GxG pure sweet Love story
If this story is not cup of your tea. Just leave.
19Chapter
"I'm Jennie, your girlfriend"
Namun masalahnya, Lisa tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya.
Lalisa Manoban mengira tidak ada yang lebih aneh dari dirinya sendi...
Itulah yang dilakukan Jennie saat Lisa mengkonfrontasi wanita berambut cokelat itu karena mendengar suaranya di radio.
"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak pernah bernyanyi di depan banyak orang sepanjang hidup ku, apalagi di acara radio." Jennie tertawa kecil mendengarnya, seperti apa yang baru saja dikatakannya adalah sesuatu yang mustahil.
Lisa menyilangkan kedua tangannya untuk membela diri. "Tapi aku bersumpah itu suaramu,"
"Lisa, kamu bilang kamu baru saja menutup teleponku saat kamu mendengarnya, jadi mungkin kamu hanya... Aku tidak tahu, mungkin itu mempengaruhi pendengaranmu? Lagipula, aku bahkan tidak tahu lagu itu."
Lisa ingin bertanya lebih banyak tetapi rasa penasaran dan pertanyaannya tertahan di ujung lidahnya, ia tidak memiliki kesempatan untuk menanyai Jennie lebih lanjut karena saat ia akan membombardir Jennie dengan seribu pertanyaan, pintu depan apartemen Lisa terbuka dan Chaeyoung masuk, tanpa pemberitahuan dan menyela pembicaraannya dengan Jennie.
"Chaeng? Apa yang kau lakukan di sini?"
Tapi Lisa sudah tahu alasannya. Hanya ada satu alasan mengapa Chaeyoung harus mengunjunginya pada jam delapan malam.
"Dokter Jisoo menceritakan apa yang terjadi."
Chaeyoung menjawabnya sambil berjalan ke arah Lisa untuk memberikan pelukan hangat. "Apa kau baik-baik saja?"
Lisa mengangguk saat tatapan kakak tirinya tiba-tiba mendarat di belakangnya.
"Hai! Kamu pasti Jennie." Chaeyoung menyapa dengan penuh semangat.
Jennie tersenyum hangat, melangkah ke arah si pirang lainnya. "Hai, senang sekali akhirnya bisa bertemu denganmu."
Pemandangan yang tidak biasa melihat Jennie dan Chaeyoung berada dalam satu ruangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasanya seperti dua dunia Lisa bertabrakan dan mulai membuatnya merasa cemas untuk beberapa alasan yang tidak dapat ia pahami.
Chaeyoung tiba-tiba menyelimuti gadis berambut cokelat itu dengan pelukan hangat, begitu tiba-tiba sehingga Lisa mengira Jennie akan merasa tidak nyaman, namun saat ia memeluk Chaeyoung kembali dengan rasa sayang yang sama, sepertinya hanya Lisa yang merasa tidak nyaman.
"Maukah kau bergabung dengan kami untuk makan malam?" Jennie bertanya, matanya menatap dengan hangat.
Chaeyoung dengan meminta maaf melihat ke arah pasangan itu dan mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak akan tinggal lama, tetapi Jennie bersikeras. "Aku tidak akan menerima jawaban tidak."
Pada akhirnya, Chaeyoung ikut bergabung.
Lisa tidak mengeluh, dia sangat menyayangi saudara tirinya, tetapi Lisa sangat lelah untuk berbicara dan menjelaskan semua kejadian kepadanya. Pikirannya seperti tertekan setiap kali dia mencoba memikirkan kejadian-kejadian yang baru saja terjadi.