Part 5

224 32 0
                                    

Di kala Selene tengah sibuk menyusul pasukan di medan perang, emosi Regis memuncak. Regis mengetahui bagaimana gadis itu pergi. Regis melihat semuanya. Gadis itu memang pergi dengan membawa beberapa ksatria Floyen.

Namun, mengapa ayahnya begitu tega memerintahkan Selene alih-alih memerintahkannya? Apakah karena ayahnya tidak mengakuinya?

Regis menggeleng. Tidak, bukan karena alasan itu. Selene berkali-kali menegaskan bahwa itu bukanlah alasan yang benar dan Regis mempercayainya.

Lalu, apakah karena ia adalah pewaris? Agar posisi pewaris tetap aman meskipun garis pertahanan keluarga Floyen di ambang batas?

Regis menutup tirai kamarnya dengan kasar. Ia melangkahkan kakinya ke arah ranjang. Lalu, membaringkan tubuhnya di atasnya. Ia mencoba menutup matanya dengan pelan.

✧⁠◝◜⁠✧

Nafas Regis terengah-engah. Informasi yang didapatkan Regis di dalam mimpi adalah informasi yang tidak pernah Regis duga.

Regis bergerak. Ia melangkahkan kakinya ke luar. Mencari kevalidan dari mimpinya. Suasana yang cukup sepi adalah hal yang menguntungkan baginya.

Kali ini, ia memasuki ruangan kerja ayahnya dengan mengendap-endap. Jemari kokohnya bergerak lincah.

Begitu ia dihadapkan dengan sebuah buku kecil sesuai apa yang dewi katakan di mimpinya, jemarinya bergetar. Namun, ia mencoba mengatasinya dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.

Jemarinya kini bergerak kembali. Manik matanya bergulir. Bibirnya membaca satu per satu kalimat yang tertulis di tiap halamannya.

Remaja itu tertohok kala mendapati kalimat yang sangat tidak ia duga. Kalimat yang membuatnya tidak tahan lagi untuk masuk ke dalam ruangan orang yang menurut buku adalah orang yang sengaja dikirim untuk membebaskan kutukan Floyen dan membahagiakan dirinya.

Regis beralih dan membereskan tempat kerja ayahnya seperti semula. Ia tidak ingin ayahnya mengetahui jika dirinya telah mengobrak abrik ruangan kerja ayahnya.

Kini, tubuhnya memutar seratus delapan puluh derajat. Ia melangkahkan kakinya keluar. Segera memasuki kamar orang yang dituju dan mencari sesuatu di sana. Sesuatu yang menurut dewi adalah petunjuk bagi Regis. Petunjuk untuk mengetahui apa yang telah terjadi.

✧⁠◝◜⁠✧

Sangat mudah bagi Regis untuk memasuki kamar Selene. Matahari masih belum muncul dan kediaman Floyen cukup sunyi adalah hal yang mendukung untuk Regis masuk ke dalam kamar Selene diam-diam.

Kesan pertama yang Regis dapatkan adalah kamar yang rapi. Sesuai dengan kepribadian Selene yang teliti. Pipinya memerah. Rasanya tidak sopan untuk lelaki yang belum menikah sepertinya memasuki ruangan privasi lawan jenis.

Namun, ini adalah kesempatan. Kesempatan yang sangat jarang ia peroleh. Regis mengenyahkan rasa malunya. Ia segera mencari barang yang ia inginkan.

Regis mengernyitkan dahinya kala mendapati dua surat yang tergeletak di nakas dekat ranjang. Surat yang sudah dibuka.

Segera, ia membuka kedua suratnya. Manik matanya membulat. Lagi, ia mendapatkan petunjuk baru. Petunjuk alasan Selene ditunjuk untuk menyusul pasukan Floyen dan petunjuk siapa orang tua kandung Selene Alger Floyen atau Selene de Alger Obelia.

✧⁠◝◜⁠✧

Regis mengarahkan langkahnya ke arah depan. Tanpa senyuman, remaja itu datang ke acara pernikahan Amelia. Ia datang seorang diri. Mulanya, ia tidak mau datang, namun, surat Selene yang disampaikan melalui butler membuatnya berdecak. Gadis itu mengeluarkan ancamannya lagi. Ancaman yang benar-benar tidak bisa ia abaikan.

[COMPLETED] I am an Adopted Duke's Daughter [WMMAP's OC X Regis Adley Floyen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang