Part 2

448 36 0
                                    

Selene de Alger Obelia atau kini yang memiliki nama Selene Alger Floyen sudah berusia sepuluh tahun.

Sepuluh tahun yang lalu, Selene masih ingat dengan benar jika ayahnya, Claude merasa sangat amat keberatan dengan nama yang diberikan kepadanya. Meskipun nama Selene tidak dirubah secara keseluruhan dan masih mencantumkan marga keluarga, namun Claude masih tidak terima.

Claude sempat adu mulut dengan Duke Floyen karena pemberian marga keluarga Floyen di belakang namanya. Adu mulut yang bercampur dengan kekerasan yang diakhiri dengan tangisan keras dan tatapan nyalang Selene kepada ayahnya.

Selene memang terkesan tidak sopan dengan menatap nyalang ayahnya, namun ini semua demi takdirnya di kehidupan sebelumnya. Jika ia tidak diberikan marga keluarga Floyen, di mana lagi, Selene bersembunyi dari kaisar jika tidak di tangan kanannya? Bukankah lebih aman bersembunyi di tangan kanannya daripada di tempat yang lain?

Selene menghembuskan nafasnya dengan kasar. Kali ini, gadis itu sedang berlatih pedang dengan Regis di ruang bawah tanah dengan pelatih rahasia, namun terpercaya. Setidaknya begitulah yang dikatakan oleh duke.

Duke memilih untuk mengejutkan kaisar dengan kemampuan berpedang Selene di masa depan. Keluarga Floyen adalah keluarga yang terkenal dengan kemampuan berpedangnya. Menarik perhatian kaisar dengan kemampuan berpedang alih-alih kemampuan sihir akan lebih mengecilkan kemungkinan terkuaknya kemampuan sihirnya ke publik.

Regis Adley Floyen, putra tunggal dari Duke dan Duchess Floyen. Regis lahir setahun setelah Selene berhasil mendarat di kediaman duke dengan dalih anak Duke di luar nikah.

Kala itu, keberadaan Selene benar-benar membuat keributan. Hampir setahun lamanya, Selene mendengar pertengkaran secara rutin. Bahkan Selene dapat menghitung periode kapan Duke dan Duchess bertengkar karena keberadaannya.

Sebenarnya, Selene merasa tidak nyaman. Dikarenakan kepentingan Selene dan Claude, Duchess harus memakan informasi tidak benar. Namun, berkat ucapan menenangkan dari Duke yang mengatakan keselamatan Duchess lebih penting, Selene mencoba menghiraukan rasa tidak nyamannya.

Sebetulnya, Selene juga tidak begitu dekat dengan Regis. Selene tidak mengerti alasan secara pasti. Namun, Regis berhenti menyebut Selene dengan sebutan kakak dan mulai memberikan batas sejak berumur lima tahun.

Selene sudah mencoba berbagai cara, namun berakhir tidak berhasil. Selene mendengus. Lalu, ia menggelengkan kepalanya. Berusaha mengenyahkan pemikirannya dan kembali memfokuskan diri ke pelatihan.

Pelatihan ini adalah pelatihan private. Pelatihan ini mulanya Selene minta untuk membantu mengembangkan kemampuan Regis yang menurut dewi Kirke adalah seorang ahli pedang di kehidupan sebelumnya selain untuk melatih kemampuannya berpedang.

Selene sering kali ikut pelatihan berpedang kakaknya, Artemis de Alger Obelia. Namun, karena kematiannya di kehidupan sebelumnya, ia merasa ragu. Ia tidak mempercayakan kemampuan berpedangnya yang bisa disebutkan cukup jauh dari kata baik jika ia menginginkan perhatian dari kaisar lebih lanjut lagi di masa depan.

Seusai pelatihan berpedang, Selene mencoba menghampiri Regis. Gadis itu menepuk pundak Regis seraya berujar, "Regis, maukah kau makan camilan denganku?"

Regis menatap manik biru permata samar Selene. Lalu beralih ke keranjang cokelat yang Selene bawa, ia mengangguk dan melangkahkan kakinya ke arah bangku.

"Aku membawakanmu beberapa buah, Regis."

Ujar Selene sambil menyodorkan dua potong apel ke arah Regis. Regis mengangguk dan mengunyahnya dengan pelan.

Selene mencoba mencairkan suasana. Ia berbicara mengenai pelajaran penerus, pelatihan berpedang, maupun keseharian Regis. Namun, hasilnya tetap sama. Meskipun Regis menuruti dan bersedia berbicara dengan Selene, anak lelaki itu hanya mengucapkan kalimat singkat bukan kalimat panjang seperti dahulu.

[COMPLETED] I am an Adopted Duke's Daughter [WMMAP's OC X Regis Adley Floyen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang