CHAPTER 3

3.5K 303 7
                                    

Suara alarm seperti biasa memenuhi kamar. Becky bangun dari tidurnya dan melihat Freen sudah tidak ada disampingnya. Dengan perlahan ia bangkit dari tempat tidur dan melihat Freen baru saja keluar dari kamar mandi

"Apa kamu sudah bangun sedaritadi?" tanya Becky

"Ya, jadi aku mandi duluan." balas Freen

"Oke, aku akan mandi dulu dan menyiapkan sarapan untukmu.'

Selesai mandi Becky pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan roti bakar. Ia sedikit melirik kearah Freen yang sedang sibuk dengan laptopnya.

Freen memasukkan laptop itu ke dalam tasnya dan berdiri dari kursinya. "Aku akan berangkat sekarang..."

"Sekarang? Kamu belum memakan sarapannya.." ucap Becky yang nampak bingung

"Aku akan sarapan diluar bersama Nam dan Noey. Kebetulan mereka mengajakku untuk sarapan bersama." ucap Freen sambil memakai trench coat miliknya

"Tapi..."

Freen mengecup bibir Becky sekilas sambil membelai rambut Becky. "Sampai bertemu di kantor nanti." ucapnya lalu meninggalkan apartemen

Becky diam menatap kepergian Freen. Ia merasakan ada yang aneh terjadi kepada Freen tapi untuk saat ini Becky hanya akan berpikir positif dan akan fokus pada hari ini.

.
.
.
.

Di dalam kereta Freen berdiri diam sambil melihat sekeliling. Pikirannya saat ini memikirkan banyak sekali hal tapi Freen menarik nafas panjang sambil berharap hari ini ia bisa menjalani hari dengan baik.

Bruk

Freen tersadar dari lamunannya ketika merasa seseorang menabrak tubuhnya. Ia menoleh kesamping dan melihat seorang wanita berdiri disampingnya.

"Maaf saya tidak sengaja..." ucap wanita itu sambil meletakkan kedua tangannya didepan dada seperti orang memohon

"Tidak apa." jawab Freen singkat sambil menunjukkan senyum tipis

"Sekali lagi saya minta maaf.."

Freen mengangguk dan segera turun dari kereta ketika pintu kereta terbuka, ia tidak terlalu menggubris wanita itu dan berjalan meninggalkan stasiun menuju cafe yang tidak jauh dari kantornya untuk bertemu Nam dan Noey.

﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Becky memasuki kantor dengan senyuman yang cerah di wajahnya. Hari ini adalah hari pertamanya menjadi manager kantor yang membuatnya sangat bersemangat untuk bekerja. Becky masuk kedalam ruangan, ia tidak menyangka bahwa akhirnya bisa menempati ruangan ini.


Tok...tok...

Di pintu ruangan Becky melihat Billy berdiri menatap kearahnya.

"Selamat atas jabatan barumu.." ucap Billy sambil tersenyum

"Terima kasih, Bill."

"Maaf jika selama menjadi analisisku, aku terlalu keras kepadamu. Tapi setidaknya itu membuahkan hasil dari semua kerja kerasmu." ucap Billy

"Tidak apa, aku memaklumi itu."

"Baiklah, kalau kamu membutuhkan bantuan apapun aku akan membantumu." ucap Billy

"Ya, terima kasih." Sesaat setelah Billy meninggalkan ruangannya, Becky terlihat menyeritkan dahinya ketika menyadari bahwa Freen belum ada di tempatnya padahal akan sangat bahaya jika Freen tidak datang dalam lima menit.

Tak sampai lima menit terlihat Freen berjalan menuju meja tempatnya bekerja, itu membuat Becky bisa bernafas lumayan lega. Freen melihat satu persatu berkas yang ada di mejanya lalu mengambil  salah satu  berkas dan berjalan menuju ruangan Becky.

FIRE LOVE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang