Penelope tersenyum. "Sesuai dugaan, tunangannya melupakan segalanya. Namun, lambat laun ketika ia mengingatnya, ia melakukan apa yang ia inginkan, apa yang ia tekadkan di masa lalunya. Yang berujung dengan kebahagiaan seperti yang kamu ketahui, putriku."
Penelope menelan ludahnya. Menatap lembut manik mata putrinya yang begitu mirip dengan manik mata suaminya.
"Jadi, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan. Putriku, sebanyak apapun kamu mengikuti pengetahuanmu akan masa lalu orang yang kamu cintai meskipun orang itu telah berubah, maka kamu harus mengetahui satu hal bahwa perubahan kamu merubah persepsi orang itu. Bahkan jika nantinya kamu berakhir sama dengan masa lalunya, kamu hanya akan berakhir mengulangi kehidupan yang sama seperti saat ini namun dengan akhir yang berbeda. Akhir yang dia inginkan. Bukankah akan lebih baik mengikuti apa yang kamu dan dia inginkan daripada mengikuti pengetahuanmu dari masa lalu?"
Selene menganggukkan kepalanya. Ia mengusap air mata yang jatuh di pipinya. "Baik, ibu. Terima kasih atas saran yang ibu berikan. Saran dari ibu merupakan yang terbaik."
Penelope terkekeh. "Ibu senang jika ibu berhasil membantumu, putriku."
✧◝◜✧
"Regis, aku-"
Regis mengecup pipi Selene. Lelaki itu terkekeh pelan. Lalu, beralih menatap manik mata permata Selene dengan dalam.
"Selene, maukah kamu menikah denganku?"
Selene mengangguk. Regis yang melihat reaksi Selene seketika memeluk tubuh mungil kekasihnya.
"Aku akan menyiapkan segalanya. Kamu tunggu di sini saja, Selene."
Lalu, Regis mendekat ke arah telinga Selene. Membisikkan sesuatu di sana. "Aku sudah mendapatkan restu dari ibumu di awal dan kemarin aku sudah mendapatkan restu dari ayahmu."
Selene terkekeh. Ia melontarkan candaannya. "Baiklah. Siapkan dengan baik, tuan. Kalau tidak, aku akan ikut pulang bersama kedua orang tuaku."
Regis mensejajarkan tangannya di pelipisnya. Bersikap hormat selayaknya Selene adalah pemimpinnya.
"Tentu, Yang Mulia."
✧◝◜✧
Pernikahan antara Regis dan Selene diselenggarakan di kuil dan pesta diselenggarakan di aula pesta kediaman Floyen seperti pada umumnya.
Ketika sumpah belum terucap di kuil, Claude senantiasa menggandeng putrinya. Lelaki itu tidak mau melepaskan putrinya meskipun Regis telah datang dan bersiap untuk disumpah. Sehingga membuat Penelope harus turun tangan menyelesaikan masalah.
Selene terkekeh pelan. Sikap ayahnya membuatnya berwisata masa lalu. Dahulu, kakaknya, Artemis de Alger Obelia menikah juga diberikan sikap yang sama. Berbeda dengan Helios de Alger Obelia.
Kali ini, sewaktu pesta diselenggarakan, giliran Regis yang tidak mau melepaskan lengan Selene. Regis mendekap erat istrinya membuat Claude menumbuhkan tanduknya.
Namun, amarah Claude masih bisa teratasi tatkala Penelope berada di sisinya dan meredakan amarahnya.
"Selamat atas pernikahan anda, nona."
Suara bariton dari marquess Arsen menyapa pendengarannya. Selene memutar tubuhnya dan menatap manik matanya.
"Terima kasih, marquess."
"Selamat atas pernikahan anda, nona."
Selene mengangguk. "Terima kasih, nona."
Amelia mengangguk. Lalu, dirinya dan suaminya meminta ijin untuk pamit. Pamit dari hadapan Selene dan Regis.
![](https://img.wattpad.com/cover/352793298-288-k427206.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] I am an Adopted Duke's Daughter [WMMAP's OC X Regis Adley Floyen]
Fanfiction[Manhwa Fanfiction | Short Story Project] Selene de Alger Obelia adalah putri bungsu dan kesayangan dari Claude de Alger Obelia meninggal ketika ia sedang berkuda untuk mencari kelinci yang ayahnya inginkan untuk makan malam kali ini. Selene menguca...