpun.
Becca mengubah posisinya duduk dipinggir ranjang, ia meraba dada Freen, meremas payudara Freen lalu turun meraba sesuatu penis Freen dari luar celana.
Freen terlahir berbeda dari anak perempuan lainnya karena ia terlahir memiliki alat kelamin laki-laki, tidak memiliki rahim serta payudara yang berukuran kecil dari wanita lainnya. Bahkan dokter berkata bahwa alat kelamin Freen bisa berfungsi seperti laki-laki pada umumnya dengan kondisi Hermaprodit.
Becca mulai memegang penis Freen, menjilatnya dari bawah hingga atas sesekali menggerakan tangannya di penis Freen seperti mengocok botol. Becca merebahkan tubuhnya sendiri lalu melebarkan kakinya memamerkan vaginanya di hadapan Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE LOVE [ END ]
RomanceFreenBecky - Futanari Freen dan Becky merupakan pasangan yang telah menjalin hubungan selama tiga tahun. Keduanya bekerja di perusahaan yang sama namun mereka berdua harus merahasiakan hubungan mereka karena kebijakan perusahaan yang melarang berpac...